09ㅡJeon's Home

3K 413 46
                                    

Alhamdulillah bisa:( ini setelah seabad astaga ngotak-ngatik kenapa eror update an:"

Boleh yah minta vote dan spam komennya? Ini sampe aku tambahin Word nya lho sebagai permintaan maaf jadi telat gini, huhu:".

Malam ini udara sejuk mendominasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini udara sejuk mendominasi. Langit gemerlap dengan warna biru tua menyelimuti. Tentu saja, tidak lupa dengan pasangan hidupnya, yaitu taburan bintang terang membuat Ye Seo tersenyum hangat sebab dunia dan seisinya begitu sempurna hanya dalam sekali pandang.

Saat wajahnya terlalu sibuk memandangi hamparan langit, lelaki yang turut berbaring di rumput bersamanya menggerutu sebal. "Lihat ke arahku, dong. Apa menariknya langit sih sampai kau melupakan pria tampan disini?"

Bagus. Dia mulai lagi.

Ye Seo mengubah posisi tidurnya jadi menyamping, mendadak ingin sekali menarik kata-katanya sebab dibanding dunia dan seisinya sepertinya Jungkook lebih sempurna dan tentu menarik untuk di pandang. Gadis itu tersenyum mengejek, "Kau betulan cemburu dengan langit, bagaimana bisa?"

Lelaki itu merapatkan tubuh mereka, mengambil sehelai rambut yang berada di hidung Ye Seo dan menyampirkan di belakang telinga, "Tentu saja. Kau 'kan milikku. Jadi hanya boleh memandangiku saja."

Ye Seo memukul lengan Jungkook pelan. Astaga, ia tak habis pikir apa masalah yang ada di kepala Jungkook sehingga beberapa hari terakhir ini ia selalu menyahutkan kata 'milliku'.

"Jangan konyol. Aku bahkan tidak paham dengan maksud 'milikku' atau 'hanya kau' yang selalu kau katakan."

"Kalau aku bilang kau milikku, berarti kau milikku Kang Ye Seo. Jangan bermain sulit, aku tidak suka."

Gadis itu melotot tak mengerti, "Kau yang tidak jelas. Terus-terusan berkata 'kau milikku Kang Ye Seo dan jugㅡapa katamu? Aku bermain sulit? Oh, astaga. Kau bercanda?" ia menelan liur dan membuang napas kesal sebelum melanjutkan, "Memelukku sambil tertidur. Menciumku sembarangan dengan alasan hukuman-hukuman yang bahkan aku tidak mengerti?! Lalu dengan cuma-cuma kau bilang aku milikmu? Demi Tuhan, Jungkook kau konyol sekali."

Yang di maksud justru terkekeh dan dengan kurang ajarnya kembali mencuri kecupan. Sumpah, Jungkook jadi gemas sendiri melihat wajah kesal Ye Seo dan mengomel seolah tak ada hari esok. "Ye Seo, kau benar-benar harus melihat ekspresimu barusan, lucu sekali."

"Lucu apanya! Dan, Ya! Berhenti mencuri ciuman dariku!" Ye Seo kembali memberi pukulan-pukulan ringan di lengan Jungkook. Lelaki itu hanya mengaduhㅡpura-pura kesakitan sembari tersenyum gemas.

Jungkook kemudian beringsut mengikis jarak. Merengkuh tubuh gadisnya erat. Mengecup singkat kepalanya. Mendadak kebahagiaan datang beribu kali lipat dari biasanya saat mereka sedang berdua. "Milikku yang kumaksud itu, apapun yang kau lakukan harus di dasari dengan persetujuanku. Memang, sih, kita tidak pacaran, tapi tetap aku memiliki hak penuh atas dirimu. Kan Ayahmu sendiri yang menitipkan. Berarti, kau milikku, sayang."

That SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang