mohon bersabar, ini ujian, lmao( ͡° ͜ʖ ͡°)
[]
"and i keep trying again in hopes
that it will be me and you in the end."Ye Seo ingat kalau ayah pernah bilang ketika kau tidur dengan perasaan terganggu, maka mimpi yang bersemayam di kepalamu saat kau tertidur adalah kilas balik dari kejadian di kehidupan sehari-hari yang kau jalani.
Itu terdengar konyol sebab kau akan merasa telah menjalani waktumu selama berhari-hari tapi itu semua hanya mimpi belaka. Mimpi yang terasa begitu menyenangkan dan menyakitkan dalam satu waktu.
Tapi bagian pentingnya adalah seberapa pun rasa sakitnya, kau sadar bahwa yang bekerja hanya alam bawah sadarmu saja. Itu cukup melegakan, bukan?
Jadi ketika suara jeritan terdengar, wajah panik serta perasaan takut menjelma menjadi seonggok monster mengerikan, detak jantung si gadis semakin bergerak cepat. Napasnya tidak teratur. Jungkook belum menunjukan tanda-tanda bahwa kelopak matanya akan terbuka. Perasaan takut semakin bergelanyut.
Tubuhnya memberikan getaran reflek sebab dia merasa ada hantaman keras yang mengenai kepalanya.
"Hei, Kang Ye Seo?"
Gadis itu mengernyit dalam pejamnya.
Itu suara Jungkook.
Tapi dimana pria itu? Kenapa semuanya mendadak gelap?
"Ye, kau mendengarku?"
Kelopak matanya terbuka perlahan. Sinar dari luar jendela menyakiti matanya, sungguh.
Gadis itu mencoba mencerna semuanya. Pandangannya seketika jatuh pada bola kaca berisi salju di atas nakas. Ia menunduk sedikit, sebuah tangan melingkar erat di perutnya. Memeluk Ye Seo dari belakangㅡtepatnya.
Aneh. Serius. Harusnya Ye Seo ada di rumah sakit sekarang menemani Jungkook. Tapi kenapa dia berakhir di atas ranjang sekarang?
Dinding kamar itu terkesan klasik namun dapat membuat nyaman. Beberapa fiiguran kecil menempel di tembok. Ada tiga foto yang menampilkan dirinya disana. Gadis itu bisa merasa dadanya kembali berdetak cepat.
Ini kamar Jungkook.
"Apa yang kau pikirkan, hm?"
Deg.
Ju-jungkook?
Jungkook menghela napas setelah beberapa kali tak mendapat jawaban dari gadisnya. "Kang Ye Seo, jawab aku."
Gadis itu menoleh ke arah belakang, melihat Jungkook setengah bangkitㅡmenopang tubuh dengan siku dan tangan yang lain melingkar di perutnya.
Ye Seo tak bisa berkata-kata terlebih ketika tangan Jungkook bergerak ke atas, mengusap pipinya lembut. Begitu menghangatkan.
"Jungkook?"
"Ya?"
Oh, sial. Dia tidak sedang bermimpi. Ini benar-benar Jungkook. Lalu bagaimana tentang semalam? "Semalam itu..."
"Kenapa? Kau merasa terganggu dengan ucapanku?"
Ucapan Jungkook? Ucapan tentang apa?
"Ti-tidak. Maksudku, bukan itu. Semalam kau melihatku bersama Yoongi?"
Jungkook mengernyit heran, apa-apaan dia tiba-tiba mengingat keparat itu?! Jungkook menahan rasa kesal sebelum menjelaskan, "Mana mungkin kau bersama Yoongi. Kau hanya pergi bersamaku, Ye. Lagi pula, Yoongi hyung 'kan berada di Brussels sejak seminggu lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
That Smile
Fanfiction[𝙲𝙾𝙼𝙿𝙻𝙴𝚃𝙴𝙳] Pada kenyataannya, Jungkook telat untuk menyadari bahwa Kang Ye Seoㅡgadis cantik tersayangnya itu mencintai seseorang yang paling ia benci kehadirannya, Jeon Yoongi. Mei, 2019 strugglebam.