08 - Kenzo Abimanyu Gatania

438 140 21
                                    

Lima bulan yang lalu.

"Gak mungkin aku bukan anak mama!" bantah anak laki-laki dengan setelan kantornya. Yang ditanya hanya bisa menangis merasa bersalah.

"Maaf sayang, mama nutupin semuanya disaat umur kamu udah kelewat dewasa. Mama takut kehilangan kamu." Ibu Kenzo dan Cakra - Devani menangis sejadinya.

Rumah dalam keadaan kosong. Cakra belum pulang sekolah, sedangkan ayah mereka-Devan sedang ada urusan pekerjaan di kantor cabang. Di rumah ini hanya ada mereka berdua.

"Tapi aku masih gak ngerti ma, kok bisa aku bukan anak mama??" Kenzo mati-matian menahan rasa sesak di dadanya yang sakitnya bukan main.

Bagaimana perasaan kalian jika kalian tahu, kalian bukan darah daging dari kedua orang tua kalian? Tentu sakit bukan?

Devani belum menjawab pertanyaan Kenzo, ia masih menangis tersedu-sedu. Disisi lain Devani juga memikirkan perkataan Devan tempo hari.

"Jika kamu gak mau kehilangan Kenzo, jangan pernah beritau fakta yang sebenarnya."

"Tapi pa, kalau mama gak kasi tau sama aja kita ini sebagai orang tua yang tidak baik."

"Intinya papa gak mengizinkan kamu memberitau fakta itu!"

Devani menghembuskan nafas panjang. Devani meyakinkan dirinya, bahwa keputusan yang ia ambil sudah tepat.

"Mamaa....." Panggilan lirih dari Kenzo membuat Devani tersadar.

"Mama akan cerita semuanya, tapi kamu yang kuat ya." Kenzo dengan cepat menganggukan kepalanya. Perasaan Kenzo sangat campur aduk, antara takut dan penasaran.

"Kamu itu sebenarnya bukan Bragasta, tapi Gatania." Devani mulai menceritakan semuanya dan berusaha tetap tenang.

Kenzo berpikir sejenak, "Gatania punya siapa ma?" tanyanya.

"Kamu ingat nama lengkap pacar adik kamu?" tanya Devani, Kenzo mengangguk.

"Inka bukan? Marinka Allana G-gita..nia?"

Devani yang melihat keterkejutan anaknya mengangguk meyakinkan. Air mata yang tadi mengalir deras kini digantikan dengan perasaan lega.

"Iya kamu anak dari om Genta dan almarhumah Allana, kamu juga sebenarnya kakak kandung Inka. Kamu harus berterima kasih sama Inka, kalau bukan karena ada dia yang mulai dekat dengan keluarga kita, mama pasti masih menyembunyikan hal ini."

Air mata yang tadi ditahan Kenzo akhirnya luruh, rasa sesak didadanya perlahan memudar akibat pelampiasan tangisnya.

"Tapi kenapa ini bisa terjadi maa..?"

"Saat Genta dan Allana melahirkan kamu mereka bukan keluarga yang berada bahkan bisa dibilang kekurangan. Genta berhutang kepada tetangganya untuk biaya persalinan kamu di bidan. Sudah satu tahun hutang itu belum terbayar, belum lagi kebutuhan bayi yang sangat banyak dan mahal.

"Sampai suatu ketika, tetangga itu datang kerumah kecil kalian dan mengancam jika Genta tidak melunasi hutangnya kamu akan diambil sebagai jaminan. Tentu Allana tidak mau. Lalu besoknya dengan sisa tabungan yang ada, kalian bertiga subuh-subuh pergi ke Jakarta menemui mama dan papa. Mama sudah pernah bercerita sebelumnya bukan jika mama dan Allana adalah sahabat?

CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang