"Berarti hari ini anniv lo yang ke satu tahun dong?!" pekik Adit sambil membelalakan matanya. Cakra hanya mengangguk.
"Si Adit cocok ya jadi mata-mata," bisik Boncel kepada Bian.
"Kenapa tuh?"
"Bisa-bisanya dia bisa inget jelas 3 bulan setelah mos tanggal berapa. Terus dia doang nih yang ngeh kalo sekarang anniv nya Cakra."
"Iya juga ya, otak kita mana sampe."
"Yekan."
Cakra tahu kenapa teman-temannya tak tahu jika Inka dan Cakra telah putus. Karena mereka semua pulang lebih awal dan tak melihat adegan selanjutnya.
"Ihhh cerita dongg dedek penasaran nich," ujar Boncel. "Iya Cak sumpah gue bingung," timpal Bian. Cakra mengangguk dan mulai menceritakan kejadian tadi sore.
Flashback on
Setelah meninggalkan Inka dengan alasan membeli minum, sebenarnya Cakra menunggu ojek online yang membawa pesanan boneka panda, dalam serial animasi We Bare Bears. Cakra sedikit cemas, sedari tadi ojek online yang dipesannya tak kunjung datang.
Selang beberapa menit, ojek online itu pun datang. Cakra bergegas membayarnya dan menghampiri Inka. Cakra berharap sore ini adalah sore yang bisa mereka kenang.
Tetapi saat berjalan mendekat kearah bangku yang tadi mereka duduki, Cakra melihat Inka sedang berpelukan dengan lelaki sambil berjingkrak-jingkrak kegirangan. Jika sebatas berpelukan Cakra tak masalah. Tapi ini, Inka mencium pipi Kenzo bertubi-tubi. Ya laki-laki itu adalah Kenzo. Hal tersebut membuat emosi Cakra meluap.
Tanpa babibu Cakra langsung menarik lengan Inka agar melepaskan pelukannya dengan Kenzo.
Tak mempedulikan Kenzo, Cakra mencengkeram lengan Inka dan menatap tajam mata Inka. "Baru tadi kita baikan dan lo udah janji jaga sikap biar gak kelewatan, lo udah ngingkarin janji itu sekarang," bentak Cakra dengan ekspresi kecewa.
Inka hanya bisa menggeleng dan meringis akibat lengannya yang di cengkeram kuat oleh Cakra.
"Lo salah paham Cak gu-." Ucapan Inka terpotong oleh perkataan Cakra yang menusuk.
"Iya gue tahu sifat dia. Bahkan jauh lebih tahu dari pada lo. Udah ah gue muak. Btw happy anniversary yang ke satu tahun dan kita putus!! Makan tuh boneka." Cakra melemparkan boneka itu tepat mengenai wajah Inka. Inka yang mendengar itu kaget. Air matanya mulai luruh. Kenzo yang tadi hanya mampu menonton saja, kini mengeluarkan suaranya.
"Cak tunggu, lo salah paham. Jangan putusin Inka! Dia butuh lo," ucap laki-laki itu sambil menahan lengan Cakra.
"Diem lo bang! Lo aja sana. Gue udah jadi mantannya dia, dan lo bebas deketin dia." Setelah mengucapkan itu Cakra pergi meninggalkan Inka yang menangis sambil terduduk. Kenzo yang melihat keadaan Inka jadi merasa bersalah. Seharusnya ia jangan keluar dulu dari tempat persembunyiannya.
Flashback off
Childish! batin Adit.
"Ihhh kok gitu sihh. Emang tu cowo sapa? Kok lo bilang kenall, siapa woy??" Boncel yang penasaran terus melontarkan pertanyaan kepada Cakra. Memang saat Cakra menceritakannya, ia tidak memberitahu jika lelaki itu adalah Kenzo.
"Ahh lo gegabah banget, gimana kalo itu keluarganya bego!" kata Adit yang kesal dengan tindakan Cakra.
"Ho'oh. Nanti kalau lo tahu sebenernya nyesel dah lo!" ujar Bian sambil geleng-geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakrawala
Teen Fiction(On Going) Follow akun ini sebelum membaca. ⚠ Terdapat banyak kata-kata kasar! ---------------- Kata orang, masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah. Tetapi tidak untuk Inka dan Cakra. Kisah mereka memang manis di awal, tetapi pahit di perja...