Bad Fetish [TN]

I Hate You, I Love You

Cinta dapat mengubah orang jahat menjadi orang baik. Cinta juga dapat mengubah orang baik menjadi orang jahat.

-Bad Fetish

.....

"Pergi! Kau pembunuh!"

"Tidak, aku tidak membunuh siapapun."

"Menjauh dariku, aku muak melihatmu!"

"Sudah aku bilang, aku tidak melakukan apapun!"

"Kau membunuhnya, Jennie kau pembunuh!"

"Tidak!"

Jennie terbangun dari mimpi buruknya. Keringatnya dingin, napasnya tersengal. Sekelebat memori masa lalu hadir di bunga tidurnya.

"Hhh jam berapa sekarang?" ia bermonolog sembari mengambil ponselnya.

Mengetahui saat ini masih dini hari, lebih tepatnya pukul 2 pagi, ia berencana melanjutkan tidurnya sebelum sebuah notifikasi mengejutkannya.

Ayah

nak, kembalilah pada kami
kami merindukanmu

tidak akan.

J

ennie meringis dalam hati, memang mereka peduli? Segera ia lempar benda pipih tersebut. Sialnya benda itu tidak berhenti berdering. Memang ayahnya peduli jika di sini masih dini hari sedangkan di London masih pukul 6 sore?. Terpaksa ia mengambil kembali ponselnya lalu menggeser tombol hijau tanpa membaca siapa penelponnya.

"Aku tidak mau kembali. Aku tidak akan kembali ke London. Aku sudah dewasa, memangnya kalian peduli padaku? Haha tidak! Jadi biarkan aku hidup tenang disini, lagi pula bukannya kalian malu memiliki anak sepertiku huh?"

"Senang mendengar suaramu kembali, Jane."

Double sial bagi Jennie Kim. Orang tuanya juga orang itu, si perusak hidupnya.

"A—apa yang kau mau!?" sedikit bergetar suaranya, namun tetap lolos dari mulut kecil itu.

"Aku merindukanmu, cantik."

Jennie segera mengakhiri panggilan itu. Jantungnya berpacu tak karuan, dia sungguh ketakutan. Dan lebih lagi, dia sendirian. Sendirian mengatasi semuanya dulu dan juga sekarang.

...

"Pagi, Nini," Jungkook menyingkirkan rambut yang menutupi wajah cantik Jennie ketika pagi.

Jennie terbangun dan melenguh sedikit, membuat pria di dekatnya sedikit tersetrum, "Eunghh... Jam berapa sekarang?"

Jungkook gelagapan, wajah cantiknya adalah pilihan baik untuk dilihat mengawali hari. "Jam 9, aku tidak tega membangunkanmu,"

"Ya, ya. Aku mau mandi, kau lebih baik keluar Kook,"

"Ok si tuan rumah diusir,"

"Memang kau mau melihatku telanjang disini?"

"Tentu saja. Mau,"

"Baiklah, setelah ini jangan salahkan aku jika robotmu menjadi serpihan debu,"

"Yak! Tidak, baiklah. Aku akan pergi. Omong-omong, nanti siang kau harus ikut aku ke kantor untuk pemotretan,"