Aku tidak menyesal kita bertemu,
namun jika waktu bisa diulang,
aku berharap tidak pernah menemuimu.- Bad Fetish
.....Penampilan Jennie kini sudah benar-benar berubah. Pakaian yang selalu ia kenalan adalah pakaian sederhana namun menampilkan kesan dewasa dan elegan. Dia telah menjadi seorang istri yang baik.
Namun, selama lima tahun ia menikah dengan Taeyong belum juga dikaruniai anak."Jennie?"
Wanita yang tengah merenung itu mengerjap kala Taeyong memanggilnya, "Ah. Ya?"
Suaminya tersenyum tipis, "Tidak apa. Jangan dipikirkan lagi."
Jennie mengangguk lalu melepas dasi dan jas mahal berwarna hitam yang suaminya pakai. "Iya... Tidak akan aku pikirkan,"
Taeyong menatap istrinya, dengan ragu dia bertanya padanya, "Kau mau kembali ke Seoul?"
Jennie melangkah mundur. "Kenapa?"
Taeyong menghela napasnya mengingat betapa beratnya hidup Jennie di kota itu dari cerita wanita itu. "Pekerjaan."
"A─aku takut."
Taeyong membawa Jennie ke pelukannya yang hangat. Dia usap rambut halus Jennie lalu menepuk-nepuk pelan punggung istrinya agar merasa nyaman.
"Ada aku, kita juga harus mengunjungi Jisoo dan ayah mertua kan? Jangan lupa dengan Jungkook dan Lisa."
Kepala Jennie mengusal dalam dada bidang Taeyong. Kedua tangannya ia letakkan di pinggang pria itu. "Baiklah, aku percaya padamu."
Taeyong membawa tubuh Jennie ke atas ranjang dan menidurkannya dengan lembut. "Aku rasa kita harus mencoba lagi?"
Jennie mengangguk dan tersenyum manis. "Ya, harus."
Setelah mendapat ijin, Taeyong segera melepas pakaian Jennie dengan cepat dan tidak sabar. Begitupun pakaiannya sendiri. Lalu tangannya menyentuh kulit sensitif Jennie seluruhnya.
Bibir mereka menyatu dan memainkan lidah satu sama lain. Bertukar saliva dan melumat kasar.
Napas Jennie tersengal kala Taeyong meremas payudaranya dan menghisap putingnya tanpa henti. Lenguhan nikmat membuat listrik mengalir di aliran darah Taeyong. Darah keduanya berdesir.
Saat Jennie benar-benar basah, Taeyong segera memasukkan penisnya dan menghujam Jennie dengan kasar.
Kasar. Sangat kasar, namun sangat nikmat.
Hingga keduanya mencapai pelepasan yang pertama. Taeyong belum puas, begitupun Jennie. Akhirnya mereka kembali menyatu setelah napas mereka teratur.
Berbeda dengan seorang pria di benua lain yang tengah sibuk dengan berkas-berkas di laptopnya.
"Arghh!"
Dia menggeram. Berkas itu tidak menemukan dimana Jennie tinggal. Berkali-kali dia ke negara dimana menara Eiffel ada. Namun nihil, Jennie tidak ia temukan seolah ditelan bumi.
YOU ARE READING
Bad Fetish [TN]
FanfictionMature content ⚠ Aku adalah penderita sadisme. Jika aku membenci seseorang, aku akan menyiksanya tanpa ampun. Hanya menyiksa, tidak melenyapkan. Karena, kalau lenyap aku tidak akan melihat tangisannya lagi. Suara rintihan itu terdengar begitu merdu...