Aku berharap bisa melakukan hal yang benar setelah mengetahui beberapa fakta yang harusnya aku ketahui sejak dulu.....
Jennie dan Taehyung masih belum menemukan titik terang. Perihal Seulra belum juga ditemukan membuat mereka semakin resah dan merasa bersalah. Rasanya banyak sekali ujian yang menimpa.
Sudah dua hari pencarian mereka. Nomor Nyonya Lee pun tidak aktif. Entahlah, bagaimana bisa wanita paruh baya itu bergerak seolah tanpa terendus seseorang. Seperti menghilang karena sihir atau ilmu sakti lainnya.
Mabuk,
Kebiasaan Taehyung saat ia sedang tidak baik kembali terulang. Seulra adalah hal yang sangat penting bagi hidupnya. Ia tidak bisa, tidak akan bisa jika kehilangan Seulra. Karena dengan begitu, ia akan kehilangan satu orang lagi—Jennie.
Dengan dititah oleh Soobin, Taehyung berhasil sampai ke depan rumahnya. Kebetulan Jennie belum tidur dan tengah menonton televisi, sehingga ketika mendengar seseorang mengetuk pintu ia segera membukakan pintunya.
Jennie mengernyit lalu kemudian memberikan senyum ramah pada pemuda yang asing baginya, "Masuklah."
"Terima kasih, Noona. Hyung sangat mabuk sampai berjalanpun susah. Di mana kamarnya, Noona?"
"Kau mau membantunya ke kamar?"
Jennie tidak ingin merepotkan, namun dia juga tidak yakin bisa menitah Taehyung hingga ke kamar. Mungkin tidak apa, pemuda ini kelihatan dekat sekali dengan Taehyung.
"Iya, Noona."
"Kamarnya ada di atas,"
Dan Taehyungpun sukses telah berbaring di atas ranjangnya. Jennie bernapas lega. Merasa telah merepotkan pemuda itu, Jennie mengantarnya keluar.
"Terima kasih, maaf telah merepotkanmu."
"Tidak apa, Noona. Aku ikut senang atas pernikahan kalian,"
Jennie tersenyum kikuk, pemuda ini tahu. Padahal Jennie yakin, ia tidak hadir di pernikahannya kala itu.
"Aku tahu, Noona. Bagaimana kalian bisa menikah, maaf karena lancang mengatakan ini. Tapi hyung sangat bahagia karenamu. Dia menghukum dirinya sendiri selama beberapa tahun dan terus mencarimu yang menghilang. Dan sekarang hal ini terjadi pada Seulra. Ia sangat rapuh, Noona."
Jennie ingin bertanya namun pemuda itu buru-buru pergi meninggalkannya. Taehyung mencarinya, menghukum dirinya selama dia menghilang.
Entahlah, tapi kehangatan menjalar di dadanya. Tak mau memikirkan lagi, pun ia merasa tidak bisa tidur. Karena itu, ia berjalan mengelilingi isi rumah besar itu.
Suatu ruangan gelap menarik atensinya. Ia belum pernah melihat ruangan itu sebelumnya. Jennie masuk, tidak terkunci pintunya. Begitu melihat saklar, ia segera menyalakannya. Dan akhirnya, lampu menyala.
Ruangannya sangat menyeramkan, Jennie sedikit takut namun ia masih penasaran. Terlihat tidak terawat. Dan memang sengaja tidak dirawat karena Jennie mengetahui bahwa ruangan itu adalah sebuah gudang.
Jennie membuka tirai yang menutup sebuah bingkai berukuran besar. Berdebu dan pernah terbakar. Bingkai itu berisi lukisan yang setengah bagiannya sudah terbakar. Lukisan dua orang anak laki-laki yang sangat ia kenali wajahnya.
YOU ARE READING
Bad Fetish [TN]
FanfictionMature content ⚠ Aku adalah penderita sadisme. Jika aku membenci seseorang, aku akan menyiksanya tanpa ampun. Hanya menyiksa, tidak melenyapkan. Karena, kalau lenyap aku tidak akan melihat tangisannya lagi. Suara rintihan itu terdengar begitu merdu...