Cukup percaya bahwa semuanya
akan baik-baik saja.
.....Jisoo dan Dokter Jin telah mengucap janji suci pernikahan. Sekarang adalah waktunya untuk berpesta. Semua orang berdansa dan bersenang-senang, tetapi tidak untuk Jennie. Malam ini, dia duduk sendirian di kursi bar.
"Nona, Anda mau minum?"
Seorang pelayan melayaninya minuman, namun ia menolaknya. "Tidak, terima kasih."
Dengan menghela napasnya pelan, dia menggeser walpaper ponselnya. Kosong, tidak ada notifikasi dari siapapun.
"Hai? bolehkah aku bergabung?"
Jennie meletakkan ponselnya di meja dan menatap pria di depannya. "Oh tentu, silahkan,"
Pria tampan itu tersenyum pada Jennie lalu duduk di sampingnya. Dengan mengulurkan tangannya, pria itu bermaksud berkenalan dengan Jennie.
"Lee Taeyong!"Jennie tersenyum dan membalas uluran tangan Taeyong, "Jennie,"
"Kau sendirian saja?"
Jennie mengangguk, "Semua orang rasanya tidak aku kenal kecuali dua pengantin hari ini hahaha,"
"Maksudnya Jisoo dan Seokjin?"
Jennie mengangguk, "Mereka banyak membantuku,"
"Aku sepupunya Jisoo ngomong-omong."
Jennie sedikit terkejut, "Ahh, benarkah? Aku tidak tahu Jisoo memiliki sepupu sebelumnya,"
"Aku tidak tinggal di sini makanya kau tidak tahu,"
Entah mengapa Jennie menjadi tertarik dengan perbincangan mereka, "Eh? Memangnya kau tinggal di mana?"
"Prancis."
"Astaga! Dari dulu aku ingin pergi ke sana,"
Taeyong terkekeh, "Kenapa tidak ke sana?"
Jennie tersenyum miris dan bergumam pelan, "Kalau saja dulu aku tidak mencintainya, mungkin sekarang aku bisa mengejar banyak mimpi-mimpiku,"
"Apa?"
Jennie menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Tidak ada, eum tidak berdansa?"
Pemuda bersurai merah itu menggeleng, "Tidak, aku tidak menemukan pasangan. Ah, Jennie, maukah kau berdansa bersamaku?"
"Tentu!"
Taeyong menggenggam tangan Jennie dengan erat dan membawanya ke lantai dansa. Satu tangan Jennie ia satukan dengan tangannya, satu yang lain di pundaknya. Taeyong menarik pinggang Jennie dan memperdekat jarak mereka. Keduanya saling melempar senyum dan mengikuti alunan musik.
Di waktu yang sama, seorang pria tengah menyaksikan sesuatu dengan rahang mengeras dan mengepalkan tangannya.
"Sial," umpatnya pelan ketika tubuh Jennie makin dekat dengan pria yang berdansa bersamanya."Taehyung, kau tidak ingin bergabung?"
Seruan Seokjin mengalihkan tatapannya. "Tidak hyung, nanti saja aku akan menyusul."
YOU ARE READING
Bad Fetish [TN]
FanfictionMature content ⚠ Aku adalah penderita sadisme. Jika aku membenci seseorang, aku akan menyiksanya tanpa ampun. Hanya menyiksa, tidak melenyapkan. Karena, kalau lenyap aku tidak akan melihat tangisannya lagi. Suara rintihan itu terdengar begitu merdu...