We were missing you, Seulra
.....
Ia berhela lalu tersenyum lebar saat melihat seorang wanita tidur di atas tubuhnya. Terlebih wanita itu menjadi pemandangan pertama yang ia lihat saat bangun tidur. Taehyung mengulurkan tangannya untuk mengusap punggungnya.
Dia terbangun lalu terlonjak kaget sehingga bangun dari tubuh Taehyung. "Astaga, aku-"
Pria itu tersenyum lalu menarik tangannya agar kembali berada di atas tubuhnya. Memeluk pinggangnya dengan erat lalu kembali tersenyum, "Tidak apa, J. Aku suka melihatmu di awal hariku,"
Jennie menggigit bibirnya lalu berusaha melepaskan diri dari Taehyung. Taehyung yang mengetahui ketidaknyamanan Jennie segera melepaskan tangannya. "Ah, maaf."
Jennie segera bangun setelah tidak ada tangan kekar yang menyentuh tubuhnya. Ia bernapas lega setelah sebelumnya bernapas tidak karuan, jantungnya tidak sehat jika terus berada di atas Taehyung.
Pria itu membenarkan posisinya menjadi lebih nyaman--posisi duduk.
"Aku tidak tahu kenapa kau tiba-tiba memelukku. Dan-Arghh,"Jennie segera memegangi bahu Taehyung saat ia memegang dahinya dan mengurutnya pelan. "Kepalaku sedikit pusing,"
Jennie menjitak dahi Taehyung gemas, "Semalam kau mabuk berat!"
Ia justru terkekeh melihat raut khawatir dari Jennie dalam wajahnya yang dibuat galak, "Hmm. Aku tidak ingat..."
Jennie mendecak, "Kau ini! Cepat mandi setelah itu sarapan!"
Begitu Taehyung mengangguk, Jennie segera pergi ke dapur. Ia meruntuk dirinya, kenapa harus menunjukkan sikap peduli pada pria itu!? bodoh.
Taehyung selalu membuatnya khawatir. Bagaimana pun juga pria itu selalu bisa membuatnya peduli. Entah secara langsung maupun secara tersirat. "Hhh pria menyebalkan."
•••
"Seulra, ayo makan hm?"
Ini sudah ketujuh kalinya gadis kecil itu menolak makan. Sejak kemarin dia belum makan sama sekali. Bahkan minum pun ia lewatkan. Membuat wanita paruh baya yang bersamanya berhela berkali-kali agar tetap sabar.
Seulra menggerakkan bibirnya ke kanan dan ke kiri, menunjukkan kalau ia sangat kesal dengan wanita tua di hadapannya, "Aku tidak mau! Nenek bohong! Katanya ibu ada di sini. Tapi mana!?"
"Sebentar lagi ibumu akan tiba. Ayo makan sayang,"
Seulra menjatuhkan mangkuk berisi bubur yang masih panas itu dengan tangannya. Alhasil, paha Nyonya Lee menjadi korbannya. Wanita itu menggeram, kesabarannya sudah di ambang batas. "Kau anak sialan! Aku tidak tahan lagi, ku pikir kau adalah anak yang manis. Tapi tidak, kau sama sekali bukan cucuku!"
Seulra mendengus, "Aku juga tidak mau menjadi cucu dari perempuan jahat!"
"Beraninya! Arghh aku bisa gila!"
Seulra terkikik karena berhasil membuat wanita itu emosi. "Nenek, biarkan ibu bertemu denganku...."
"Harghhh! Baiklah baiklah,"
YOU ARE READING
Bad Fetish [TN]
FanfictionMature content ⚠ Aku adalah penderita sadisme. Jika aku membenci seseorang, aku akan menyiksanya tanpa ampun. Hanya menyiksa, tidak melenyapkan. Karena, kalau lenyap aku tidak akan melihat tangisannya lagi. Suara rintihan itu terdengar begitu merdu...