Kali ini, jujur adalah hal yang harus dilakukan!
-Jennie
.....
Jennie pulang, ke rumahnya yang telah lama kosong, lebih tepatnya rumah kedua orang tuanya. Sendirian, yeah tidak apa. Wanita itu lebih baik tinggal sendiri daripada bersama dengan dua orang tuanya yang menyiksa. Lagi pula memangnya mereka peduli?
Ia tidak akan pindah ke daerah lain karena dia akan bekerja sebagai seorang model di perusahaan Jungkook. Lisa juga, ia pindah kerja ke perusahaan kekasihnya. Ya, Lisa dan Jungkook telah meresmikan hubungan mereka setelah satu hari Jennie meminggalkan rumah sakit.
"Jane! Kau di sini, aku mencarimu dari tadi!"
Jennie terkekeh, dua tangannya dilipat di dada, "Wah... Sudah selesai pacarannya, hum?"
Lisa memincingkan matanya lalu berkacak pinggang, "Yeah, kau iri kan, kan? Makanya cari pria untuk berkencan!"
"Hanya membuang waktu saja haha," Jennie tertawa masam, "Aku malas berakhir tragis seperti—ah sudah lah, aku ingin ke toilet sebentar."
Lisa sadar salah bicara, "Jane!"
Jennie mempercepat langkahnya, segera ia mengunci diri di toilet kantor.
"H-aah! Astaga, aku tidak boleh teringat dengan pria sialan ini!"
Jennie memijat pelipisnya, sembari menghela napas. Ia membasuh muka. Sakunya bergetar, ponselnya berdering.
‘Nomor tidak dikenal?’
Jennie mengangkat panggilan itu,
"Ha-halo?""Dengan Jennie Kim?"
"Ya?"
"Saya dari pihak kepolisian, bisa bicara sebentar? Saya ada di luar tempat Anda bekerja."
"Umm, begitu ya... Sebentar, saya akan datang ke sana!"
Jennie membereskan dirinya. Mengontrol emosinya juga. Ada apa polisi menghubunginya, mungkinka ia akan ditangkap? Begitu pikirnya.
..."Kau?!"
Jennie menahan amarahnya ketika melihat pria yang mengacaukan hidupnya selama ini, Taehyung. Sedangkan orang itu memasang wajah datar meski dslam hati ia senang dapat melihat Jennie kembali.
"Saya ingin mengetahui langsung dari Anda, nona Jennie."
Berusaha mengabaikan Taehyung, Jennie bertanya penasaran pada kepala polisi itu, "Maksudnya?"
"Soal, Park Naera."
Lagi? Jennie sudah lelah.
"Jika Anda ingin menahanku, lakukan saja!"
"Bukan begitu, Je. Kumohon mengertilah, ini sangat penting."
Taehyung tahu wanita itu tidak ingin membahas masalah kelam ini.
"Kau, aku tidak ingin berurusan dengan apapun yang berkaitan denganmu! Entah itu penting untukku ataupun tidak!"
Namjoon angkat bicara sekarang, "Cukup kalian berdua. Nona, kami hanya ingin memperbaiki nama baikmu,"
"Nama baikku? Untuk apa? Lagi pula kasus ini sudah ditutup lama. Dan aku adalah tersangka utamanya, bagaimana bisa huh?!"
"Jane-"
YOU ARE READING
Bad Fetish [TN]
FanfictionMature content ⚠ Aku adalah penderita sadisme. Jika aku membenci seseorang, aku akan menyiksanya tanpa ampun. Hanya menyiksa, tidak melenyapkan. Karena, kalau lenyap aku tidak akan melihat tangisannya lagi. Suara rintihan itu terdengar begitu merdu...