Memaafkan adalah hadiah yang indah untuk dirimu sendiri di saat kamu disakiti.
- Bad Fetish
.....Jennie, sudah tiga hari menghilang. Ponselnya tidak dapat dihubungi, baju-bajunya masih tertata rapi. Jadi Jennie pergi tanpa persiapan. Jungkook dan Lisa bahkan sudah melapor ke pihak kepolisian tetapi tetap saja belum ditemukan.
Taehyung? Dia bersikap seolah tidak peduli. Namun dia cemas, benar. Dia khawatir pada Jennie. Ia ikut mencari wanita itu, dengan sembunyi-sembunyi tentunya.
Orang tuanya belum tahu, Jungkook memang sengaja tidak memberi tahu mereka.
Jennie sendiri berada di rumah seorang gadis. Sedang bersembunyi dari semua hal yang terjadi padanya untuk beberapa waktu.
"Jennie, kau mau makan?"
Gadis baik yang memberinya tempat untuk tinggal tersenyum lebar,
"Tidak, terima kasih. Aku masih cukup kenyang,"
Jennie menunduk, merasa malu pada gadis yang telah membantunya.
"Hei?"
Lantas Jennie menatap gadis itu, "Um, aku ingin sendiri,"
Gadis itu menghela napas lalu mengangguk, kemudian meninggalkan Jennie sendiri.
"Apakah dia mencariku?" Jennie bertanya pada dirinya sendiri.
Tersenyum miris karena berpikir jawabannya tidak, "Ah sial. Bagaimana mungkin dia peduli,"
Jennie berbaring, sepintas teringat dengan orang tuanya. Lalu bertanya lagi mengenai hal yang sama padanya. Kemudian sedikit menangis karena jawabannya sama, tidak peduli.
Gadis itu kembali masuk ke kamar dimana Jennie tengah menangis dengan lutut terpeluk dan kepala di atas dua lututnya.
"Jennie, kau kenapa?"
Jennie menggelengkan kepalanya dan berhenti menangis.
Gadis itu menepuk pundak Jennie. "Jika kau butuh tempat cerita, aku akan sangat bersedia mendengarkanmu,"
Jennie menghapus air matanya lalu menatap gadis di sampingnya. "Setelah apa yang aku lakukan padamu?"
Gadis itu tersenyum, "Aku sudah memaafkanmu dari dulu, Jane."
Jennie kembali terisak, "Harusnya kau membenciku Jis. Tapi kau menolongku."
Kembali menerbitkan senyum, "Aku tahu kau adalah orang baik. Saat itu aku hanya pelampiasan emosimu, aku mengerti."
"Aku merasa malu padamu, maafkan aku."
"Jennie, sudah. Semuanya sudah terjadi. Jika kau ingin menghapus rasa bersalahmu, jangan minta maaf padaku. Aku sudah memaafkanmu, sekarang kau harus meminta maaf pada dirimu sendiri,"
Jennie mengangguk, "Maaf untuk trauma yang kau alami,"
"Hei? Aku baru bilang apa tadi?"
YOU ARE READING
Bad Fetish [TN]
FanfictionMature content ⚠ Aku adalah penderita sadisme. Jika aku membenci seseorang, aku akan menyiksanya tanpa ampun. Hanya menyiksa, tidak melenyapkan. Karena, kalau lenyap aku tidak akan melihat tangisannya lagi. Suara rintihan itu terdengar begitu merdu...