I Love You

3.7K 515 10
                                    


I love you too


.....

Perkataan Jennie terus tergiang di kepalanya. Sakit namun memang benar itu kesalahannya. Penolakan itu benar-benar membuatnya kacau.

Harusnya dia tak bertanya lagi. Harusnya. Namun pertanyaan untuk kedua kalinya itu sudah terucap dan tidak bisa ditarik lagi. Dia terlalu terburu-buru. Ia menyebabkan Jennie semakin jauh darinya.

"Kenapa? Kenapa kau tidak mau kembali?"

"Setelah apa yang kau lakukan? Kau seharusnya tahu diri! Aku di sini hanya untuk Seulra. Memang aku sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku mau untuk kembali bersamamu."

Bagaimana Jennie menangis malam itu, membuatnya merasa jika yang bisa dia lakukan hanyalah menyakiti wanita itu. Dulu ataupun sekarang, dia masih sama, bajingan.

Taehyung menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran itu. Kepalanya terasa berputar-putar. Sudah banyak gelas vodka dia habiskan malam ini. Minuman dengan kadar alkohol tinggi itu menjadi opsi pelampiasannya saat ini.

Seorang wanita dengan pakaian yang sangat minim menghampirinya. Belahannya dada dan pahanya tercetak jelas. Wanita itu tersenyum menggoda pada Taehyung.

Dia duduk di atas salah satu tinggi yang ada di sebelah Taehyung. "Hi?"

Taehyung sudah biasa datang ke tempat ini dan tentunya sudah banyak juga wanita sepertinya yang mendatangi pria itu. Namun tidak ada yang membuatnya tertarik.

Merasa diabaikan, wanita itu mulai meraba paha Taehyung. Taehyung hanya diam. Sudah lama dia tidak melakukannya. Dan sekarang seorang wanita menyentuhnya, hal ini membuatnya sedikit terangsang.

Namun masih sedikit sadar, ketahanannya pada alkohol sangat bagus. Taehyung tidak ingin bermain-main dengan wanita sepertinya. Karena itu dia segera berdiri dan membayar tagihannya.

Dengan langkah gontai, dia berhasil keluar dari tempat malam itu. Taehyung memasuki mobil dan berniat mengendarainya sebelum seorang pemuda mencegahnya.

"Jangan, hyung. Biarkan aku yang mengantarmu," ucapnya.

Taehyung membuka jendela mobilnya, "Kau bekerja saja. Aku bisa sendiri."

Pemuda itu tetap berada di tempatnya, "Tidak. Akan sangat berbahaya jika kau mengendarai mobil dengan keadaanmu yang seperti ini. Kau sudah banyak membantuku, biarkan aku membantumu sekarang."

Taehyung berhela dan segera keluar dari mobil. Benar saja, bahkan untuk berdiri tegap saja ia tidak bisa. Pemuda itu membantu Taehyung masuk ke mobil bagian belakang.

Setelah beberapa waktu menyusuri jalanan malam, akhirnya mereka sampai. Pemuda itu berniat keluar namun tangannya ditahan ketika ia membuka sabuk pengamannya.

"Sampai di sini saja. Aku bisa sendiri. Kau bawa saja mobilku."

"T-tapi hyung..."

Taehyung keluar dari mobil, "Soobin, kau lanjutkan saja pekerjaanmu. Aku tidak apa-apa."

Pemuda bernama Soobin itu akhirnya setuju dan meninggalkan Taehyung setelah memastikan pria itu sudah memasuki gerbang. Dia ingin sekali memapahnya yang melangkah gontai namun Taehyung tidak akan mengijinkan. Untuk itu dia menuruti perintah Taehyung dan melanjutkan pekerjaannya di tempat malam itu.

Seorang penjaga yang melihatnya ingin sekali membantu majikannya. Namun dia ingat bagaimana terakhir kali dia berniat membantu Taehyung saat pulang dalam keadaan mabuk. Diancam akan dipecat. Aneh, majikannya sangat aneh. Karena itu dia tidak berani membantu pria itu kecuali saat diperintah.

Taehyung memasuki rumah. Lampu masih tetap menyala dan akan selalu begitu sepanjang hari gelap. Yang mati hanyalah lampu-lampu kamar, namun gantinya masih ada lampu tidur yang menyala.

Dia menaiki tangga dengan perlahan. Kepalanya masih berputar-putar. Sebenarnya masih ada kamar di lantai bawah, namun dia ingin ke atas. Bukan menuju kamarnya, dia hanya ingin melihat Jennie dan Seulra.

Hingga pada akhirnya, dia berhasil menapakkan kakinya di lantai atas. Baru saja ingin memasuki kamar Seulra, Jennie membuka pintu kamar itu. Terkejut melihat keadaan Taehyung yang terlihat sangat berantakan.

Jennie jadi teringat pada peristiwa itu. Ketika melihat Taehyung dalam keadaan kacau dan bagaimana mereka berakhir di ranjang. Sangat menjijikan mengingat pria itu menyebut nama wanita lain saat pelepasannya.

"Jen..."

Suara berat itu membuat bahu Jennie bergetar. Ia tidak ingin berakhir sama seperti dulu. Tidak, ia sangat tidak ingin.

"Seulra sudah tidur."

Langkah pria itu mendekat, Jennie semakin gelisah. Untuk itu dia akan memasuki kamar kembali sebelum tangan kekar menahan tangannya.

"Apa yang akan kau lakukan!?"

Taehyung  tersenyum menanggapi suara Jennie yang meninggi. "Temani aku, sebentar saja. Aku mohon..."

Jennie menggeleng dan menyingkirkan tangan Taehyung darinya. "Tidak! Aku bukan Naera!"

Taehyung kembali menahan tangan Jennie lalu menariknya paksa menuju kamarnya. Langkahnya masih gontai namun pegangannya sangat kuat dan menyakiti Jennie.

"Lepaskan aku! Kau tidak bisa melakukan ini padaku! Lepas!"

Jennie berusaha sekuat mungkin lepas dari cengkraman Taehyung, namun tidak bisa hingga ia sampai di kamar Taehyung.

Taehyung mendorong tubuh Jennie ke tempat tidur dan kemudian menindihnya. Jennie panik dan takut. Taehyung dapat melihatnya, lalu dia memeluk Jennie dengan erat.

Pria itu menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Jennie lalu terisak. Jennie dapat merasakan lehernya basah. Kedua tangannya tergerak untuk mengusap punggung Taehyung.

"Apa kau takut padaku tadi? Aku menakutimu?"

Pertanyaan yang Taehyung ucapkan dengan suara bergetar membuat mata Jennie memanas. Dia hanya menggeleng pelan.

Taehyung tersenyum dengan menatap mata Jennie dalam. "Benarkah?"

Jennie ikut tersenyum dan mengangguk perlahan. Padahal tadi jelas-jelas dia takut, namun sekarang wanita itu tidak merasa takut lagi.

Taehyung melepas pelukannya lalu berbaring di sebelah Jennie kemudian memeluknya lagi.

"I love you, J." ucapnya sebelum matanya terpejam dan larut dalam tidurnya.

"I love you too, even after what all you did to me. I'm still loving you, Taehyung."  balasnya dalam hati.

......


Bad Fetish [TN]Where stories live. Discover now