5. Konten

2.4K 273 4
                                    

"WOY!! TANGI, WOY!! (WOY!! BANGUN, WOY!!)" Rani berteriak sembari mencipratkan air ke wajah Reno dan Ersa yang sedang tidur.

Posisi mereka sangat lucu. Tangan kiri Reno berada di atas hidung dan mata Ersa, begitu pula kakinya yang menindih kaki Ersa. Ersa sendiri dalam posisi terjepit dengan mulut menganga dan sedikit ada air liur di pinggir mulutnya. Benar-benar menjijikkan.

Ersa mengecap-kecapkan mulutnya, sementara Reno mengusap wajahnya yang terkena air. "Mmh, Mbak Rani lapo wae, iki (ngapain aja, ini?)?"

"Bangun, ih. Udah siang. Kamu juga, Er! Gak pulang, apa? Nyenyak banget tidurnya," omel Rani.

"Hilih, santuy, Mbok!" Ersa mengucek matanya, kemudian menurunkan kakinya satu per satu. Mencoba membuka mata agak lebar, tetapi gagal, karena matanya memang sipit.

"Ran, udah liat video kemarin, gak?" tanya Ersa membuat Rani bingung.

"Video apa, Mas?" sahut Reno penasaran.

"Ora, ora. Aku kemarin sempet ngerekam percakapanmu sama Mbak Yayuk, loh." Menarik napas sebentar. "Masih belum dipindah. Coba cek, deh."

***

Di ruang tamu Ersa dan Reno menyeruput teh yang dibuatkan oleh Bu Mirah, sang asisten rumah tangga. Tidak ada ibu atau ayah Rani Reno. Mereka sudah berangkat ke toko buku dan baju milik mereka masing-masing.

"Video ini?" Ersa tersedak. Ia terkejut akan kedatangan Rani yang membawa serta kameranya.

"Nah. Coba buka!" perintah Ersa.

Rani mendengkus, "Kamu gak pulang, apa? Dicariin makmu tuh!"

"Ra sah kakean cangkem! Buka'en ae! (Gak usah banyak omong! Buka saja!)"

Rani memutar video yang ditunjukkan oleh Ersa. Ersa tersenyum penuh kemenangan. Rani justru takut memutarnya, apalagi ia yang membawa kamera tersebut. Namun, yang terjadi adalah ..., "Loh, njir! Mbak Yayuknya mana? Kok kamu ngomong sendiri?"

"Er ... jadi ... Mbak Yayuk itu ...."

"Opo, Mbak? Hantu?" tanya Reno.

Mereka menelan ludah bersamaan. Leher Ersa mulai berkeringat dan Reno menggigit bibirnya takut. "Jangan diperjelas, Renooo!"

"Huwaaa ... tidaaak!" Rumah terasa bergoncang karena suara mereka bertiga.

Rani mencoba untuk tenang. Ia mempunyai ide untuk menjadikan video tadi konten YouTube-nya. Ia akan memberinya judul Suara Mbak Yayuk.

Ia dan Ersa nanti akan berkunjung ke makam Ganto guna mendoakan Mbak Yayuk, sekaligus mengabadikan suasana di pemakaman untuk narasinya nanti.

***

Halo! I'm back! Alhamdulillah bisa double update walaupun gak panjang-panjang amat. Jangan lupa komentar dan koreksinya, ya!

Salam, Cewek Ganteng.

Horror Vlogger (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang