Rani terkejut akan ucapan adiknya. Segera diusap-usapnya noda darah yang menempel pada bajunya. Kering. Noda itu sudah kering. Tanpa pikir panjang, Rani mencium noda itu.
"Kayaknya darah nyamuk, deh. Baunya biasa. Amis, iya. Kayak darah manusia yang abis disedot nyamuk," kata Rani berpikir positif. Semenjak dirinya pingsan saat itu, pikirannya terus melayang ke mana-mana. Kadang ia memikirkan ada hal-hal mistis yang menerornya.
"Terus siapa yang nepok?" tanya Reno. Mereka terdiam setelah itu. Mereka tidak tahu bahwa malam itu, darah menetes sekali di baju Rani. Bak zombie, hantu nenek itu terasa nyata.
***
Tok, tok, tok!
Diah mengetuk pintu depan rumah Ersa. Di hari libur ini, Diah ingin mengajak Ersa ke acara bazar di alun-alun kabupaten. Sebelumnya ia memberitahu Sarah terlebih dahulu untuk meminta izin. Namun belum mengatakan apa pun pada Ersa."Ersaaa!" panggil Diah.
Ersa yang kebetulan duduk di ruang tamu, sehabis olahraga pun berdiri membukakan pintu untuk Diah. "Eh, Diah. Ada apa? Tumbenan ke sini? Mana yang lainnya?"
"Eh, ndak, Er. Aku ke sini sendirian. Udah izin mbakmu, kok. Aku pengen ngajak kamu ke bazar di alun-alun," jelas Diah panjang lebar.
Ersa diam. Ia sedang berpikir sesuatu. Kemudian ia tersenyum dan mempersilakan Diah masuk. "Kutinggal ganti baju, ya." Dengan senang hati Ersa menerima ajakan Diah, walaupun tanpa ia katakan. Agak mencurigakan, memang. Sepertinya Diah punya perasaan tersendiri pada Ersa, hingga membuatnya berani untuk mencoba lebih dekat dengan Ersa.
"Hai, Diah!" sapa Sarah dengan memiringkan kepala. "Sudah kuduga kamu bakalan ke sini."
"Terima kasih, Mbak Sarah yang cantik, udah ngizinin aku untuk jalan-jalan bareng Bebeb Ersa." Salah satu sudut bibir Diah terangkat ke atas. "Kalau pun ndak diizinin juga no problem. Tapi ..., hehe." Ada maksud lain dari kata-kata Diah, yang hingga kini masih menjadi misteri.
Diah yang humoris, berubah menjadi sosok seram nan ketus, saat ini. Dirinya sendiri bingung, akan memilih kepribadian yang mana, yang akan ditunjukkan kepada orang-orang, terutama para temannya. Jika Ersa tahu Diah yang sekarang tidak seperti Diah yang dulu, ia pasti sangat kecewa. Rasa cintanya pada Ersa tidak bisa ia bendung dalam hati terus-menerus. Kadang memberi kode juga perlu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Vlogger (Completed)
TerrorHanya kisah seorang Horror Vlogger. Antara hidup dan mati seseorang, tiada yang tahu.