Bab 39 - Laboratorium

59 7 10
                                    

Dataran tinggi di pedalaman pulau berjarak ribuan kilometer dari kota pesisir bukanlah jarak yang jauh bagi orang-orang seperti Quzhan, bahkan bisa dibilang jarak yang dekat karena mereka terbiasa bepergian ke tempat yang lebih jauh, seperti kota-kota kecil yang bertebaran di penjuru bumi dengan waktu tempuh yang cukup singkat. 

Bukan hanya dengan kekuatan yang mereka miliki yang memudahkan mereka tetapi dengan pencapaian teknologi canggih. Begitupun bagi Quzhan yang kali ini mengajak mereka ke Tapharbana dengan mengendarai wahana terbang yang berbentuk cakram mengilat. Tentu saja empat remaja itu antusias terutama Peter yang sedari awal mereka datang ke masa ini berandai-andai dapat mengendarai benda-benda terbang yang setiap hari hilir mudik di langit kota dan dapat melihat-lihat bagaimana keadaan di dalamnya. Hari ini, keinginan Peter terkabul. Mereka memutuskan untuk berangkat ketika senja mulai menyapa.

Di dalam pesawat yang berdiameter kurang lebih empat meter itu terdapat beberapa kursi penumpang yang dilengkapi sabuk pengaman otomatis. Tinggal menekan tombol hijau yang berada di dudukan lengan, sabuk itu otomatis membelit tubuh mereka. Selain itu di bagian depan, barangkali khusus untuk bagian kokpit ada beberapa panel layar, dengan mesin di bawahnya serta pada bagian depan ada bagian membulat seperti jendela kecil. Pada dinding-dinding pesawat yang terbuat dari logam tersebut, ada banyak gambar-gambar seperti konstelasi bintang dan koordinatnya serta diterangi oleh cahaya yang terang. Cahaya itu seperti dipancarkan oleh dinding pesawat yang warnanya berganti-ganti: merah-kuning-hijau-biru-putih.

Ketika akan lepas landas, mereka mendengar sedikit suara bising dari mesin pesawat dan anehnya mereka merasakan tubuhnya seakan tak berbobot. Benda itu melayang lurus kemudian melesat dengan kecepatan yang tak dapat diperkirakan. Yang pasti dalam sekejap, gemerlap kota pesisir dengan hamparan laut di bawah mereka berganti menjadi hamparan titik-titik cahaya dengan warna hijau kehitaman yang membentang luas, sepertinya itu hamparan hutan di dataran tinggi. Artinya dalam waktu beberapa detik, mereka telah berpindah cukup jauh dari kota pesisir. Sebentar lagi mereka pasti akan sampai.

Benar saja, hanya beberapa puluh detik mereka berada di ketinggian, rupanya mereka telah sampai di kota Tapharbana, sebuah kota pedalaman dengan ketinggian di atas seribu meter dari permukaan laut.

Tapharbana, hari ke-empat.

Pesawat akan segera mendarat di sebuah landasan luas tak jauh dari sebuah bangunan yang tampak paling bercahaya dibandingkan bangunan lain di sekitarnya. Rumput-rumput setinggi betis yang berada tepat dibawah pesawat rebah terkena suhu mesin yang masih panas. Sebenarnya pesawat ini tidak merusak seperti pesawat orang Athlant yang memancarkan radiasi tinggi, dan apabila terkena pada manusia akan mengakibatkan mutasi genetik, kelumpuhan, atau bahkan kematian.

Area sekitar rumput di bawah pesawat terkena pancaran gelombang elektromagnetik, sehingga apabila mereka menggunakan alat pengukur, akan menunjukkan muatan elektromagnetik yang tinggi. Setelah beberapa saat mendarat, terdengar suara desis pelan dari bawah pesawat lalu meluncur sebuah tangga dari dalam pesawat. Mereka turun melalui tangga tersebut.

Alangkah terkejutnya Jingga, Astra, Evan dan Peter melihat sebuah bangunan besar di hadapannya.
Inikah laboratorium pusat? Luar biasa besar dan indah. Seperti itulah barangkali ungkapan keterkejutan mereka.

Bangunan itu memiliki desain modern dengan dominasi warna putih dan bening, barangkali terbuat dari logam dan kristal juga, seperti bangunan lainnya. Di depannya ada beberapa pohon yang tak terlalu tinggi. Rupanya areal ini satu komplek yang mencakup beberapa bangunan laboratorium. Terlihat tak terlalu jauh dari bangunan yang pertama, ada bangunan lain yang lebih tinggi serta dengan desain bangunan yang berbeda-beda namun tetap menampilkan sesuatu yang membuat mata terperangah kagum.

Mereka memutuskan untuk mengunjungi laboratorium yang dekat dengan tempat mendarat pesawat. Laboratorium ini merupakan laboratorium khusus untuk melakukan penelitian bioteknologi. Di dalam laboratorium tersebut terdapat banyak ruangan-ruangan khusus lagi terutama di lantai dua hingga lantai lima. Ada ruangan penelitian mikrobiologi hingga rekayasa genetika di lantai paling atas. Setiap ruangan dihubungkan dengan Selasar memanjang dari ujung ke ujung.

4 ELEMENTS [Diterbitkan Oleh Jejak Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang