Vodka

10.1K 563 21
                                    


Kang Seulgi, gadis yang tak pernah mencicipi gemerlap dunia malam itu dengan gusar masuk ke dalam sebuah club malam. Langkah ragu serta matanya yang awas menjadi pedoman ia melangkah ke sebuah club yang berada di pusat kota Seoul. Park Soo-young kawan kerjanya yang sudah duluan masuk, menoleh melihat Seulgi yang sedikit norak. Ia hanya terkekeh melihat wajah Seulgi yang kebingungan.

"Ayo! Masuk!"

Kang Seulgi melihat ruangan yang di sesaki pengunjung, bau alkohol serta rokok yang bercsampur itu membuat ia mengibaskan udara tepat di depan hidungnya.

Suara musik yang keras menggema, membuat Park Sooyoung berteriak ditelinganya.

"Bagaimana seru kan?" Tanya Sooyoung dengan girang. Kang Seulgi yang anak rumahan itu baru saja di cekoki berbagai macam dunia kelam semenjak bertemu dengan Park Sooyoung tiga minggu lalu. Bertemu di bioskop sebagai rekan kerja.
Keluhan Kang Seulgi tentang uang membuat Sooyoung menyeretnya ke dunianya.

"Butuh berapa sih?" Tanya Sooyoung bertanya pada Seulgi yang ingin meminjam uang untuk biaya Nenek di kampung halamannya yang sedang sakit.

"10 juta won."

"Ikut aku besok."

"Untuk?"

"Cari uang."

"Dimana? Bukankah kita sedang cari uang di bioskop ini?"

"Kang Seulgi kau pikir ini cukup? Ya ampun. Ayolah, hidup di kota besar seperti ini mana bisa mencukupi kehidupan kita? Sudah, ikut aku saja untuk dapat uang yang banyak."

Kang Seulgi yang mengenakan rok pendek serta baju ketat yang hanya bisa menutupi setengah badannya itu begitu terlihat seksi dan indah. Beberapa lelaki menoleh menatapnya hingga membuat Seulgi merasa risih.

"Sooyoung. Aku pulang saja?"

"Hey. Kita sedang cari mangsa. Kenapa pulang?"

"Cari mangsa maksud kamu?"

"Iya, beberapa orang hanya ingin ditemani minum dan kita bisa menemaninya. Kau tahu? Mereka itu sungguh royal dan bisa memberi kita uang yang banyak?"

Sooyoung yang tengah bersandar sambil memegang gelas berisi vodka itu bicara dengan nada mantap sambil matanya menyisir setiap pengunjung yang datang.

"Bagaimana jika mereka kurang ajar?"

"Hey, sweetie. It's your consequence. As long as you get money it doesn't matter."

Kang Seulgi melihat Sooyoung yang kini melangkah dan menghampiri seorang lelaki jangkung yang memakai kemeja berwarna biru. Lelaki itu tampak senang lalu merangkul Sooyoung untuk mengajak minum di sudut sofa itu. Kang Seulgi masih memperhatikan Sooyoung yang kini tangan serta pahanya sudah diraba.

Dada Kang Seulgi bergemuruh. Bagaimana bisa ia mendapat uang dengan cara seperti itu? Rasa takut serta waswas kembali melanda hatinya sampai ia tak sadar seorang pria memperhatikannya sejak tadi.

"Mau kemana?" Tanya Jeon Jungkook melihat kawannya turun dari meja bar. Park Jimin yang membuat senyum seringai itu melangkah mendekati gadis yang hanya berdiri dengan tampang gelisah.

"Kenapa hanya berdiri?" Tanya Park Jimin hingga gadis itu menoleh.

"Aa-aku, hanya menunggu teman." Jawab Kang Seulgi sembari memperhatikan seorang lelaki tampan dengan anting menggantung di telinganya mengajaknya bicara.

Park Jimin memperhatikan gadis yang terlihat tak nyaman dengan busana yang ia pakai itu. Sejak tadi, gadis ini membuat gesture seolah-olah ia kedinginan. Seringai kecil terbentuk di bibir Park Jimin, dengan gerakan isyarat sembari menoleh ke bartender Jimin meminta satu minuman baru padanya.

"Mau minum?" Tawar Jimin memberikan segelas vodka pada Kang Seulgi. Wajah tampan dengan sorot mata tajam itu membuat hati Kang Seulgi sedikit takut, ia mengalihkan pandangnya ke gelas itu lalu berpikir sejenak, menimang apakah orang didepannya ini dapat dipercaya atau tidak.

"Tidak terimakasih." Ucap Kang Seulgi lalu mengalihkan pandangnya ke arah bawah.

Park Jimin merasa agak kesal mendapat penolakan yang tak pernah terjadi sepanjang hidupnya. Baru kali ini ada gadis yang tak terpikat pesonanya dan menolak menerima minuman dari tangannya sendiri. Padahal biasanya, gadis-gadis sudah menggelayut manja di bahunya sambil memanggilnya oppa dengan suara konyol dibuat-buat.

Berani sekali menolakku?
Jangan sombong, malam ini kita akan berakhir di tempat tidur. Aku bersumpah.

***
Tbc

Vrene, Jinsoo udah banyak di worksku. Kali ini, Aku mau nulis Park Jimin.

LOVER [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang