"Kang Seulgi." Park Jimin berdiri didepan Kang Seulgi dan membuat wanita itu terkejut."Aku mau ngomong sama kamu."
Jae melihat Jimin dan lelaki kecil itu langsung girang tak terkira.
"Appa????"
"Appa!!!!" Lelaki itu langsung turun dari gendongan Yoongi dan berlari menuju Jimin.Satu hal yang membuat Jimin bersyukur adalah ketika Jae tidak membencinya, ketakutan tadi tidak terjadi dan membuat satu sudut di hatinya bahagia.
Park Jimin tersenyum, lalu berjongkok agar sejajar dengan bocah lelaki itu.
"Halo sayangnya Appa?" Jimin langsung menggendong Jae dan mengayun sedikit hingga Jae tertawa-tawa.
Saat itu ketika menggendong Jae setelah sekian lama membuat hati Jimin benar-benar menghangat. Ia seperti mendapatkan energi lagi dari orang yang paling ia rindukan itu.
Lalu Jae bergelayut di leher Jimin dan menyandarkan kepalanya di dada Park Jimin dengan manja seolah ia tengah mengatakan kalau ia begitu kangen dengan Appanya.
"Appa darimana? Jae kangen." Ucap Jae pada Jimin.
Jimin melihat dua mata jernih lelaki kecil itu, dan lagi-lagi hatinya terluka."Maaf ya sayang? Maafkan Appa."
"Jae sepertinya bertambah tinggi ya?"Jae terkekeh merasa senang telah dipuji.
Kang Seulgi dan Min Yoongi yang tengah berdiri dihadapannya membuat Jimin kembali mengalihkan pandangnya ke arah mereka. Jimin dapat melihat Kang Seulgi tampak kesal dan menahan amarah karena ia muncul begitu saja di Supermarket ini, dan Yoongi sedang menatapnya dengan tatapan lurus.
"Kang Seulgi..." Lirih Jimin.
"Jae ayo pulang." Ucap Seulgi pada Jaehwa yang berada di gendongan Park Jimin.
"Kang Seulgi, please. Aku mau ngomong sama kamu. Please tolong beri aku kesempatan."
"Tidak. Ayo Jae kita pulang." Ucap Seulgi sambil mengambil Jae dengan paksa.
"Eomma.... tapi..."
"Tapi aku mau sama Appa....""Tidak Jae ayo sekarang pulang sama Eomma."
Jae hampir menangis. Bibirnya sudah menaut kebawah. Pelukannya dieratkan pada leher Park Jimin dan menggeleng berulang kali.
"Eomma..."
"Kang Seulgi, kau tidak melihat Jae menangis?" Ucap Jimin.
Kang Seulgi lalu berhenti memaksa mengambil Jae lalu lelaki kecil itu kembali memeluk Jimin.
"Yoon, aku mau ngomong sama Jimin. Kamu tunggu dimobil ya?" Ucap Seulgi pada Yoongi.
Yoongi mengangguk lalu meninggalkan Seulgi dengan tatapan ketidaksukaan pada Jimin. Ia membawa troli yang berisi belanjaan itu ke arah pintu keluar.
Dengan setengah ikhlas, Seulgi pada akhirnya mau meluangkan waktu. Bukan karena Jimin, tapi karena Jae yang tadi hampir menangis.
"Aku tidak mau lama-lama." Ujar Seulgi pada Jimin.
Jimin mengangguk, lalu mereka bertiga keluar dari Supermarket.
"Mau ngomong dimana sih?!" Tanya Kang Seulgi ketika Jimin malah berjalan menuju mobilnya.
"Aku nggak yakin bisa bicara di tempat ramai itu Kang Seulgi. Bagaimana kalau kita bicara di kafe yang agak sepi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVER [complete]
FanficSatu kesalahan malam itu, membuat deretan masalah baru di hidup Kang Seulgi. "Apa aku mati saja?" "Dasar gila." "Jangan pernah kesini lagi." Warning ⛔️ 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita.