Masa lalu akan muncul satu persatu.
***
Kang Seulgi masuk ke dalam rumah Park Jimin yang tampak megah dan luas. Rumah yang didominasi warna putih dengan sentuhan minimalis.
Hari ini mereka resmi pindah. Pada awalnya Eomma Park Jimin tentunya menolak mentah-mentah. Ia tidak mau jauh dari Jaehwa dan ingin terus memantau tumbuh kembang cucunya itu. Setelah negosiasi cukup panjang dan alot, Park Jimin pada akhirnya dapat memboyong Kang Seulgi ke rumah itu. Rumah yang ia tempati dulu dengan Kim Yeri.
Jaehwa sejak tadi berlarian, sedangkan Kang Seulgi dan Park Jimin membawa sisa barang-barang milik mereka yang berada di dalam kardus, setelah satu minggu kemarin barang-barang penting dan besar sudah diangkut ke dalam rumah itu.
Kang Seulgi menatap sekitar dan melihat situasi rumah itu yang selalu saja tampak asing di benaknya. Seakan ini adalah baru kali pertama ia melihatnya, padahal menurut pemahamannya rumah ini tentu saja ia pernah tinggali sebelum mereka berpisah beberapa bulan lalu?
Sekali lagi, Kang Seulgi mengabaikan perasaannya itu. Kecelakaan telah membuat ingatannya tidak pasti tentang 4 tahun kebelakang. Seakan terhapus begitu saja seperti tidak terjadi apa-apa di dalam hidupnya.
"Jangan lari-lari Jae, nanti jatuh." Ucap Kang Seulgi sembari menggeleng. Park Jimin menyetop Jaehwa kemudian mengangkat tubuh bocah laki-laki itu tinggi-tinggi.
"Appaa—!!" Jaehwa mengeluh namun kemudian tertawa ketika tubuhnya diayun.
"Dengar apa kata Eomma? Jangan lari-larian sayang."
"Arraseo."
Park Jimin menaruh lagi tubuh Jaehwa hingga ia dapat menapak lagi. Kemudian bocah laki-laki itu duduk di atas karpet dan memulai memainkan mainan lego nya dengan lebih tenang ketimbang sedari tadi mengejar mainan pesawat bak gasing yang berputar.
Keluarga kecil Park. Tampak bahagia.
Terutama Kang Seulgi.
Wanita itu seolah memiliki segalanya, anak yang tampan dan cerdas—memiliki suami yang sukses, tampan, ideal dan selalu dapat memanjakannya. Seolah setiap Kang Seulgi mengambil nafas ia dapat merasakan kebahagiaan, menyeruak dalam hatinya.
Setiap hari, ia disibukkan dengan keluarga kecilnya. Pagi hari mengurus Park Jimin yang berangkat ke kantor dan mengurus si kecil Jae yang mulai sekolah.
Oh betapa lucunya anak laki-laki itu, berjalan menggenggam tangan Park Jimin dan tas iron man kesayangannya yang tampak besar di tubuh kecilnya itu.
Hari itu hujan. Kang Seulgi yang tidak membawa payung berteduh di luar cafe. Ia mendongah menatap hujan yang turun dengan deras, dalam hati ia menyesal kenapa tadi ia tidak membawa payung dan meninggalkan payungnya di dalam mobil.
Jaehwa seperti biasa sedang berada di rumah Neneknya. Dan sabtu ini, Kang Seulgi tidak memiliki aktivitas hingga ia mengisi waktu luangnya dengan membeli keperluan bulanan rumah tangga. Karena persediaan di rumah mulai menipis.
Udara semakin dingin, Kang Seulgi merapatkan coatnya dan saat itu ia menghirup asap rokok yang membuatnya sedikit terbatuk.
Hatinya terasa jengkel. Merasa sebal karena asap rokok adalah 5 hal yang paling ia benci di muka bumi ini.
"Bisakah kau mematikan rokokmu?" Ucap Kang Seulgi.
Lelaki yang mengenakan hoodie itu tidak menoleh, rokok itu langsung ia matikan dengan sekali injak dan membuat Kang Seulgi langsung diam.
"Terimakasih sudah mengerti."
Suara itu tampak tidak asing, suara perempuan yang pernah ia dengar beberapa waktu lalu saat mereka dulu sering mengisi makan siang bersama di kantin kantor.
Pria yang memakai hoodie itu menoleh, lalu menyaksikan disampingnya berdiri wanita itu. Wanita yang sedang menatap hujan sambil menggosok-gosokkan tangannya demi menghalau hawa dingin yang berhembus.
Ia masih terlihat sama. Rambutnya panjang bergelombang. Kulitnya putih dan wajahnya tampak tegas dengan sorot mata agak sayu dan tulang pipi yang berkarisma. Wanita yang tidak pernah jujur bahwa ia telah memiliki satu jagoan kecil kemudian mengalami kecelakaan dan menghilang begitu saja bagai ditelan bumi. Dan saat ini setelah hampir 1 tahun berlalu ia melihat wanita itu lagi, didepan cafe karena hujan yang turun tengah menahannya.
"Kang—Seulgi, is that you?"
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVER [complete]
FanfictionSatu kesalahan malam itu, membuat deretan masalah baru di hidup Kang Seulgi. "Apa aku mati saja?" "Dasar gila." "Jangan pernah kesini lagi." Warning ⛔️ 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita.