Jalan-jalan ke Negara Prancis selama 1 minggu itu seperti sedang membuat moment terbaik di hidup Park Jimin juga Kang Seulgi.
Senang. Bahagia. Terharu.
Pokoknya, hidup seperti milik berdua dan yang lain hanya tokoh figuran saja yang tidak terlalu penting.
"Eomma! Appa!" Teriak Jae dari jauh menyambut Kang Seulgi dan Jimin di Bandara.
Park Jimin langsung menyambut tubuh anak laki-laki kecilnya dengan pelukan, diangkatnya tubuh itu dan ia putar hingga lelaki kecil itu tertawa-tawa senang.
"Hello! Jagoan Eomma. Kangen ya?"
"Kangen. Aku kangen kalian." Ujar Jae sambil memeluk Jimin lalu ia beralih memeluk Kang Seulgi.
"Kamu tidak merepotkan Halmeoni kan sayang?" Tanya Seulgi sambil berjongkok dan mengusap pony Jae.
"Nggak. Aku jadi anak baik. Tanya saja Halmeoni." Jae menunjuk Kakek dan Neneknya yang ada dibelakang, Seulgi mengintip ke belakang tubuh Jae, mereka tersenyum lalu mengangguk.
"Iya, Jae tidak merepotkan sama sekali. Ia anak yang pintar." Ucap Halmeoni sambil mengelus rambut Jae dari arah belakang.
"Terimakasih sudah menjaganya Eomma." Ucap Seulgi.
"Hmm. Ayo kita pulang. Kalian lelahkan?"
🍃
Hari lain di dalam keluarga Park dan mereka tengah bersantai di akhir pekan.
Jae sedang kedatangan teman sekolahnya dan mereka saat ini sedang bermain di halaman belakang.
Jimin yang baru saja selesai mandi lantas ke dapur dan menonton Kang Seulgi yang sedang memasak.
"Hey? Kamu masak apa?" Tanya Jimin duduk sambil menarik kursi pantry.
"Buat cookies. Sama aku mau masak sup."
"Jim, Minta tolong ikat rambut aku bisa? Tangan aku sudah kotor sama tepung?" Pinta Seulgi, lelaki itu mengangguk lalu segera berjalan memutar menghampiri istrinya."Ikat kayak gimana?"
"Diikat saja yang penting rapih dan tidak mengenai wajahku."
"Okay."
"Ada upahnya nggak?" Goda Jimin selagi merapihkan rambut Seulgi sebelum ia eksekusi ikat."Kiss di pipi deh." Tawar Seulgi. Jimin diam-diam tersenyum lalu ia memeluk sebentar tubuh Kang Seulgi dari belakang. Beberapa kali Jimin mendaratkan ciuman di pipi wanita itu.
Kang Seulgi lalu tersenyum, "Hey?"
"Bentar ya? Peluk sebentar."
"Hmm."
"Jim!"
"Boleh minta tolong ambil perasa vanilla di lemari?"Jimin yang baru sebentar memeluk lantas langsung mengambil benda yang diminta Seulgi.
"Ehiya, kayaknya tadi aku lupa matiin ac kamar Jae deh, tolong matiin ya?"
"Hmm. Ok."
"Jim!"
"Yaaa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVER [complete]
FanficSatu kesalahan malam itu, membuat deretan masalah baru di hidup Kang Seulgi. "Apa aku mati saja?" "Dasar gila." "Jangan pernah kesini lagi." Warning ⛔️ 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita.