• 49 •

2.7K 323 45
                                    

Silahkan putar lagu Sweet Night.

Kang Seulgi's Pov

Ku pikir ini sudah pagi hari.

Aku membuka mata, dan pemandangan yang aku lihat saat ini adalah Park Jimin yang tidur tepat di sampingku. Ia masih mendekapku erat.

Untuk sejenak, aku tidak bergerak.

Aku tengah berpikir atas kejadian semalam.

Kami bertengkar. Lagi dan lagi. Namun pertengkaran malam tadi diakhiri dengan bercinta dan ia yang berkali-kali meminta maaf. Padahal jelas aku yang salah.

Hey! Tapi, ia juga salah karena menuduhku yang tidak-tidak!

Aku bergerak, dan membuatnya merubah posisi.
Saat ini selimut yang menutupi tubuhnya tersingkap dan membuatnya tidur di atas tangannya.

Dari tempatku duduk, aku dapat melihat tato ditubuhnya.

Ah sialan! Aku begitu memuja tatto ditubuhnya yang  indah itu.

"Hmm, sudah dipagi?" Ia membuka mata perlahan.

"Iya." Jawabku singkat.

"Morning." Ujarnya dengan suara parau. Aku masih duduk dengan menutup bagian depan tubuhku sedang punggungku tidak tertutup apapun.

Kemudian, aku merasakan Park Jimin menyentuh punggungku dengan jemari tangannya.

"Mau kemana? Come here..."  Ajaknya agar aku tidur kembali.

"Mau turun. Terus buat sarapan." Ujarku singkat.

Lalu ia menahan tanganku, dan menarik tubuhku ke atas ranjang kembali.

"Nanti saja." Park Jimin memelukku erat kembali, didekapnya tubuhku layaknya sebuah guling.

"Kangen."

"Hmm?"

"Kangen kita yang seperti ini." Ujarnya dengan suara paraunya yang berat. "Kangen aroma shampo kamu. Kangen peluk kamu."

"Maafin Park Jimin ya, Kang Seulgi."

Aku diam dan membiarkannya terus berbicara.

"Kayak pacaran ya nggak ada Jae? Kayaknya kita harus sering-sering bawa kerumah Halmeoni."

"Ih!"

"Bercanda."
"Tapi sekali-kali benaran deh, nggak apa-apa Jae disana."

Kembali aku berpikir tentang ini. Perasaan Jimin padaku.

Apakah Jimin benar-benar menyayangiku? Mencintaiku? Menyesal akan kesalahannya dan tulus menginginkan aku bahagia?

Dan dengan diriku sendiri, Apa aku bisa menerimanya? Memaafkannya setulus hatiku? Melupakan perasaanku pada Min Yoongi dan apakah bisa melihat Jimin seperti saat aku membuka mata ketika tersadar dari koma, dan melihatnya seperti orang yang aku cintai lagi?

Semua perasaan-perasaan itu, tidak mudah.

Dan lagi-lagi, membutuhkan proses.

Begitu juga dengan hatiku.

🍃

"Jimin, sudah jam 8 pagi. Kamu tidak ke kantor?" Tanyaku ketika aku saat itu tidak melihatnya keluar dari kamar barang sebentarpun.

LOVER [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang