Park Sooyoung melupakan kawannya yang kini sedang di dekati oleh seorang pria berbahaya. Ia melupakan Kang Seulgi si anak rumahan yang kini sudah meminum beberapa gelas minuman keras hingga membuat gadis itu oleng.
Tawa kemenangan menghias wajah Park Jimin ketika ia dapat memaksa gadis itu minum, hingga tak sadar ia sudah mencekokinya beberapa gelas.
Karena sudah begitu mabuk, Park Jimin pada akhirnya menopang tubuh gadis itu, Kang Seulgi mulai meracau serta kehilangan keseimbangannya hingga tangannya kuat-kuat menopang di leher Park Jimin.
Jeon Jungkook hanya terkekeh melihat pemandangan itu dari kejauhan. Bisa-bisanya kawannya itu membuat seorang gadis mabuk berat.
Park Jimin menoleh ke arah Jungkook, lalu ia menunjuk pintu keluar, mengisyaratkan bahwa ia akan ke tempat lain. Tawa Jimin senang hingga membuat Jungkook berdecih.
"Ok baby. Kita pindah tempat?" Ucap Jimin pada Seulgi yang tentu saja gadis itu tak akan menjawabnya. Lelaki itu berjalan ke arah pintu luar dan segera memboyong gadis itu ke dalam mobilnya. Lalu dengan gerakan cepat ia sudah duduk di kursi kemudi dan segera mengunci tubuhnya dengan seatbelt.
Hotel.
Adalah sebuah tempat tujuan Park Jimin. Lagi-lagi ia memapah tubuh Kang Seulgi dan segera masuk ke dalam sebuah kamar yang luas dan mewah.
Park Jimin meletakkan tubuh Kang Seulgi di atas ranjang. Gadis itu tiduran dengan meracau lagi lalu menekuk kakinya karena merasa kedinginan.
"Aish, berat sekali perempuan ini?" Keluh Park Jimin sambil meregangkan otot-otot lehernya dan tangannya. Ia tak menyangka bahwa beberapa gelas vodka saja sudah membuat gadis ini teler, dasar lemah.
Park Jimin mencopot satu kancing kemeja floralnya lalu memilih untuk mencuci wajahnya di westafel. Air di malam hari itu begitu dingin dan segar hingga membuatnya semakin terjaga. Setelah itu, ia memilih untuk kembali ke ranjang itu. Duduk di samping gadis yang sedang tidur.
Di perhatikannya wajah Kang Seulgi. Wajah itu cukup cantik dengan lipstik yang terpoles berwarna pink. Park Jimin menyentuh dengan perlahan rambut itu. Lalu gadis itu menggumam.
"10 juta won?"
"Oke, arraseo."
"Tapi bagaimana aku mendapatkannya?!""Hmmm."
"Jangan!"Park Jimin mendengarkan tiap ocehan gadis itu. 10 juta won?
Apa gadis ini sedang membutuhkan uang?
Kang Seulgi kemudian menangis ditengah tidurnya, ia melempar bantal itu kemudian menggeser tubuhnya dan sampai pada si gadis itu yang memeluk tubuh Park Jimin.
"Huhuhu."
"Jangan, tolong. Jangan. Bertahanlah, aku janji."
"Jangan pergi."Beberapa saat kemudian, gadis itu tak lagi bicara. Ia kembali tidur dengan memeluk Park Jimin, si lelaki yang kini sudah mulai kehilangan akal sehatnya.
Memang aneh saja kelakuan orang dikala mabuk, saat Park Jimin sudah berpindah tepat di atas tubuh Kang Seulgi, gadis itu membuka matanya. Hingga tatap mereka saling bertemu.
"Hey." Sapa Park Jimin yang disambut lengkungan senyuman.
Senyuman itu membuat Park Jimin semakin ingin untuk menyentuh gadis ini. Semakin ingin untuk bercumbu di bawah cahaya remang hotel ini. Malam ini ia membawa seorang perempuan yang unik. Seorang perempuan yang tak terpikat daya pesonanya. Seorang perempuan yang lugu dan hanya menatap bahwa tak berani menatap matanya.
Dan bukan Park Jimin, jika ia tak berhasil memboyong gadis itu ke kamar.
Park Jimin menyentuh bibir. Mengecupnya dengan gerakan perlahan, mata gadis itu yang sempat terbuka langsung tertutup lagi saat Park Jimin mendaratkan sebuah ciuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVER [complete]
Fiksi PenggemarSatu kesalahan malam itu, membuat deretan masalah baru di hidup Kang Seulgi. "Apa aku mati saja?" "Dasar gila." "Jangan pernah kesini lagi." Warning ⛔️ 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita.