Kang Seulgi's Pov
Aku mencintai Park Jimin, sangat. Saat membuka mata dan melihatnya dirumah sakit aku seperti menemukan rumah untuk pulang dan untuk bersandar. Ia sangat baik bahkan selalu berada di sampingku selama ini. Menemani setiap malam. Memelukku hingga terlelap dan memberikan ketenangan saat aku sedang panik dan kalut.
Ia menatapku dengan dua bola matanya yang tampak teduh, dan memberikan senyum simpul hingga matanya menyipit, senyuman yang dapat membuatmu ikut melengkungkan senyuman bahagia.
Dan ia menyayangi Jae, menjadi ayah terbaik yang membuatku tidak usah risau akan didikannya pada anak menggemaskan itu.
Tapi, ada beberapa hal janggal yang tidak aku mengerti.
Seperti ia tidak tahu apa yang kusukai, Park Jimin tidak dapat menjawab bagaimana Jaehwa lahir, ia tidak bisa menjelaskan bagaimana kami bersama kembali. Ia selalu mengelak, dan mencari topik pembicaraan lain.
Karena aku orang yang tidak peka dan mencoba untuk membiarkannya, maka aku membiarkan hal itu. Berlalu begitu saja. Namun, kali ini. Pada apa yang baru saja aku lihat di gudang reot itu membuatku tidak bisa berpikir jenih. Seluruh otakku seperti blank dan jantungku terus saja berdebar tidak karuan.
Aku kehilangan memoriku 4 tahun terakhir. Dan melihat foto pernikahan ditanganku ini membuat air mataku terus saja meluruh. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku tidak mengerti maksud dari foto ini apa?
Dadaku sejak tadi sesak.
Aku hanya takut.
Aku takut pada hal-hal yang tidak siap ku ketahui. Aku takut mengetahui hal-hal yang hilang selama 4 tahun itu. Aku takut sekali.Sejak tadi aku tidak bisa mengontrol emosiku. Sejak tadi aku menangis. Dikamar sendirian. Menatap foto pernikahan Park Jimin dengan orang lain.
Dibalik foto itu tertulis tanggal, dimana jika dihitung tahun. Saat itu tepat 4 tahun yang lalu.
Sudah 4 jam aku dikamar, dan saat itu aku melamun menatap jendela dan sudah dalam keadaan lemas tidak bertenaga. Aku teringat anak laki-lakiku, Jaehwa sendirian diluar dengan terakhir kali aku membentaknya sebab tadi begitu kalut dan emosi.
Dengan berurai air mata dan kepanikan akan keadaannya aku keluar dari kamar. Dan menemukan ia duduk didepan kamarku, bersandar didinding dengan kaki meringkuk.
Ia tampak takut dan sedih.
Dan aku begitu menyesal telah membentaknya dan membiarkan dirinya sendirian.
Aku duduk bersimpuh didepan Jaehwa lantas memeluknya dengan menangis.
"Maaf. Maafkan Eomma."
Kepalanya langsung meringsut di dadaku, tangan mungilnya langsung memeluk tubuhku. Ia tampak sedih dan saat aku terus meminta maaf dan menyesal ia terus mendekapku erat.
"Eomma—-"
"Ya sayang. Maafkan Eomma. Tadi Eomma tidak bisa menerima kenyataan. Maafkan Eomma."
***
Menemukan teman di masa lalu.
Kemudian kau akan menyempurnakan puzzle yang hilang. Tanganmu akan berdarah dalam mengambil potongan puzzle itu. Dan mungkin kau akan kehabisan darah atau bahkan mati?Lalu bagaimana? Bagaimana akan kehidupan selanjutnya?
***
Kang Seulgi's PovAku seperti terlahir menjadi orang baru yang dungu.
Yang mengiyakan saja pada pernyataan orang-orang tentang memoriku yang hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVER [complete]
FanfictionSatu kesalahan malam itu, membuat deretan masalah baru di hidup Kang Seulgi. "Apa aku mati saja?" "Dasar gila." "Jangan pernah kesini lagi." Warning ⛔️ 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita.