"Eomma. Jebaaaaal!" Jimin tengah memaksa orang tuanya untuk meminta izin 7 hari pergi dengan Kang Seulgi ke Eropa."Lama sekali?"
"Eomma sih tidak apa-apa. Kamu yakin meninggalkan Jae seminggu?"
"Bagaimana kalau anak itu menangis?""Kan sama Eomma. Nanti tiap hari telefon dan video call."
"Hmm. Yasudah kalau begitu."
"Kamu mau apasih ke Eropa?" Tanya Eommanya ketika melihat Jimin melahap sebuah kue yang berada di atas meja makan."Pacaran."
Eommanya memandang Jimin dengan dahi berkerut. Merasa aneh.
"Hmm."
"Ok baiklah." Ucap Eommanya sembari mengedikkan bahu, saat itu ekspresi Jimin berubah menjadi girang dan langsung memeluk Eommanya senang."Gomawo!"
***
Kang Seulgi saat itu sedang membaca buku di halaman belakang rumah mereka. Duduknya sangat nyaman sambil bersandar di bawah kanopi dengan angin yang berhembus sejuk.Saking sejuknya beberapa kali ia hampir tertidur, namun karena bersikeras ingin segera menamatkan buku yang tengah ia baca. Matanya ia paksa terbuka dan membaca halaman demi halaman.
"Hey!" Jimin mengelus pipi Kang Seulgi.
"Hmm?"
"Passpor." Ucap Jimin menunjukkan sebuah buku kecil ke depan wajah Kang Seulgi.
"Untuk?"
"Kamu. Lusa kita jalan-jalan ke Eropa."
Dahi Kang Seulgi berkerut. Lalu melihat Jimin yang hendak duduk di tempat kakinya, ia lantas menekuk kakinya untuk memberikan space.
"Surprise! Kaget nggak?"
"Oh Tuhan! aku terkejut!"
Jimin lalu terkekeh melihat wajah Kang Seulgi yang terlihat lucu dimatanya.
"Aku serius. Tapi cuma berdua."
"Jae nggak ikut?"
"Dirumah Eomma saja. Kita pergi berdua ya?"
"Kamu yakin?"
"Yakin. Anak kita kan bukan bayi."
Seulgi masih merasa aneh lalu mengangguk agak ragu. Ide Jimin menggiurkan, tapi disisi lain ia tidak tega juga dengan Jae yang akan ditinggal selama beberapa hari itu.
Dan tepat hari ini mereka terbang ke Eropa.
Berdua.
Tanpa anak mereka.
***
Perancis, Paris.
Tidak ada yang menyangka, siapapun yang melihat pasangan itu menganggap bahwa mereka hanyalah sepasang anak muda yang tengah berlibur bersama saja. Bukan sebuah pasangan yang telah memiliki anak berumur 7 tahun.
Park Jimin memakai kacamata hitamnya, menggeret koper besar dengan gerakan gentle.
Lelaki itu mengenakan kaus putih bertuliskan Louis Vitton yang dibalut leather jacket berwarna hitam. Celana berwarna senada fit membingkai pas kakinya dan dari jauh terlihat bak artis Korea yang tengah berlibur ke Paris.
Disampingnya, Kang Seulgi tampak berpakaian feminim. Dress longgar berwarna silver dengan bagian dada rendah yang tengahnya sengaja ditaruh kacamata berwarna coklat serta coat berwarna krem itu tampak pas ditubuhnya yang ramping. Cantik sekali, padahal rambutnya terkesan agak berantakan karena tidur di pesawat selama beberapa jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVER [complete]
FanfictionSatu kesalahan malam itu, membuat deretan masalah baru di hidup Kang Seulgi. "Apa aku mati saja?" "Dasar gila." "Jangan pernah kesini lagi." Warning ⛔️ 18+ mohon untuk bijak dalam memilih cerita.