7.Fitting baju 2

3.1K 95 1
                                    

"Apaan sih tante." Ucap emma kesal sekaligus malu-malu.

"Nggak sayang,kamu cantik." Ucap bunda Nico sambil tersenyum.

"Jadi baju ini udah fix?"tanya bunda Nico.

"Iya tante."

"Jangan panggil tante dong sayang. Panggil bunda aja,kan sebentar lagi mau jadi menantu bunda."

"Hehe iya tan eh bunda."ucap Emma kaku.

"Yaudah Emma mau ganti baju dulu bun."

"Nico juga Bun."

Emma dan Nico mengganti bajunya seperti semula,baju seragam sekolah yang tadi dipakainya.

Emma keluar dari ruang ganti dan mendekati Mila bunda Nico.

"Bun,Emma mau pulang dulu ya."

"Oh yaudah,gak sama nico pulangnya?"

"Sama Nico bun,bentar Emma nungguin didepan aja."

"Oh yaudah deh, hati-hati ya sayang."

Emma berjalan keluar dari butik,dia duduk dikursi depan butik,menunggu Nico keluar.

Nico keluar,ia langsung berdiri disamping Emma.

"Pulang gak lo?" tanya Nico pada Emma.

"Pulang lah masa nggak,dari tadi gue nungguin lo. Lo lama banget sih ganti bajunya!"

"Iya maaf, ayo pulang."

Nico berjalan didepan Emma menuju mobilnya. Ia membuka pintu mobil dan mendudukan bokongnya dijok mobil begitupun dengan Emma.

Nico menjalankan mesin mobilnya menuju rumah Emma. Perjalanan sangat sepi karena sedari tadi Emma hanya fokus pada handphone nya.

"Fokus Hp mulu,lagi chatingan sama siapa lo?!" Tanya Nico penuh selidik.

"Kepo amat sih lo!"

"Iya jelas lah gue kepo,lo kan calon istri gue."

"Buah tomat buah pepaya,bodoamat ya!" Ucap Emma yang masih fokus pada handphone nya.

Nico hanya menghela nafasnya saja,ia kembali fokus pada jalanan.

"Kalo udah sah,jangan harap bisa bebas dari gue." gumam Nico

"Apa tadi lo bilang?"tanya Emma yang sedikit mendengar gumaman Nico.

"Nggak tadi ada kucing lewat."

"Halah,basi lo!"

"Udah sampe depan rumah lo noh,gak mau turun lo dari mobil gue?"

"Dih ngusir,ini gue mau turun kali ya."ucap Emma kesal dan langsung menutup pintu mobil dengan sangat keras.

Brakkkk

"Anjirrr lo,ini mobil punya gue yak,awas aja lo kalau udah sah jadi istri gue,gue baku hantam lo sampe mampus." Teriak Nico kesal.

"Bodoamat emang gue pikirin!" Ucap Emma yang langsung berjalan menuju gerbang rumahnya.

Nico yang sangat kesalpun langsung menancapkan gas mobilnya dan pergi dari rumah Emma.

Emma memasuki rumahnya yg sepi. Ia berjalan menuju kamarnya setelah sudah sampai dia segera mengganti pakaiannya.

Emma duduk di kasur queen size nya, sambil menopang dagunya memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya dengan Nico, "Kalo gue udah sah jadi istri Nico bagaimana ya? Sumpah gue takut sama dia,dia nya aja kayak gitu gak pernah akur sama gue." Ucap Emma pada dirinya sendiri.

"Apa bisa ya gue jadi istri penurut kalo suaminya aja kayak dia?"

"Sumpah, sebenernya gue gak ikhlas banget dah kalo bakalan jadi istri sah dia."

"Apalagi harus ngurusin musuh."

"Hidup gue gini amat dah,tapi awas aja kalo udah sah,bakal gue bikin mampus tuh orang."

Emma mengomel pada dirinya sendiri tentang Nico yang akan menjadi calon suaminya nanti.

Kekesalan Emma pada Nico membuat dirinya pusing tujuh turunan,ia langsung merebahkan tubuhnya dan tertidur setelah dirinya capek ngomong sama diri sendiri.

*****

Jangan lupa vomment!!

Btw maaf ya guys kalo aku baru bisa update sekarang:")

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang