"NICOOO...." teriak Emma kesal, "Kapan sih lo sehari tidak gangguin gue?"
Nico dengan santainya berjalan melewati Emma yang masih mengomeli dirinya.
"Ish..lo tuh ya,diajak ngomong malah ditinggal pergi.Dasar dugong!"teriak Emma kesal.
Nico yang mendengar teriakan Emma hanya senyum-senyum saja. Ia tidak menghiraukan teriakan Emma,Nico hanya terus berjalan di lorong kelas menuju kelasnya berada.
KELAS XII IPS 1
Kelas sudah ramai,karena sebentar lagi jam pelajaran pertama dimulai.
Nico berjalan kearah bangkunya dan mendudukkannya tepat disamping sahabatnya,Sergio.
"Gio.." panggil Nico kepada Sergio yang lagi asik mengotak-atik ponselnya.
Sergio yang biasa dipanggil Gio pun mendongak menatap Nico dengan kening yang mengkerut.
"Drew kemana?"tanya Nico yang melihat bangku samping Brady kosong.
Brady,Sergio,Michael saling berpandangan,sedetik kemudian mereka menertawakan Nico yang tumben-tumbenan menanyakan sahabat paling gilanya itu.
"Lo ada apa nanyain Drew?"tanya Michael yang masih cengengesan.
Nico hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Hmm..gue mau ngomongin sesuatu sama lo semua!"
"Sesuatu apa? Tanya Sergio, "Kek Syahrini aja ya Sesuatu,"sambung Sergio dengan menirukan suara Syahrini.
"Ntar Istirahat."
Bel sudah berbunyi dan guru-guru pun sudah masuk dikelasnya masing-masing.
Guru dengan perut buncit masuk kedalam kelas.
"Hei,eperibadehhhh,"sapa pak Sarla.
Bersamaan dengan pak Sarla masuk,Drew yang baru datang langsung menyelonong saja melewati pak Sarla yang sudah menatap Drew dengan mata memincingnya.
Masa iya,udah tau ada guru,maen nyelonong aja. Dasar Drew.
"Ehh kamu drawing,udah tau ada guru didepan main nyelonong masuk aja.Gak ada sopan-sopannya ya kamu!"ucap pak Sarla kesal.
"Maju kedepan!"Perintah tegas pak Sarla.
Drew yang disuruh kedepan pun menurut saja.
"Iya ada apa yak pak,nyuruh saya ke depan?"
"Ngitungin debu,"jawab pak Sarla asal.
"Emang debu bisa dihitung ya pak?"tanya Drew polos.
"Nggak lah,pake nanya segala kamu!" Pak Sarla sudah naik pitam.
"Drawing,kamu gak ada sopan-sopannya ya jadi murid.Sudah tau ada guru main nyelonong masuk aja."ucap pak Sarla kesal.
"Maaf pak Starla,nama saya Drew bukan Drawing,"ralat Drew.
"Nama saya juga bukan Starla,tapi Sarla!" Ralat pak Sarla juga.
Pak Sarla yang sudah kesal setengah mati pun langsung menyuruh Drew keluar kelas. Ia disuruh pak Sarla berdiri depan tiang bendera sambil hormat.
Jam pelajaran pun dimulai.
.
.Tanpa terasa jam pelajaran hampir selesai. Pak Sarla yang tadi masih menjelaskan tentang sejarahpun berhenti karena bel istirahat sudah berbunyi. Ia sudah menyudahi pelajarannya dan melenggang keluar kelas.
"Kuy lah nyusul Drew,"ajak Brady kepada Nico, Michael dan Sergio.
"Skuy lah."ucap mereka serempak.
Mereka berjalan berdampingan menuju lapangan dimana Drew dihukum. Tapi pas mereka sudah sampai,mereka tidak menemukan batang hidung Drew.
"Drew kemana?"tanya Sergio.
"Kantin kali." Ucap Nico santai
Mereka pun berjalan menuju kantin.Mencari si Drawing alias Drew.
@KANTIN
Drew yang emang anak badung,disuruh berdiri depan tiang bendera malah larinya ke kantin,udah gitu dia malah asik dengan makanannya pula. Ck! Dasar Drawing.
"Woy Drew,"teriak Sergio.
Drew yang merasa dirinya dipanggilpun langsung mendongakkan kepala. Ia menyerngitkan dahinya seperti bertanya 'ada apa?' dengan mulut yang masih penuh dengan makanannya.
"Dicariin malah taunya ada disini."ucap Sergio yang langsung mendudukkan bokongnya disamping Drew. Dan Nico bersampingan dengan Michael dan Brady.
Sergio dan Brady langsung mencomot makanan punya Drew. Iya mumpung diatas meja ada banyak makanan kan,mending comot aja dah,lumayan kan gratis dari pada mubazir tuh makanan.
"Ck! Lo kenapa sih malah nyomot makanan gue,"sungut Drew dengan wajah kesalnya.
"Gratis."jawab Sergio dan Brady santai.
Nico yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala saja. Ia segera menyudahi adu bacot sahabatnya.
"Gue mau ngomong sesuatu," ucap Nico dengan muka datar dan seriusnya.
Sergio, Michael, Brady dan Drew langsung diam. Mereka sekarang serius mendengarkan apa yang akan diomongin oleh Nico.
"Tapi ini rahasia kita,"ucap Drew lagi.
"Rahasia apaan?" Tanya Michael.
"Tapi janji lo semua jangan bilang sama siapapun,ini rahasia kita berlima," ucap Nico dengan suara pelannya.
Nico yang sudah mengumpulkan keberanian untuk membuka rahasia miliknya kepada sahabatnya pun langsung menceritakannya.
"Gue dijodohin,"
"Hah..."
"Gue dijodohin,"ulang Nico.
"Sama siapa?" Tanya Michael yang diangguki yang lainnya.
"Gue juga gak tau sama siapa,"ucap Nico sambil menghela nafas beratnya.
"Masa sih lo gak tau siapa calonnya," ucap Drew dengan tampang seriusnya.
"Iya gue gak tau,ayah gue gak bilang siapa calonnya,"
"Cantik gak?" Tanya Sergio yang emang playboy cap Bango. (Karna kakap sudah pasaran guys wkwk)
"Mana gue tau,ntar besok gue disuruh ke Rumah sakit,gak tau buat apa,orang saudara aja gak ada yang sakit tuh,"
Mereka hanya ber-oh-ria saja dan menganggukkan kepalanya.Setelah itu mereka kembali fokus pada makanannya kembali.
--oOo--
Maaf kalo ngaco
Kalo gak suka,gak usah dibaca ya untuk part-part selanjutnya takut tambah ngaco:)
![](https://img.wattpad.com/cover/189455883-288-k394372.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahmud dan Pahmud
Random[ SLOW UPDATE ] Yang mau jadi sider mending follow aku dulu deh:) ❝Mungkin kita menikah hanya karena sebuah perjodohan yang tidak dilandasi cinta tapi percayalah 'cinta bisa hadir seiring berjalannya waktu dan juga karena kita terbiasa bersama'.❞ [W...