9. Hari pernikahan

4.2K 117 3
                                    

Hari ini adalah hari dimana Emma dan Nico akan menjadi keluarga yang sesungguhnya (suami, istri). Emma sekarang sedang di-make over oleh perias pengantin.

"Neng, kok masih muda udah nikah?" tanya Mbak perias pengantin tersebut.

Emma hanya tersenyum canggung saja, ia tidak berniat untuk menjawab pertanyaan dari mbak yang mendandaninya.

"Udah selesai, cantik banget neng," ucap perias tersebut dengan mata berbinar melihat karyanya sendiri.

"Makasih mbak," ucap Emma yang langsung berdiri dan mendekati sisi ranjangnya, setelah itu ia mendudukkannya.

Ceklek...

Pintu terbuka, menampilkan wajah mama nya yang sedang tersenyum bahagia. Mama mendekati Emma dan mendudukan dirinya di samping Emma.

"Nak apa kamu udah siap?" tanya mama.

"Udah ma," jawab Emma sambil tersenyum padahal hatinya merasakan sakit.

"Emma, kamu inget nasehat mama yang kemarin kan?" tanya mama.

"Inget ma, intinya Emma harus berbakti sama suami," jawab Emma malas.

Mama pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca nya. Ia langsung memeluk tubuh Emma dan menangis dipundak Emma.

"Mama kok nangis sih?"

Mamapun segera melepaskan pelukannya. Ia menatap putrinya, "Nggak nyangka anak mama yang manja dan bandel ini sebentar lagu jadi istri orang. Hehehe," ucap mama sambil menghapus air matanya.

"Hmm.." Emma hanya bergumam saja.

"Nak, ayo turun kebawah. Semuanya udah siap," ucap mama.

Emma dan mama pun turun menuruni tangga, dibawah sudah terlihat keluarga besarnya. Mereka akan pergi bersama ke Gereja yang ada di jl. Mambo.

"Nah Emma nya sudah turun, ayok kita berangkat," ucap papa Andy.

Semua keluarga besarnya keluar, mereka masuk kedalam mobil masing-masing.

Emma menaiki mobil papa nya, tapi papa nya sekarang tidak diperbolehkan untuk menyetir mobil jadi papanya Emma hanya duduk disamping kemudi dan yang menyetir mobilnya adalah keponakannya.

Emma dan mama duduk di belakang.

Mesin mobil pun dijalankan, tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai ke gedung gereja yang ada di jalan Mambo mereka hanya menempuh jarak sekitar 15 menitan saja.

Emma dan keluarganya turun dari mobil, mereka berjalan memasuki area dalam gereja disana sudah terlihat keluarga besar Nico.

Di dalam gereja, Nico dan Emma duduk bersanding di depan mimbar sementara orang tua dari mereka duduk di barisan paling depan dilanjutkan oleh anggota keluarga lainnya di belakangnya. Prosesi diawali dengan melantunkan pujian bersama-sama, pemberkatan firman Tuhan, disambung dengan upacara peneguhan nikah yang dipimpin oleh pendeta.

Nico dan Emma berdiri dan saling berhadapan, lantas mereka mengucapkan janji nikah secara bergantian, dipandu oleh pendeta dan disaksikan oleh semua orang yang hadir di gereja.

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang