19. Kepulangan Azril

887 42 3
                                    

Di pagi hari nya Azril langsung berpamitan kepada abang dan kakak iparnya.

"Bang, kak Emma, Azril izin pulang ya. Jangan sedih nanti Azril main kesini lagi kok..." ucap Azril dengan kepercayaan tingginya.

"Siapa yang ngarepin lo main kesini tong?" ucap Nico, sedangkan Emma hanya berdehem saja mendengarkan perkataan Azril.

"Kan kali aja abang kangen Azril, nggak bisa jauh sama Azril, pengen Azril selalu ada didekat abang mulu." ucap Azril dengan wajah yang dibuat sedih.

"Lebay, sana pulang tong. Udah ditungguin bunda." ucap Nico dengan mata malasnya menatap adik kandungnya.

"Iya iya, gue pulang. Bye!" ucap Azril yang langsung berlari mendekati gerbang rumah kakaknya.

Azril sebelumnya sudah memesan gocar untuk menjemputnya dirumah abangnya ini. Jadi saat mobil nya sudah sampai, Azril langsung memasukinya begitu saja. Meninggalkan rumah kakaknya.
.
.
.
.
.
Setelah kepulangan Azril, suasana rumahnya jadi sepi.

Nico dan Emma sama-sama lagi duduk di sofa sambil menonton TV, namun keduanya hanya diam, mereka hanya fokus menonton TV.

Sampai akhirnya Nico berdehem untuk mencairkan suasana.

"Ehem..."

"APA?!"

"Heran gue punya istri, kerjaannya ngegas mulu dah perasaan."

"Bebas dong, suka-suka gue lah."

"Iya-iya terserah." ucap Nico yang langsung kembali menatap layar TV.

Sedangkan Emma langsung mengambil ponsel disakunya, karna tadi ada suara getaran. Emma mengeceknya dan ternyata, itu pesan dari Chris.

Chris

Sayang, jalan yuk...
[10.00]

Yuk, kita ketemuan di jalan olahraga ya Chris?
[10.01]

S

iap sayang!
[10.01]

Setelah itu Emma langsung naik ke atas, dimana kamarnya berada. Emma memoleskan wajahnya dengan bedak tabur, lalu bibirnya ia kasih liptint biar bibirnya nggak pucat, setelah itu mengambil slingbagnya dan turun kembali melewati Nico berada.

"Mau kemana lo?!" tanya Nico sambil memincingkan matanya.

"Mau kemana juga, bukan urusan lo?!" ucap Emma yang langsung keluar dari rumahnya. Meninggalkan Nico seorang diri.

"Yaudah bodoamatlah." ucap Nico yang langsung memfokuskan dirinya ke layar TV lagi.

Emma menunggu Chris, di pos satpam perumahan ya.

Sebelumnya Chris belum tahu alamat rumahnya yang baru, jadi Emma meng sharelok nya.

10 menit menunggu Chris, akhirnya Chris datang juga.

"Ayo masuk." ucap Chris pada Emma. Emma menurut, ia langsung masuk mendudukan dirinya disamping Chris.

"Mau jalan kemana Chris?"

"Ke taman kota aja yuk, mau nggak?"

"Wah mau-mau." ucap Emma dengan antusias.

Chris tersenyum, lalu ia membawa Emma ke taman kota, dimana taman itu menjadi taman yang banyak pengunjungnya.

Kini Chris dan Emma sudah sampai di taman kota. Emma turun dari mobil Chris begitupun juga Chris.

Chris langsung menggenggam tangan Emma, membawanya jalan-jalan ke taman kota ini.

"Mau naik bebek-bebekan nggak?" tanya Chris sambil tersenyum.

Emma hanya mengangguk sebagai jawabannya.

"Yaudah yuk kesana." ucap Chris yang masih menggenggam tangan Emma.

"Mang, naik ini bayarnya berapa ya?" tanya Chris pada pemilik bebek-bebekan tersebut.

"Dua puluh ribu mas." ucap sang paman.

"Nih mang bayarnya." ucap Chris sambil menyodorkan uang berwarna hijau ke paman tersebut, lalu Chris dikasih tiketnya.

Chris dan Emma naik, ke atas bebek-bebekan, setelah itu Chris dan Emma langsung mengayuhnya.

Kini mereka ada ditengah-tengah sungai, keduanya sama-sama senang menikmati waktu berdua sambil tertawa.

"Haha...ayok Chris ngayuh nya yang kuat."

"Siap bosku."

Kedua nya asik mengayuh bebek-bebekan yang mereka tumpangi. Sampai akhirnya mereka kelelahan.

"Chris udah yuk, capek. Pengen beli minum."

"Yaudah, kita pinggiran dulu ini bebeknya."

Chris dan Emma meminggirkan bebeknya, lalu naik keatas jalan.
Chris memberikan tiket itu kepada paman yang punya bebeknya.

"Ini mang, udah selesai." ucap Chris yang langsung diangguki paman tersebut.

Chris membawa Emma kedepan penjual Es.

"Mau beli es apa?"

"Es jeruk aja deh Chris."

"Oh yaudah, kamu duduk disini dulu ya."

"Iya Chris."

Chris langsung memesan es Jeruk dua kepada penjualnya. "Mbak, es Jeruk dua ya."

"Iya, tunggu dulu ya mas." ucap mbak penjual Es tersebut.

Chris masih berdiri menunggu pesanannya jadi.

"Nih mas." ucap penjual es jeruk sambil menyodorkannya kepada Chris.

"Berapa mbak?"

"Enam ribu doang."

"Nih ya mbak." ucap Chris yang langsung kembali menuju dimana Emma berada.

"Nih minum." ucap Chris sambil menyodorkan Es jeruknya ke Emma yang langsung diminum oleh Emma.

"Haus banget." ucap Emma setelah meminum es jeruknya tersebut.

"Habis ngayuh, makanya haus." ucap Chris sambil mengelus rambut Emma.

"Hehe iya juga." jawab Emma.

Keduanya sama-sama senang menikmati waktu berdua, dibawah pepohonan rindang yang ada di taman kota ini, membuat hawa disini sangat sejuk.


















~oOo~

TBC

Jangan lupa
Vote
Dan
Komennya!!!

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang