Bel pulang sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Emma memberitahukan Nico, kalau dirinya tidak bisa pulang bersamanya. Ia akan pulang bersama dengan Chris.
Emma ingin memberi tahukan sesuatu pada Chris. Ia harus jujur kalau dirinya sudah punya suami.
Chris datang menjemput Emma dengan mobil miliknya.
"Chris kita ke Cafe Canella yuk."
"Yaudah, ayok."
Chris menurut, ia membawa Emma ke cafe yang Emma inginkan.
Setelah sudah sampai, keduanya langsung duduk di meja yang dekat dengan jendela.
Emma dan Chris langsung memesan minumannya. Setelah beberapa menit menunggu minumannya. Akhirnya minuman yang mereka pesanpun sudah jadi, mereka langsung meminumnya. Setelah itu Emma langsung menegakkan tubuhnya, menatap Chris yang berada didepannya.
Emma harus memutuskan Chris sekarang juga. Ia sudah memikirkan masalah ini dengan sangat matang.
"Chris..." ucap Emma lembut sambil menatap manik mata milik Chris.
"Hmm... Iya sayang kenapa?"
"Kita putus ya."
"Hah, kok putus sih? Kita gak ada masalah apa-apa lho sayang, masa kamu tiba-tiba minta putus?!"
"Chris...aku mau jujur sama kamu, kalau aku ini sudah menikah."
"What, kamu sudah menikah?"
"Iya Chris, aku udah nikah. Jadi sekarang mending kita putus aja ya. Maaf ya Chris, aku beneran minta maaf untuk ini."
"Iya, nggak apa-apa kok." ucap Chris sambil tersenyum walaupun ia merasa kecewa dengan ini.
"Chris..."
"Hmm...apa?"
"Kita masih bisa jadi sahabat koi Chris. Walaupun status kita bukan pacar lagi.
"Oh... Iya-iya kita masih bisa sahabatan." jawab Chris dengan cengirannya.
"Yaudah, kita pulang yuk Chris." ucap Emma yang langsung menggandeng tangan milik Chris.
Keduanya sama-sama masuk kedalam mobil. Chris menjalankan mesin mobilnya, setelah itu melesat jauh, meninggalkan area Cafe.
"Emma..aku mau nanya sesuatu sama kamu, boleh?"
"Boleh, silahkan tanya aja."
"Kamu nikah sama siapa? Kenapa kamu nikah disaat masih kelas 12 SMA?"
"Aku nikah sama Nico dan aku menikah sama dia karena sebuah perjodohan Chris." ucap Emma yang langsung menundukkan kepalanya.
Chris langsung mengelus rambut milik Emma, "Maaf Emma, tolong jangan sedih." ucap Chris yang masih mengelus rambut milik Emma.
Emma mendongakkan kepalanya menatap Chris yang berada disampingnya. Ia langsung tersenyum, "Aku nggak sedih kok Chris." ucap Emma dengan senyuman manisnya, walaupun senyumannya ia paksakan.
"Chris anterin aku kerumah yang kemarin ya, yang dijalan olah raga itu lho, diperumahan Grand Royal."
"Oke siap bos." jawab Chris.
Keduanya sama-sama saling tertawa.
Chris memberhentikan mobilnya tepat didepan rumah Emma yang berada di perumahan Grand Royal. Emma langsung turun, begitupun juga dengan Chris.
"Chris."
"Iya?"
"Ini sebenarnya bukan rumah tanteku, tapi ini rumahku dan juga suamiku."
"Ohh gitu ya. Yaudah deh aku mau pulang dulu." jawab Chris yang langsung berbalik tapi tangannya langsung dicekal oleh Emma.
"Chris...aku boleh peluk kamu untuk yang terakhir kalinya?" tanya Emma ragu.
"Boleh." jawab Chris tanpa ragu. Chris langsung memeluk tubuh Emma.
"Makasih Chris, untuk semuanya. Sekarang kita udah resmi putus dan sekarang kamu menjadi sahabatku."
"Ah iya, sekarang kita menjadi sabahat." ucap Chris kikuk, ia sebenarnya masih tidak rela Emma memutuskan dirinya. Tapi apa boleh buat, Emma sudah menikah dengan orang lain.
"Yaudah aku pulang ya. Bye-bye." ucap Chris yang langsung masuk kedalam mobilnya, meninggalkan halaman rumah milik Emma.
---oOo---
TBC
Jangan lupa Vote dan komennya!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/189455883-288-k394372.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahmud dan Pahmud
Random[ SLOW UPDATE ] Yang mau jadi sider mending follow aku dulu deh:) ❝Mungkin kita menikah hanya karena sebuah perjodohan yang tidak dilandasi cinta tapi percayalah 'cinta bisa hadir seiring berjalannya waktu dan juga karena kita terbiasa bersama'.❞ [W...