30. Liburan 2

738 28 6
                                    

Setelah beberapa jam di perjalanan, kini mereka semua telah sampai di puncak. Mereka langsung turun dari mobil, menurunkan barang-barang yang mereka bawa juga.

"Akhirnya kita sudah sampai juga." ucap Emma, matanya menatap kagum pemandangan didepannya. Bella yang baru turun dari mobil langsung mendorong tubuh Emma, yang membuat Emma terhuyung ke depan, sampai akhirnya terjatuh.

"BELLAAAAA....."

"Iyaa?" jawab Bella polos.

Emma langsung berdiri, menarik telinga Bella yang membuat Bella kesakitan.

"Aduhh, ampun em, ampun suer dah gue minta maaf banget ini mah."

"Rasain, makanya jangan gangguin gue disaat gue lagi mengagumi ciptaan tuhan."

"Ya maaf..." cicit Bella.

Mereka kembali menurunkan barang-barang bawaan nya kembali. Setelah semua barang sudah berada di bawah, mereka langsung membawanya ke depan warung, sekalian untuk beristirahat disana.

"Bu kopi lima ya." ucap Nico kepada pemilik warung di puncak ini.

"Kalian mau apa?" tanya Emma pada sahabat-sahabatnya.

"Susu hangat aja, tapi yang rasa coklat." ucap Syafira.

"Gue samain." sambung Bella.

"Oke. Bu susu hangat rasa coklat tiga." ucap Emma pada ibu pemilik warung tersebut.

Ibu itu pun langsung bergegas membuatkan kopi dan juga susu untuk mereka.

Lima menit menunggu pesana kopi dan susu nya sudah jadi, mereka langsung meminumnya, untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan.

"Dingin banget." ucap Emma, karna dirinya tidak mengenakan jaket. Dan Nico yang melihatnya langsung memasangkan jaket denim nya ke tubuh Emma, yang membuat Emma menahan nafasnya, sedangkan Bella dan Syafira sedari tadi yang menatap interaksi keduanya hanya tersenyum-senyum.

"Aduh, gue juga dingin nih." ucap Bella, yang membuat Sergio mendekati Bella.

"Mau gue peluk?" tanya Sergio.

"Hah? Ogah enak aja!" tolak Bella, sedangkan Syafira hanya tertawa saja.

Michael yang duduk di samping Syafira, refleks memegang punggung tangan Syafira yang membuat Syafira terdiam sambil menatap tangannya.

Michael yang baru menyadarinya pun langsung menggaruk lehernya yang tidak merasa gatal, setelah itu langsung meminta maaf.

"Eh, kita camping nya satu hari aja ya?" tanya Nico.

"Terserah lo aja." jawab Michael.

"Yang cewek-cewek gimana?" tanya Nico menatap istrinya dan juga teman-temannya.

"Yaudah sehari aja." jawab Emma, yang di anggukki Bella dan Syafira.

"Yaudah ayok masang tenda." Ajak Nico, yang sudah selesai meminum kopinya.

"Ayok." ucap mereka serentak.

Mereka langsung membawa barang bawaannya, dimana didepan sana sudah banyak tenda yang berjejer rapih, yang jelas sudah ada orang-orang didalamnya.

Nico dan teman-temannya langsung memasang tenda khusus laki-laki, begitupun juga dengan Emma, yang memasang tenda khusus perempuan. Namun Emma dan teman-temannya ini tidak bisa memasang tenda dan berakibat runtuh untuk beberapa kali. Nico yang melihat itu langsung bergegas membantu memasangkan tenda untuk para perempuan ini.

"Akhirnya jadi juga, kalau nggak di bantu Nico mungkin nggak bakal jadi nih tenda." ucap Syafira sambil tersenyum bangga menatap tenda didepannya.

"Haha... Iya juga." jawab Emma. Sedangkan Bella hanya tersenyum.

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang