15. Free Class

2.7K 75 5
                                    

"Nico...Emma..." panggil mama Ellyn.

"Iya ma, kenapa?" jawab Emma.

"Nanti kamu sama Nico, habis pulang sekolah, langsung kerumah ya." ucap mama Ellyn.

"Iya ma, udah pasti lah." jawab Emma dengan memutar bola matanya.

"Udah lah ma, aku sama Nico berangkat sekolah dulu." ucap Emma yang langsung mencium pipi mama Ellyn setelah itu langsung menarik pergelangan tangan Nico. Membawanya ke depan garasi.

"Cepetan nic!" gemas Emma yang sudah tidak sabar. Sedangkan Nico masih berusaha mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi.

"Bentar dong." jawab Nico.

Setelah mobilnya sudah terparkir didepan garasi rumah, Emma langsung masuk kedalam mobil. Mendudukkan dirinya disamping Nico. Nico langsung menjalankan mesin mobilnya menuju SMAN 1 Cengkir.

Keheningan didalam mobil terjadi, keduanya sama-sama diam, tidak ada yang memulai pembicaraan. Ntah mereka yang tidak ada bahan untuk ghibah atau memang mereka malas berdebat seperti biasanya.

Emma yang tidak tahan dengan keheningan ini, ia langsung menyalakan radio dimobilnya. Nico hanya menatap sekilas gerak-gerik dari istrinya. Setelah itu langsung fokus ke arah jalanan raya lagi.
.
.
.

Setelah menempuh beberapa menit diperjalanan, kini Emma dan Nico sudah sampai disekolahnya. Nico langsung memarkirkan mobilnya, setelah sudah pas, Emma langsung keluar dari mobil begitupun Nico.

Emma berjalan mendahului Nico, tetapi Nico langsung menahannya dan membuat Emma menaikkan salah satu alisnya.

"Bareng!" tegas Nico yang langsung merangkul pundak Emma. Emma yang risih pun berusaha untuk melepaskannya.

"Ihh...ngapain sih pake acara ngerangkul segala!" ucap Emma dengan wajah kesalnya.

"Ya kan lo istri gue."

"Tapi disekolah beda lagi ceritanya ya Nic!" tegas Emma.

"Ya bodoamat, yang jelas lo itu istri gue."

"Yayaya terserah." jawab Emma dengan memutar bola matanya. Setelah itu mereka berjalan menuju kelas mereka masing-masing. Tetapi Nico sengaja mengantarkan Emma ke kelasnya terlebih dahulu.

"Udah sana masuk, belajar yang bener ya istriku..." ucap Nico sambil mengelus rambut Emma.

"ihh Nico...apaan sih nanti kalau ada yang denger bagai mana hah!"

"yaudah, biarin." jawab Nico enteng.

"Udah sana pergi!!!" usir Emma pada Nico.

Nico hanya tersenyum, ia langsung menuruti perkataan Emma. Dirinya langsung pergi meninggalkan kelas Emma dan langsung masuk ke kelasnya sendiri.

Syafira dan Bella yang dari tadi melihat tingkah laku Nico pada Emma langsung senyum-senyum tidak jelas sambil menatap Emma.

"Ehemmm..." Syafira sengaja batuk, untuk mencairkan suasana.

"Ciee-ciee..." Sambung Bella.

"Ihh, kalian berdua kenapa sih?" kesal Emma yang langsung masuk kedalam kelas dan mendudukan dirinya dibangku miliknya.

"Nggak bercanda kok ma," jawab Bella.

Emma tidak menghiraukan kedua sahabatnya, ia langsung membuka buku mata pelajaran bahasa Indonesianya.

"Tumben rajin," celetuk Syafira.

"Emang gak boleh?" jawab Emma.

"Nggak sih, lanjutkan ma." Jawab Syafira.

"Kok guru bahasa Indonesia jam segini belum datang juga ya?" tanya Emma pada Bella.

"Mungkin sibuk." jawab Bella

"HOREEE FREE CLASS" teriak Syafira.

"Yaudah ke kantin aja yuk," ajak Syafira pada Emma dan Bella.

Emma dan Bella pun serentak menjawab "Yuk" mereka langsung saling merangkul berjalan bersama menuju kantin. Mereka tertawa terbahak-bahak di setiap koridor kelas padahal kelas lain sedang ada guru tetapi mereka tidak menghiraukannya.

"Btw kalian mau pesan apa?" tanya Syafira.

"Gue biasa aja deh, bakso sama es teh manis." jawab Bella.

"Gue samaain kek kalian aja yak." jawab Emma.

"Oke, biar gue yang pesanin," jawab Syafira yang langsung melenggang mendekati gerobak bakso yang berada didalam kantin.

"Mang Eko, bakso tiga pedes semua." Ucap Syafira. Setelah itu Syafira langsung menuju ke tempat Es teh manis.

"Teh uut, Es teh manis tiga ya." Ucap Syafira yang dijawab oke oleh teh Uut.

Syafira langsung kembali ke tempat dimana sahabatnya berada. Selagi menunggu makanan mereka datang mereka asik mengobrol. Walaupun obrolannya sangat tidak penting sama sekali.




















TBC
Jangan lupa Vote dan Komennya ya guys!!!

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang