20. Kemarahan

987 52 4
                                    

Setelah seharian penuh asik bermain bersama, kini Chris mengantarkan Emma pulang kedepan rumahnya.

Chris masih belum tahu, kalau ini rumah milik Emma dan juga Nico. Ia hanya tahu, kalau ini rumah milik tante nya Emma. Karna Emma memberitahukan nya seperti itu.

Nico yang mendengar suara mobil didepan rumahnya segera mengeceknya. Ia mengintip dari jendela. Ternyata itu Emma dengan pacarnya.

Emma turun dari mobil Chris, begitupun dengan Chris.

Emma memeluk tubuh Chris didepan gerbang rumahnya. Dan Chris mencium kening Emma yang membuat Nico mengeraskan rahangnya.

"Aku pulang ya sayang." ucap Emma pada Chris.

"Iya sayang, aku juga mau pulang." jawab Chris.

"Hati-hati dijalan ya." ucap Emma yang langsung diangguki oleh Chris, Chris menancapkan gas nya, pergi meninggalkan rumah Emma.

Emma masuk kedalam rumah, disaat membuka pintu disana sudah ada Nico yang sedang menatapnya tajam sambil bersedekap.

"Asik banget ya pacaran..." ucap Nico lembut tapi tatapan matanya sangat tajam, membuat Emma bergidik ngeri melihatnya.

Emma hanya diam, setelah itu berjalan melewati Nico tapi lengannya langsung ditahan oleh Nico.

"DIAM DISINI." teriak Nico keras yang membuat Emma kaget.

"Lo kenapa sih Nic?!"

"Harusnya lo sadar, lo itu udah punya suami. Masih aja asik pacaran! Lo tau nggak sih kalo gue cinta sama lo!" ucap Nico yang membuat Emma membelalakkan matanya.

"A-apa...Lo cinta sama gue?" tanya Emma ragu.

"IYA, GUE CINTA SAMA LO EMMA!!!" teriak Nico tepat di depan wajah Emma.

"M-maaf..." cicit Emma. Emma hanya bisa mengucapkan kata maaf dalam bibirnya. Ia merasa keluh untuk menjawabnya.

"Lo bisa gak sih hargain gue sebagai suami lo?!"

"Bisa." jawab Emma dengan cepat.

"Kalau gitu, PUTUSIN PACAR LO SEKARANG JUGA!!" bentak Nico pada Emma.

"Maaf gue gak bisa Nic, gue sayang sama dia." jawab Emma, matanya sudah berkaca-kaca.

"SESAYANG APA SIH LO SAMA DIA HAH?!" ucap Nico dengan rahang yang mengeras.
"Walaupun gue awalnya pernikahan ini hanya main-main karna ini sebuah perjodohan, tapi gue bisa menghargai pernikahan ini!!"

"Maaf Nico..." Hanya kata maaf yang bisa diucapkan oleh Emma, Emma sudah tidak bisa menahan air matanya untuk tidak keluar. Emma menangis dihadapan Nico.

Nico langsung memeluk tubuh Emma yang bergetar karna menangis. Nico jadi merasa bersalah karena sudah membentak istrinya.

"Maafin gue Nico. Gue belum punya rasa sama lo, hiks." ucap Emma yang masih menangis diperlukan Nico.

"Maafin gue juga, karna udah ngebentak lo tadi dan juga memaksa lo untuk mencintai gue juga. Gue bener-bener minta maaf, tapi tolong hargain perasaan gue. Gue gak tau dari kapan rasa cinta gue ini muncul, yang jelas kalau lo lagi bersama pacar lo gue cemburu." ucap Nico yang masih memeluk tubuh Emma, sambil mengelus punggung milik Emma.

Emma langsung melepaskan pelukannya, ia menatap Nico dengan mata yang masih mengalir di pipinya.

"Nico sekali lagi tolong maafin gue, gue beneran belum punya rasa sama lo. Tolong jangan maksa gue untuk mencintai lo, kalau seandainya gue udah punya rasa sama lo gue janji gue akan putusin Chris demi lo."

"Bagus deh. Gue bakalan nunggu lo punya rasa sama gue!" ucap Nico yang langsung mencium kening Emma sangat lama. Membuat dada Emma berdesir.

Air matanya langsung keluar lagi, saat Nico mencium keningnya. Ia tidak tahu kenapa dadanya terasa berdesir saat Nico mencium keningnya. Tapi ia hanya bisa diam. Menikmati ciuman hangat dari Nico di kening miliknya.


















•••oOo•••

Maaf absurd :")

Jangan lupa vote dan komennya ya!!!

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang