24. Khilaf

1.8K 48 5
                                    

⚠Warning 17+ yang umurnya masih dibawah 17+ boleh di skip aja ya!!!⚠


•••

Emma memasuki rumahnya. Ia melihat Nico yang juga sedang menatapnya dengan tatapan tajamnya.

"Pulang bareng pacar lo lagi ya?" tanya Nico dengan tatapan tajamnya.

"Kok tai?" Jawab Emma yang langsung berjalan melewati Nico.

"Tau, goblok bukan tai." kesal Nico.

"Mulut-mulut siapa? Suka-suka gue dong!"

"Ya ya ya..."
"Habis ngapain sama pacar lo itu?"

"Idih kepo banget mas nya!"

"Iya kepo dong, gue ini kan suami lo."

"Putus."

"Hah." Nico menganga ia masih belum ngeh, apa yang dikatakan Emma tadi.

"Gue habis putus sama dia."

"Kok bisa?" ucap Nico, padahal dalam hati udah senang banget dapat kabar Emma putus dengan pacarnya.

"Bisa lah." jawab Emma sambil memutar bola matanya.

Emma langsung berjalan ke arah kamarnya, tetapi ia diikuti oleh Nico.

"Lo mau ngapain?!"

Nico yang mengikuti Emma merasa kikuk, ia manggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal.

"Anu mau itu."

"Anu apa sih?!"

"Udah cepet jalan, gue juga mau masuk ke kamar." ucap Nico yang langsung berjalan mendahului Emma.

"Aneh." Ucap Emma yang langsung berjalan kearah kamarnya.

Emma membuka seragamnya. Ia berniat mandi, karna dirinya terasa sangat gerah dan badannya juga sangat lengket.

Emma membuka semua bajunya, hanya tertinggal Bra dan juga celana dalamnya saja yang masih menempel ditubuhnya.

Nico keluar dari kamarnya sendiri sambil membawa buku untuk belajar. Ia berniat memasuki kamar Emma untuk belajar bersama.

Nico membuka knop pintu secara perlahan, ia terbelalak saat Emma sedang berdiri tanpa menggunakan bajunya dan hanya mengenakan Bra dan juga CD nya saja.

Nico menjatuhkan bukunya, yang membuat Emma langsung berteriak.

"NICOOOOO...LO NGAPAIN KE KAMAR GUE HAH?!" teriak Emma yang langsung menutup tubuhnya dengan handuk.

"G-gue mau belajar bareng sama lo ma." ucap Nico yang masih menatap tubuh Emma, walaupun tubuh Emma sudah ditutupi dengan handuk. Tetapi mata Nico masih tertuju kearah dadanya Emma.

Nico mendekati Emma, yang membuat Emma mundur selangkah demi selangkah, sampai dirinya terpentok ke dinding.

"L-lo mau ngapain Nic?" tanya Emma dengan tatapan takutnya.

Nico diam saja, tidak menjawab pertanyaan Emma. Ia langsung mencium bibir Emma yang membuat Emma memberontak.

Nico terus melumat bibir Emma, ia tidak memperdulikan Emma yang terus memberontak. Nico mendorong terus-terusan bibir Emma, agar Emma membuka mulutnya. Tetapi Emma masih enggan untuk membuka mulutnya, sampai akhirnya Nico menggigit bibir Emma yang membuat Emma terpekik karna kesakitan.

"Akhh..." pekik Emma saat bibirnya di gigit oleh Nico.

Nico tidak tinggal diam, ia langsung memasukkan lidahnya kedalam mulut Emma. Mendorong-dorong lidah Emma, begitupun juga Emma.

Nico tersenyum, karna Emma juga membalas ciumannya. Keduanya sama-sama saling melumat, Nico memperdalam ciumannya. Ia menekan tengkuk milik Emma agar ciumannya semakin dalam.

Tangan Nico tidak tinggal diam, ia langsung meremas dada milik Emma yang pas di genggamannya, walaupun tertutup oleh handuk.

Emma kehabisan nafas, Nico langsung melepaskan ciumannya.

"NICO...STOPPPP!!!" teriak Emma pada Nico, yang membuat Nico menatap manik mata milik Emma.

"Lepasin tangan lo, dari dada gue. Gue mau mandi!"

Nico menurut, ia langsung menurunkan tangannya.

"Maaf, gue khilaf." ucap Nico yang langsung berlari keluar dari kamar Emma. Ia langsung memasuki kamar mandi yang berada dikamarnya sendiri.

Emma juga langsung melenggang masuk kedalam kamar mandi.

"Anjirrr si Nico main cium-cium gue gitu aja!!!" gerutu Emma yang langsung membersihkan dirinya di bathtub.

Sedangkan dikamar mandi Nico, Nico sedang melanjutkan dirinya dengan sabun.









---oOo---

TBC

Jangan lupa vote dan juga komennya ya!!!

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang