12. Sekolah

3.6K 93 8
                                    

Hari ini Emma dan Nico sudah kembali ke sekolah lagi. Seperti biasa Emma berangkat bersama Nico.

Emma dan Nico memasuki kelasnya masing-masing.

Emma memasuki kelasnya. Ia langsung mendudukan dirinya dibangku miliknya. Bella yang disampingnya langsung senyum-senyum nggak jelas yang membuat Emma menautkan alisnya.

"Kenapa lo? Senyum-senyum gitu?"

"Lo udah ehem-ehem?" tanya Bella yang masih tersenyum nggak jelas.

"Ehem-ehem apa anjirrr?!"

"Itu lho..."

"Itu apa sih?!" tanya Emma yang masih tidak mengerti arah pembahasan Bella.

"Hubungan suami istri bego!" Bisik Bella telat di telinga Emma.

Emma langsung menyingkirkan kepala Bella dari telinganya.

"Aduh bel, lo bisik-bisik kek gitu telinga gue jadi rusak nih!"

"Ya bodo amat lah ma, btw lo udah belum sih?"

"Belum!"

"Kenapa?" tanya Bella yang semakin kepo.

"Ya karna gue masih SMA lah bego. Lagian juga, gue nikah sama dia karena perjodohan pasti ini pernikahan gak akan lama."

"Hush... Jangan ngomong gitu ma." Kata Bella.

Setelah itu ada guru masuk, disusul Syafira yang dibelakangnya. Syafira membawa buku paket kimia dengan muka tak bersahabat.

Sedangkan kedua sahabatnya yang duduk tenang dibangkunya hanya cengengesan saja melihat Syafira.

Syafira menatap kedua sahabatnya tajam.

"Heh Syafira bagiin tuh buka paketnya!" kata ibu Kimia yang biasa di panggil ibu Kim ini.

"Iya ibu iya..." Jawab Syafira pasrah. Setelah itu Syafira membagikan buku paketnya kepada teman-temannya.

Pelajaran horor pun dimulai~

Ibu Kim menjelaskan pelajaran nya. Ia fokus menjelaskan nya dan kini dia memberikan tugas untuk muridnya.

"Kerjain tugas halaman bab 34 sampai 35! Kalau gak dikumpulin lari keliling lapangan 100 kali!" Perintah ibu Kim setelah itu melenggang keluar kelas.

Sedangkan Syafira sudah komat kamit ditempat duduknya.

"Gila tuh guru!" ucap Syafira.

"Iya emang gila itu guru, galak banget." Jawab Emma.

"Udah istirahat aja yuk." ajak Bella pada kedua sahabatnya.

Kini mereka bertiga berjalan menuju kantin. Mengisi perutnya yang sudah kelaparan.

Mereka bertiga duduk dimeja kantin, "Bel gue pesen Thaitea aja ya." ucap Emma pada Bella yang masih berdiri.

"Gue bakso sama es teh masih ya bel." sambung Syafira.

"Oke." jawab Bella.

Setelah itu Bella langsung memesan pesanan sahabat nya.

Untung kantin masih sepi, jadi tidak membuat Bella mengantri sangat lama. Dan Bella sekarang sudah balik kembali ke mejanya sambil membawa nampan pesenan sahabatnya.

"Ini pesanannya nyonya." ucap Bella.

"Makasih ya bibi." jawab Emma dan Syafira.

Emma langsung meminum Thaitea nya. Bella dan Syafira memakan baksonya.

Selagi Emma cuma minum doang jadi Emma memutuskan untuk membuka ponselnya. Mengirim pesan singkat pada pacarnya.

Jangan lupa makan by |

Setelah itu ia langsung mematikan ponselnya lagi dan memasukkannya kembali kedalam sakunya.

Emma masih asik menyeruput es thaiteanya, tidak lupa pula sahabat nya pun masih asik dengan memakan bakso nya.

Emma meminum es thaitea nya sambil menghayati.

Tiba-tiba....

DORRRRR...

Byurrrrr

Emma menyemburkan minumannya tepat didepan kedua sahabatnya. Yang membuat kedua sahabatnya langsung memasang muka jijiknya.

"Ihh Emma." ucap Syafira dengan ringisannya.

Emma tidak menanggapinya. Ia malah menatap oknum yang sudah mengagetkannya.

"KAPAN SIH LO KALO DATENG GAK NGAGETIN GUE?!" bentak Emma dengan muka merahnya.

"Kapan-kapan kalo lo udah kena serangan jantung." jawab Nico santai.

Emang ya si Nico, mulutnya minta disumpal pake sambal satu gerobak:(

"ANJIRRR MATI AJA LO NIC! GEDEK GUE LIAT MUKA LO!!!!"

"Oke bye sayangku." ucap Nico setelah itu pergi berlalu meninggalkan Emma dan kedua sahabatnya.

Emang gak jelas nih si Nico:")













--oOo--

Bosen gak sama ceritaku?

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang