31. Nyantai

554 25 8
                                    

"Aduh adem banget sih rumah lo Nic." ucap Drew yang lagi tiduran di atas tikar ruang TV.

Setelah pulang dari puncak, teman-teman Nico dan Emma belum mau pulang ke rumah masing-masing. Katanya mereka ingin beristirahat di rumah Nico dan Emma terlebih dahulu.

Teman-teman Nico sudah terkapar diatas tikar, sedangkan Emma dan Bella dan juga Syafira duduk di atas sofa sambil menyandarkan kepalanya di sofa.

"Padahal cuma sehari, tapi nih badan capek banget." Ucap Bella mengeluh.

"Hooh." jawab Syafira barengan.

Sedangkan Emma tidak merasakan lelah, ia masih semangat, mungkin ini karena kebiasaan Emma yang suka traveling.

Emma menatap teman-temannya yang sudah tertidur pulas, setelah itu ia tersenyum.

🍀🍀🍀

Jam sudah menunjukkan jam tiga sore, membuat mereka semua terbangun dari tidurnya.

kruyuk...kruyuk

"Suara perut siapa tuh?" tanya Emma yang masih duduk di sofa.

Sergio mengacungkan jari tangan nya, tetapi wajahnya masih ia sembunyikan.

"Lo laper yo?" tanya Emma.

Sergio pun menganggukkan kepalanya sambil cengengesan. Nico yang berada di samping Sergio pun langsung memukul kepala Sergio yang membuat Sergio mengaduh kesakitan.

"Emma, lo nggak ada niatan buat masakin kita kah?" tanya Sergio menatap Emma dengan mata melasnya.

"Nggak!"

"Nic...Lo bilangin istri lo dong Nic suruh buatin makanan." ucap Sergio memohon.

"Males!" jawab Nico acuh.

Sergio pun mencoba meninju-ninju otot lengan Nico yang membuat Nico kesal.

"Fix lo cowok jadi-jadian!" ucap Nico setelah ngomong kayak gitu Nico langsung menjauh dari Sergio yang membuat Sergio menatap horor Nico.

Sedangkan teman-temannya yang lain hanya tertawa saja.

"Berhenti....hap!" tegas Drew agar semuanya berhenti menertawakan Sergio.

"Ayok dong ciwi-ciwi yang cantik, seperti bidadari yang turun dari kahyangan, tolong bikinin kita makanan dong." ucap Drew dengan mata puppy eyes nya. Sergio yang berada di sebrang Drew menganggukkan kepalanya, ia setuju dengan Drew.

"Yaudah, mie instan aja ya?" ucap Emma yang langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Iya terserah yang penting bisa makan." jawab Sergio.

Emma pun melangkahkan kakinya menuju dapur, diikuti Bella dan Syafira yang berniat membantu Emma memasak mie untuk kelima lelaki yang berada di depan TV.

Beberapa menit Emma memasak mie di dapur kini mie sudah jadi. Bella dan Syafira membantu membawakan mie dan menaruhnya di atas meja makan. Sedangkan Emma berjalan ke ruang TV menyuruh suami dan teman-temannya makan, karna mie buatannya sudah jadi.

"Guys...mie nya udah jadi." ucap Emma, setelah itu ia kembali ke arah meja makan mendudukkan dirinya disana.

Kelima lelaki itu pun mendekat ke arah meja makan, setelah itu mereka langsung menyantapnya. Tidak lupa pula Emma, Bella dan Syafira juga yang sama memakan mie.

"Aduh, kenyang banget." ucap Sergio sambil mengelus-elus perutnya.

"Emma, makasih banyak ya." ucap Sergio dan Emma hanya tersenyum sebagai jawabannya.

"Oke karna kita udah kenyang, mari kita pulang kawan..." kata Drew yang sudah siap berdiri.

"Lo nggak sopan banget Drew." ucap Brady.

"Biarin lagian bukan siapa-siapa, kek orang lain aja." jawab Drew santai.

Michael yang sedari tadi diam, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja dan Nico menatap tajam pada Drew yang membuat Drew cengengesan sambil jari tangannya membentuk huruf v.

"Nic, serius gue udah kenyang dan gue harus pulang." ucap Drew sambil memohon.

"Yaudah sana pulang, biar gue sama Emma bisa menikmati waktu berdua." ucap Nico santai tapi mendapatkan tatapan tidak suka dari Emma.

"Acieeee.... Oke kita balik ya!" ucap Sergio yang di anggukki Emma dan Nico.

"Emma, kita juga pulang ya." ucap Bella dan Syafira.

"Iya, hati-hati ya kalian."

Mereka pun langsung keluar dari rumah Emma dan masuk kedalam mobil. Setelah itu mereka langsung melesat jauh meninggalkan halaman rumah Emma dan Nico.


















TBC

Boleh minta vote nya nggak?

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang