27. UN

504 24 2
                                    

Ini hari dimana Emma dan Nico melaksanakan ujian nasional. Mereka sudah sampai di sekolah tepat jam 7 pagi.

Emma dan Nico berjalan berdampingan selama melawati lorong kelas.

"Nic, semangat lo pasti bisa." ucap Emma memberi semangat pada Nico.

"Pasti dong, kan lo yang ngajarin gue selama ini."ucap Nico sambil mengusak surai pirang milik Emma yang membuat Emma tersenyum.

"Gue masuk ke kelas dulu." ujar Emma yang langsung melenggang masuk ke dalam kelasnya. Sedangkan Nico memutar balik arah menuju kelasnya berada.

Ujian Nasional pun dimulai, dimana semua murid merasakan was-was, takut tidak bisa mengerjakan soalnya yang akan berakibat nilai nya jelek.

Tapi semua murid sudah berkerja keras demi bisa masuk di universitas yang mereka inginkan, termasuk Emma dan Nico.

Emma dengan santai mengerjakan soal-soal ujiannya, karna ia sudah belajar demi menghadapi ujian nasional ini. Ia hanya ingin mendapatkan nilai yang memuaskan.

Sedangkan Nico, ia mencoba mengingat-ingat apa yang di pelajari nya bersama Emma. Yang biasanya suka main-main dalam mengerjakan soal-soal ujian, kini Nico terlihat serius dalam mengerjakannya.

Nico hanya ingin mendapatkan nilai bagus dan masuk ke universitas yang dia inginkan.
.

.

.

.

Setelah tiga hari Nico dan Emma fokus dengan Ujian Nasional. Kini keduanya sudah berada di ruang tv.

"Semoga hasilnya memuaskan ya Nic."

"Iyaa semoga aja." jawab Nico.

"Lo mau masuk universitas mana ma?" tanya Nico sambil memakan cemilannya.

"Kemungkinan gue masuk ke universitas wiranata" jawab Emma sekenanya.

"Kalau lo mau kemana?" tanya Emma sambil menatap Nico.

"Samain kayak lo aja lah, biar bisa bareng terus." Ucap Nico tanpa menatap Emma, ia sedari tadi fokus dengan layar tv di depannya.

Emma segera mengambil cemilannya, lalu melemparnya ke muka Nico.

"Ngikut mulu lo nic kayak ekor aja." kesal Emma.

"Gue kan ekor lo." jawab Nico santai.

"Terserah."

Keduanya kembali fokus menatap layar tv didepannya sambil memakan cemilan yang berada di toples masing-masing yang mereka pegang.

"Emma..."

"Apa?"

"Ngga jadi deh."

"Dih nggak jelas lo, kutil anoa"

"Hahaha"

Keduanya tertawa, sampai akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Keduanya berdiri, bersiap memasuki kamarnya masing-masing. Tapi sebelum itu, Nico mencekal pergelangan tangan Emma terlebih dahulu.

"Ada apa?" tanya Emma lembut.

"Lo nggak ada niatan buat sekamar?" tanya Nico.

"Dosa loh, kalau suami istri beda ranjang gitu..." sambung Nico.

"Hmm...nanti gue pikirin, tapi ngga sekarang." jawab Emma.

"Kapan?"

"Ya nanti pokoknya."

"Oke deh, good night ya, have a nice dream my wife." ucap Nico yang langsung mencium punggung tangan milik Emma setelah itu meninggalkan Emma yang menganga karna ulahnya.

"Good night." Jawab Emma setelah itu Emma juga langsung memasuki kamarnya sendiri.











--oOo--

Hi welcome back✋
Tolong semangati aku biar rajin nulis dong hehe

Mahmud dan PahmudTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang