21. Deep Talk

6K 761 58
                                    

Chaeyoung dengan ragu mendudukan dirinya di sofa. Lebih tepatnya di ruang tamu rumah Soobin. Sudah lama gadis itu tidak mampir. Saat di perjalanan, Lia teringat kalau Minah sedang belanja bulanan jadi lah mereka di sini.

"Mau minum apa?" Tanya Lia.

Chaeyoung mengusap tengkuknya sebentar. "Air putih aja."

Lia langsung beranjak ke dapur untuk mengambil air putih dan beberapa makanan ringan untuk tamunya.

"Ekhem.." Chaeyoung mengambil gelas tadi dan meminum airnya sedikit.

"Mm Lia."

"Ya?"

"Bayinya gimana?"

Lia mengerjapkan matanya dua kali. Dia tau kalau Chaeyoung cuma basa-basi, tapi tetap terasa canggung di antara keduanya. Ditambah rumah juga sedang sepi.

"Baik. Kata dokter, harus rajin gerak supaya bayinya sehat."

Chaeyoung ngangguk sambil merhatiin perut Lia. "Cewek atau cowok, Li?"

Lia senyum sambil ngusap perutnya. "Belum tau. Kita sengaja nggak USG buat kejutan nanti."

Lagi, Chaeyoung cuma bisa ngangguk sambil ber'oh' ria.

"Kalo kamu gimana, Chae?"

"Hah, gimana apanya?" Chaeyoung keliatan gelagapan.

"Itu lho.. sama pacar direktur kamu itu."

Chaeyoung langsung alihin pandangannya ke arah lain. Tangannya meremas satu sama lain sambil berfikir kira-kira harus menjawab apa.

"Kenapa?" Tanya Lia bingung.

"Lia.. maaf."

Lia makin mengerutkan keningnya.

"Maaf gue udah boong sama lo."

"Gimana?" Lia sedikit mendekatkan duduknya pada Chaeyoung.

"Bukan cuma sama lo. Tapi sama Soobin juga."

"Lia, please maafin gue. Tapi gue lakuin itu semua demi Soobin dan lo pastinya." Chaeyoung mengambil tangan Lia untuk digenggam.

"Apa- gimana- maksud aku, aku nggak ngerti. Kamu lakuin apa, kenapa minta maaf?"

"Kalo aja gue nggak putusin Soobin, lo nggak mungkin ngalamin insiden ini Lia." Chaeyoung menaruh tangannya pada perut Lia. Lia akhirnya mengerti.

"Enggak, Chae. Kamu nggak salah. Ini murni Soobin yang perbuat karena dia lagi pengaruh alkohol waktu itu. Kamu nggak perlu minta maaf."

"Enggak, Lia. Kalo bukan karena gue, Soobin nggak akan mabok gitu kan."

"Udah lah, ini udah terjadi. Mau gimana pun, nggak akan bisa balikin keadaan, kan?" Lia balik menggenggam tangan Chaeyoung.

Chaeyoung mengusap air matanya yang tanpa sadar tadi keluar. "Lo nggak ngerti, Li. Ada satu hal yang perlu lo tau."

"Tenang, Chae. Kenapa, hm?"

"Gue.. selama ini gue boong." Lia makin bingung dengan pernyataan Chaeyoung.

"Pelan-pelan, Chae. Aku bakal dengerin sampe kamu selesai." Lia mengusap lengan Chaeyoung.

Chaeyoung mengambil nafas sebelum melanjutkan. "Gue putusin Soobin, murni karena keinginan gue. Tapi.. bukan berarti gue udah nggak sayang sama dia. Nggak Li, gue masih sayang banget sama Soobin."

Lia masih menahan agar Chaeyoung melanjutkan.

"Tapi lo nggak usah khawatir. Itu dulu, pas awal kita putus. Sekarang, gue udah rela Soobin sama lo."

SOON TO BE A PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang