02. Before the Party

10.2K 1K 91
                                    

12 jam sebelumnya ...

Matahari mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu. Soobin menggeliat di kasurnya merasakan cahaya matahari yang masuk lewat jendela. Ia berdecak, karena Mamanya selalu membuka gorden kamarnya yang pasti membuatnya mau tidak mau tetap bangun karena cahaya matahari tersebut.

Soobin mengecek handphonenya untuk melihat jam. Tapi senyumannya langsung mengembang setelah mendapat banyak notif dari Chaeyoung semalam. Ternyata Soobin ketiduran saat sedang chat-an dengan kekasihnya. Itu karena dia terlalu semangat untuk hari ini. Hari di mana Soobin akan memberi hadiah sebuah dress yang sudah lama Chaeyoung inginkan. Juga, hadiah untuk ulang tahun gadis itu.

Soobin membuka pesan itu lalu tertawa sendiri. Dia gemas dengan gadis rambut sebahu yang selalu merajuk ketika dirinya tidak sengaja ketiduran.

Tapi jarinya menekan tombol kembali dari ruang chat Chaeyoung. Soobin beralih pada ruang chat sahabatnya, Lia. Hanya untuk mengucapkan selamat pagi sebenarnya.

Kenapa tidak Chaeyoung yang diucapkan terlebih dulu? Jelas-jelas tadi Soobin sedang membuka ruang chat dengan Chaeyoung. Yasudah lah itu pilihan Soobin.

"Soobin, mandi!" Suara teriakkan?mamanya dari lantai bawah menggema.

"Mama tau dari mana kalo gue udah bangun coba?" Soobin dengan malas beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi.

Soobin tidak sadar dari tadi ada sosok Lia yang sedang bersandar di pintu masuk kamar memerhatikannya. Soobin tidak tau bahwa Lia yang membuka gorden agar cowok itu bangun.

Lia sendiri hanya menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil melihat Soobin yang merenggut ketika kakinya berjalan menuju kamar mandi. Setelah Soobin menutup pintu kamar mandi, Lia segera masuk ke kamarnya.

"Kebiasaan deh nggak dicharger. Nanti mati aja ngeluh." Lia mengambil handphone Soobin yang tergeletak di atas kasur. Baru saja ingin mengisi batrenya, tiba-tiba benda persegi panjang itu kembali bergetar. Lia reflek melihatnya dan terdapat nama Chaeyoung dengan emot love mengirim pesan. Lia tidak mau mengintip dan memilih untuk mengabaikannya.

Sebelum keluar, Lia memilih untuk merapihkan kasur Soobin. Suara guyuran air masih terdengar setelah sepuluh menit. Soobin benar-benar menghabiskan waktu paginya untuk mandi. Biasanya cowok itu akan keluar setelah tiga menit di kamar mandi.

"Eh, Lia?" Soobin keluar dari kamar mandi dengan kaus putih serta handuk yang dililitkan pada pinggangnya untuk menutupi bagian bawah. Juga dia menenggerkan handuk kecil pada lehernya guna untuk mengeringkan rambut.

Lia yang sedang duduk manis di depan meja belajar sambil membaca salah satu novel yang tersedia mengalihkan pandangannya ke Soobin. "Novel baru ya?" Tanya Lia menunjukkan novel yang ada di tangannya.

Soobin sambil mengeringkan rambutnya mengangguk singkat. "Dikasih Chaeyoung."

Lia ber'oh' ria lalu menutup novel tersebut. Dia beranjak dari tempat duduknya untuk keluar dari kamar Soobin. Tapi belum sempat membuka pintu kamar, Soobin memanggil namanya.

"Lia, sini dulu."

Lia membalik badannya. Untung Soobin sudah memakai celana pendek loreng.

"Kamu lanjut aja siap-siapnya, mau ketemu Chaeyoung 'kan hari ini?" Tanya Lia.

"Iya. Tapi lo sini dulu gue mau minta saran."

Lia mengerutkan keningnya. Dia pun menuruti Soobin. Setelah kembali duduk di tempatnya tadi, Soobin bukannya to the point dan malah membuat Lia harus menunggu lagi. Seakan menyuruh Lia untuk memperhatikannya bersiap - siap.

SOON TO BE A PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang