Hyunsuk sedang menunggu dosen tatkala seseorang dengan rambut orange dan bersuara berat mendatanginya. Koridor kampus sedang sepi dan kira-kira hanya dirinya yang senantiasa menunggu seorang dosen di depan ruangannya. Namun semua niatnya sirna ketika orang yang mengaku bernama Felix, mulai berbicara.
"Choi Hyunsuk?"
Hyunsuk mendongak, membiarkan makalah di tangannya tergeletak di samping bangku yang ia duduki sekarang.
"Ya, siapa ya?"
"Felix, teman kampus Soobin." Felix masih berdiri di depan Hyunsuk.
"O-oh duduk."
Setelah Felix duduk, Hyunsuk merasakan keanehan pada pria di sebelahnya. Ya aneh, dia anak kampus sebrang dan tiba-tiba ada di sini. Mau apa coba kan.
Felix membuka mata setelah memejamkannya selama beberapa detik. "Saya tau makalah itu penting. Tapi kesehatan adik anda lebih penting, bukan?" Felix melirik ke makalah yang sudah pindah di tangan Hyunsuk.
Hyunsuk pun mengerutkan keningnya pertanda bingung. "Kamu kenal Lia?"
"Saya bilang saya teman Soobin, mana mungkin nggak tau Lia." Jawabnya.
"Ah, maaf sebelumnya kalo ini bikin anda bingung." Felix menyadari keheranan Hyunsuk.
"Saya sedang di kampus untuk menyelesaikan tugas kelompok tapi keadaan Soobin terus mengganggu."
Hyunsuk tambah mikir keras, tadi Lia sekarang Soobin.
"Bisa jelasin dari awal?"
"Oh, iya, maaf. Saya indigo, saya punya kekuatan klervoyans. Dan dari tadi keadaan Soobin yang kacau ganggu pikiran saya. Makanya saya nekat ke kampus ini."
Hyunsuk mengerjapkan matanya beberapa kali. "Kler.. hah?"
"Klervoyans. Itu salah satu kekuatan anak indigo seperti saya. Yang bisa ngeliat kejadian sekarang di tempat lain." Jelasnya dengan singkat.
Hyunsuk akhirnya sedikit paham. Namun tidak dengan 'keadaan' Soobin itu.
"Terus kamu ke sini cari saya, gitu?"
"Iya. Tangisan Soobin berisik, saya nggak bisa mikir kalo gini."
Hyunsuk diam. Dia tidak mengerti dunia orang-orang seperti Felix.
"Hm... terus?"
"Alasan Soobin nangis karena Lia. Saya rasa harusnya anda nggak di kampus, tapi rumah sakit."
"Lia kenapa?" Hyunsuk mulai was was. Jantungnya berdegup lebih cepat mendengar 'rumah sakit' dan menyangkut tentang adiknya.
"Lia lahiran, tapi.."
Hyunsuk terkejut namun berusaha tenang. "Tapi karena penyakit plasenta pervia nya yang bikin nyawa Lia, ya gitu."
Hyunsuk berdiri, menatap Felix sebentar sebelum akhirnya menepuk pundak pria itu. "Makasihㅡ"
"Kalo udah sampe sana, tonjok aja Soobin nya."
Dengan heran, Hyunsuk tetap berlari secepat mungkin untuk menuju ke rumah sakit dimana ia sering mengantar Lia ke sana untuk urusan kehamilannya.
Felix menghela nafas lalu memukul kepalanya sendiri. "Soobin berenti nangis lo, asu!"
***
Hwall dan Hyunjin juga datang ke rumah sakit setelah mendapat kabar dari Yejin, sepupu Lia.
Dari kejauhan Hyunsuk lari dengan tergesa gesa di koridor rumah sakit sambil menenteng jaketnya. Kepalanya celingak celinguk mencari keberadaan Soobin. Lalu menghela nafas setelah menemukan Soobin sedang duduk agak menjauh dari yang lain sambil menundukkan kepalanya.
Hyunsuk menepuk sekali pundak Soobin membuat adik iparnya itu mengangkat kepala sebentar. Setelah mendudukan dirinya, Hyunsuk hanya menatap Soobin yang kembali menunduk.
"Nggak usah khawatir, Lia kuat, dia pasti bisa."
Soobin menyunggingkan senyumnya. Ia tau. Sangat tau itu. Tapi perasaan khawatir pasti ada. Ditambah, perasaan bersalah juga sedang menyeruak dihatinya.
"Bang, maafin gue ya."
Hyunsuk menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum simpul, "Kenapa lo? Ada salah sama gue?"
"Iya. Gue banyak salah. Sama lo, sama Lia."
"Sama gue atau Lia?" Pancingnya.
Soobin membalas tatapan Hyunsuk. Lidahnya membasahi bibir sebelum menjawab.
"Lia..." Jawabnya dengan desahan ringan diakhir.
Yang bisa Hyunsuk lakukan hanyalah berdoa dan menepuk pelan pundak Soobin untuk menenangkannya. Soobin sendiri tidak berhenti menggumamkan doa dari mulutnya dengan tangan terkepal satu sama lain.
Dalam beberapa detik kemudian, semua kepala menoleh ke ruang caesar. Mereka semua tersenyum lebar. Mereka mendengarnya.
Mendengar suara tangisan bayi dari dalam sana.
Soobin beranjak untuk mendekat. Perlahan air mata turun di pipinya tanpa sadar. Masih dengan senyumannya, Minah mengahampiri Soobin dan memeluk anak satu-satunya sambil mengucapkan 'selamat'.
Pintu terbuka. Irene tersenyum simpul sebelum akhirnya berjalan dengan lemah ke arah suaminya. Matanya melirik Soobin yang sedang antusias lalu dengan tenaga yang ada, Irene menampar Soobin.
"TANTE?!" Pekik Yejin kaget bersama Hwall dan Hyunjin yang duduk agak jauh dari mereka.
Orang tua Soobin bingung setentah mati, Suho juga. Namun seketika Irene meraih kaos yang dipakai Soobin dan mencengkramnya.
"KAMU NGGAK TAU, BIN? HAH?!"
Soobin membuang pandangannya ke samping. Tidak sanggup menatap Irene dengan pancaran kemarahannya.
"Bun, diomongin baik-baik yuk, jangan kayak gini." Suho berusaha menarik Irene menjauh namun yang dikatakan Irene selanjutnya membuat mereka semua yang ada di sana terkejut bukan main.
"Kamu nggak tau, Bin? Kurang ajar banget kamu ya. Istri kamu sendiri, Bin. Lia istri kamu. Dia kena plasenta pervia dan kamu nggak tau?" Suara dan cengkraman Irene pada Soobin melemah. Tubuhnya hampir saja jatuh kalau Suho tidak sigap memapahnya.
"Masuk sana ke dalem. Kamu suaminya yang berhak setujui operasi selanjutnya." Suara Irene terdengar pasrah. Minah sudah menutup mulutnya sambil menangis dengan Minhyuk disampingnya sedang menenangkan.
Soobin sekarang sudah berhadapan dengan dokter yang menjalani operasi caesar tadi. Katanya, Lia harus dioperasi lagi. Kali ini untuk pengangkatan rahim. Tentu saja berat bagi Soobin untuk menentukan.
"Apa resikonya, Dok?" Tanya Soobin dengan suara bergetar.
"Paling parah ya kehilangan nyawa."
Soobin terdiam. Dadanya seketika terasa sesak. Sesak yang begitu terasa bahkan untuk bernafas rasanya susah.
"Tapi kami akan usahakan semampu kami, Soobin."
Dan pada akhirnya, jawaban Soobin adalah iya.
tbc.
hi, long time no see kkk😅 niatnya mau update setelah selesai pas, ternyata masih banyak kegiatan jadi ya baru bisa update deh, semoga suka yaa🙆♀️
btw, aku lagi suka cari tau tentang anak indigo, jadi aku selipin sedikit wkwkw ga bingung kan😆
KAMU SEDANG MEMBACA
SOON TO BE A PAPA
FanfictionBegini perubahan si bad boy Soobin ketika dirinya tau akan segera memiliki anak dari sahabatnya sendiri, Lia. Rank #1 soolia 190707 #1 choilia 190918 #1 txzy 190923 #1 choijisu 191013 #1 yeonjun 191030 ...