Chapter 8

10.2K 565 38
                                    

"Jadi Lu nyuekin Sheril??" tanya Damar setelah selesai mendengar cerita Kalvin soal kejadian tadi sore.Hanya anggukan yang di terima Damar.

"Kelamaan jadi JoKer ya Lu?makanya otak Lu itu udah kosong..." Damar tak habis pikir dengan kelakuan temannya,dia menunduk dan menggelengkan kepala merasakan betapa bodohnya orang yang ada di depannya sekarang ini.

"Kenapa?kan memang itu yang dia mau.."

"Okey..Trus apa yang Lu mau?" Damar menantap tajam Bosnya.Kalvin berdecak dan mengacak rambutnya.

"Lu sampai tinggal di sebelah rumahnya.Jauh dari Jakarta,tinggal di pedesaan begini apa tujuan Lu sebenarnya?Fix sekarang Gue tau  tujuan Lu tinggal disini hanya untuk menjadi bodoh dan pecundang untuk kesekian kalinya..." ceramah Damar.

Kalvin mengusap kasar wajahnya berkali-kali.
"Iya.Iya..Gue tau,Gue bodoh...!!!"

"Ingat tujuan Lu ngejar dia sampai kesini adalah untuk mendekati dia lagi dan membuatnya jatuh cinta lagi sama Lu.Endingnya kalian akan hidup bahagia.Trus apa yang udah Lu lakuin ke Sheril??"

"Trus sekarang Gue harus gimana?" tanya Kalvin frustasi.

"Ya apa lagi klo bukan minta maaf dan mulai lagi usaha Lu dari awal.."

"Dari awal?"

"Salah siapa?dia udah mulai simpati tapi Lu sia-siain demi ego Lu yang bego itu.." kata Damar yang trus fokus di depan laptopnya.Sementara Kalvin trus merutuki kebodohannya.Dia hanya bisa mengatai dirinya 'bodoh' berulang-ulang.Kalvin berlari menuju kamarnya mengambil jaket dan tergesa-gesa berjalan mendekati pintu.

"Kemana?" Damar segera bertanya begitu melihat Kalvin memegang ganggang pintu.

"Apa lagi memangnya?"

"Apa menurut Lu dia mau nemuin Lu sekarang?"

Kalvin memukul pintu meluapkan kekesalannya karna apa yang di katakan Damar benar adanya.

"Trus Gue harus gimana?"

"Ga ada...Lu diem aja di rumah.Tunggu beberapa hari lagi baru temui dia.."

"Beberapa hari??!hah?!!"

"Wanita klo sedang marah tidak bisa di ganggu.Biarkan dia menenangkan diri beberapa hari,baru Lu temui dia dan minta maaf.Klo Lu maksa kesana sekarang yang ada dia makin muak sama Lu.."

"Lu benar...." jawab Kalvin sambil membenturkan kepalanya pelan beberapa kali ke pintu.

"Emang.."

Menuruti saran dari Damar,selama beberapa hari Kalvin harus menahan diri untuk tidak menemui Sheril dan meminta maaf.Meski rasanya setiap detik Kalvin ingin lari menuju rumah Sheril yang tepat di sebelah rumahnya.

"Apa sekarang sudah cukup?" tanya Kalvin pada Damar yang tengah sibuk menonton drama kesukaannya di ruang tengah.

"Wwaaaa....!"Damar terkejut dan spontan memundurkan kepalanya karna wajah Kalvin yang tiba-tiba muncul di depannya.

"Kenapa Lu?!!" tanya Damar sedikit keras

"Apa?"

"Kenapa harus mengagetkan begitu??"

"O...." jawab Kalvin tanpa rasa bersalah dan duduk di sebelah Damar.

"Jadi?apa sekarang sudah cukup?"Kalvin mengulang pertanyaannya.

" Cukup apa?bicara yang jelas.."

"Lu kan bilang harus nunggu beberapa hari buat nemuin Sheril sekarang udah hampir seminggu.." ucap Kalvin gelisah.

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang