Chapter 27

8.7K 468 24
                                    

Dengan buru-buru Kalvin menekan nomor sandi apartmentnya.

"Sheril.....Sayank........" teriaknya begitu sudah masuk.Tapi tidak ada jawaban seperti apa yang di harapkannya.

Kalvin membuka pintu kamar Sheril dan melihat koper Sheril masih di tempatnya.Sedikit mendapat angin segar saat melihat isi lemari Sheril yang masih penuh dengan pakaiannya.

"Ril...kamu dimana?" tanyanya setengah teriak,mungkin Sheril sedang di kamar mandi.Masih tidak ada jawaban juga,Kalvin melangkah masuk dan membuka pintu kamar mandi namun yang dicarinya juga tidak ada.

Sedikit merasa takut namun melihat barang Sheril yang masih rapi di kamarnya,kemungkin Sheril masih akan kembali kesini adalah kesempatan bagus untuknya.Jika nanti Sheril pulang,dia harus meluruskan masalah ini.Bahwa tadi Jessicalah yang tiba-tiba menciumnya,hingga dia tidak sempat menghindar.

Kalvin berjalan dengan lemas ke arah dapur,dia merasa sangat perlu air.Selesai meneguk segelas air,hape di sakunya berbunyi.

"Apa??!!"

"......."

"Biarkan saja...Biar dia melakukan apa yang dia suka,jika itu hanya Gua yang di rugikan."

"......"

"Sudahlah..Yang penting dia ga rugiin perusahaan.Gua urus dia nanti,sekarang yang Gua pikirin hanya Sheril."

"......"

"Lu pikir dia masih mau tersenyum menyambut Gua setelah dia melihat wanita sialan itu sembarangan cium Gua?"

"....."

"Semua barangnya masih di sini.Gua rasa dia pasti bakal pulang kesini.Gua tunggu aja dia."

"...."

"Hmmmm....."

Kalvin menyimpan kembali hapenya di saku setelah Damar mematikan telponnya.

"Aakkkhhh.....Dasar wanita sialan!!!Gua ga akan mengampuni Lu untuk yang ini!!" geram Kalvin.

Hingga menjelang fajar Kalvin yang masih duduk di ruang tamu,belum juga mendapati Sheril yang masuk rumah.

Kesekian kalinya Kalvin menghubungi nomor Sheril,namun masih saja hasilnya seperti semalam.Dari semalam hape Sheril tidak bisa di hubungi,tentu saja Sheril sengaja mematikan hapenya itulah yang ada di pikiran Kalvin.

"Halo...suruh orang kita mencari keberadaan Sheril.Dia belum pulang sampai sekarang.Kemana perginya tanpa membawa apapun dan dengan pakaian seperti semalam?" Kalvin menelpon Damar dan tanpa mendengar jawaban dari Damar dia sudah menutup panggilannya.

🌼🌼🌼

"Nona Sheril meninggalkan gedung acara pukul 8 malam,dia terlihat terburu-buru dan naik taksi menuju Bandara.Dia membeli tiket penerbangan ke Bali saat itu juga.Dan naik pesawat pukul setengah 12 malam." Penjelas orang Kalvin yang bertugas mencari keberadaan Sheril.

"Mati Gua....!Sheril pasti ngadu sama kakaknya Mar...." keluh Kalvin dengan wajah yang disembunyi di balik lipatan tangannya.

"Trus Lu mau menyerah?" tanya Damar setelah memerintah orangnya keluar dari ruangan Kalvin

"Ga lah....Gua cuman butuh persiapan mental kalo-kalo Gua di hajar Kak Devan."Kalvin menghela nafas.

"Kirain Lu bakal berhenti di Jakarta,ga nyusul ke Bali.."

"Siapin semua untuk keberangkatan Gua ke Bali hari ini juga.Lu disini saja,urus masalah yang disini.." perintah Kalvin sambil lari-lari di tempat.

"Lu hanya bakal ketemu ipar Lu,bukan perang dunia Vin...."

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang