Chapter 22

6.8K 396 7
                                        

Sambil menyeret koper warna peach,Sheril terus menoleh ke kanan dan kiri.Dia mencari Damar yang katanya akan menjemputnya di Bandara.Karna Kalvin ada meeting penting yang tidak bisa di tinggal,jadi Damar yang menjemputnya.

Sheril akhirnya duduk di ruang tunggu dan mencoba menghubungi Damar.Namun tak juga di angkat.Sheril memasukkan kembali hape ke dalam tasnya.Dan memutuskan menunggu di kursi tunggu ini sampai ada yang menjemputnya.

Sebenarnya Sheril tidak begitu suka datang ke Jakarta.Dan ini menjadi kali pertama untuknya menginjakkan kaki di Jakarta lagi setelah peristiwa beberapa taun yang lalu.Peristiwa yang menorehkan luka untuknya,luka yang belum lama ini baru bisa dia sembuhkan.Sheril menghela nafas pelan,berusaha melupakan ingatan masa lalunya.

"Sheril...!!"

Merasa namanya di panggil,Sheril pun menoleh dan menemukan Damar yang setengah berlari dan melambaikan tangan padanya.

"Sori....Gua telat.." ucap Damar dengan nafas tersengal.Dan langsung duduk di sebelah Sheril.

"Kamu ikut lari maraton??" tanya Sheril iseng.

"Bisa habis Gua klo telat jemput Lu...." jawab Damar

"Kan memang telat ..."

"Iya Gua tau...tapi jangan bilang Kalvin klo Gua telat.Bisa habis gaji Gua di pangkasnya.." jelas Damar memelas.Sheril terkekeh mendengar alasan Damar.

"Carilah Bos baru jika Kalvin terlalu kejam padamu..." Sheril menepuk punggung Damar.

"Sialnya ga ada Bos lain yang mau gaji Gua sebanyak Kalvin..."

"Jadi kamu kerja sama Kalvin karna uang...?" tanya Sheril penuh selidik.

"Tentu saja...!Memang karna apa lagi?" Damar pura-pura bertanya.

"Bagus....!rahasia kamu aman sama aku..." jawab Sheril dengan tangan menunjukan gerakan mengunci mulutnya.Damar tertawa pelan.

"Ayo....Gua antar Lu ke kantor Kalvin?" Damar berdiri dan merapikan pakaiannya yang terlihat berantakan karna tadi harus berlari dari parkiran ke tempat Sheril.

"Kantor Kalvin?kenapa?" tanya Sheril ingin tau.

"Kalvin yang minta Nona..Trus dia minta Lu bawain dia makan siang.." jelas Damar.

"Makan siang?kenapa?"

"Udah ayo...." Damar berjalan lebih dulu sambil menyeret koper Sheril.Tanpa bertanya lagi Sheril berjalan cepat menyusul Damar.
°
°
°
"Iya...Gua tau..." Damar memasukkan hape ke sakunya setelah berbicara dengan Kalvin.

"Lu langsung masuk aja ke lobby.Ini Kalvin udah turun.Gua masih ada perlu." jelas Damar ke Sheril.

"Okey...."Sheril membuka seatbeltnya dan membuka pintu.

"Oia...koper aku gimana?" tanya Sheril.

"Biar aja di bagasi mobil.Nanti Gua kan balik lagi.Daripada Lu nyeret-nyeret koper kesana." jawab Damar.

"Baiklah.....Trima kasih ya..." ucap Sheril sebelum menutup pintu mobil.

Sheril melangkah ke pintu putar perusahaan Kalvin setelah mobil Damar tak terlihat lagi.Seperti yang di beri tau Damar,Sheril menunggu Kalvin di kursi yang ada di lobby.Tapi sudah lebih dari 10menit Kalvin tidak juga turun.Ada beberapa orang yang lewat mulai memperhatikannya.Bahkan security disana mulai menatapnya aneh.

Karna merasa tidak enak jadi bahan perhatian,dia memutuskan menelpfon Kalvin.Namun dia baru ingat klo tasnya ketinggalan di mobil Damar.Akhirnya Sheril berjalan dengan tenang ke arah reseptionis.

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang