Chapter 5

13.9K 658 21
                                    

"Kasus pemerkosaan anak di bawah umur yang dilakukan oleh Pamannya sendiri yang merupakan seorang kepala desa,akhirnya memperoleh keadilan.Pelaku di vonis hukuman penjara 15taun.Dan disini Saya sudah bersama pengacara korban yang bernama Nada Baskara.Saya akan berbincang dengan beliau..
" Slamat siang Mbak Nada?"

"Siang.."

"Ini kasus yang cukup lama di pengadilan dan akhirnya Anda menang.Bagaimana tanggapan Anda?"

"Saya bersyukur korban mendapat keadilan dari negara.Pelaku sudah di vonis penjara 15taun,tapi untuk Saya pribadi itu belum cukup ya...Seharusnya pelaku pedofil itu di hukum mati,karna menurut Saya hukuman 15taun tidaklah sebanding dengan kehidupan korban setelah ini.Dia trauma,harus menjalani terapi,belum lagi masa depannya yang telah di rusak pelaku.Tapi Saya ikuti hukum yang ada di negara ini ya...Saya cukup puas pelaku di ganjar hukuman penjara."

"Team Anda bekerja dengan sangat baik.Bukti cctv yang sudah di singkirkan pelaku bisa team Anda temukan.."

"Semua atas kehendak Tuhan ya...Kami berniat menolong korban untuk mendapat keadilan dan ternyata Tuhan memudahkan kami."

"Jadi langkah apalagi yang akan Anda lakukan setelah sidang vonis ini?"

"Saya tidak akan berhenti disini,Saya akan trus membantu pemulihan psikis dan fisik klien Saya.."

"Waah..Anda benar-benar orang yang hebat Mbak Nada..Trima kasih atas kesediaannya berbicara disini..Baik pemirsa kita kembali ke studio bersama Wildan Haris."

"Waahh.....bener-bener hebat banget si Sheril.Sudah cantik,pinter,trus hatinya mul...."

"Ehem.ehem..."

Damar menghentikan pujiannya untuk Sheril karna Kalvin sudah berdehem dan menatapnya tajam.Sekarang mereka sedang menonton siaran berita tentang kasus yang lagi viral dan Sheril sebagai pengacara korban.Dan karna itu juga Kalvin tidak bisa bertemu dengan Sheril  2 minggu terhitung dari tetakhir bertemu hingga sekarang.Padahal Kalvin sudah pergi selama seminggu ke Jakarata.Tapi begitu balik ke kampung ini ternyata Sheril belum juga pulang.

"Hehehe....maaf Vin..ga sadar Gua,habisnya mantan pacar Lu mang keren banget."

"Mantan pacar???dia calon istri Gua.." jelas Kalvin sewot.

"Yaelah...salah lagi Gua..iya.iya..calon bini Lu..." jawab Damar pasrah.

"Gua jadi ngerti sekarang klo Lu itu emang orang paling bego dah Vin..."

"Iya.Gua tau.Gua tau..Gua juga paham,ga usah Lu perjelas."

"Dan semoga Sheril ga akan dengan mudah menerima Lu kembali..." ucap Damar sambil menengadahkan kedua tangannya sikap berdoa.

"Sebenarnya Lu di pihak mana sih Mar?kayaknya bahagia banget liat teman alias bos Lu ini terpuruk...?"

"Gua di pihak yang benar lah Vin...dan sori disini Lu yang banditnya..." Damar beranjak dari sofa dan melenggang ke kamarnya.

"Sialan Lu..."

"Sama-sama..." jawab Damar sambil tertawa.

                         🏵🏵🏵

Kalvin dan Damar sedang berdiskusi membahas masalah pekerjaan di gazebo halaman rumah mereka.Kemudian atensi Kalvin berpindah saat mendengar klakson mobil di depan pagar rumah Sheril.Bak anak SMA yang sangat bahagia hanya karna gebetannya lewat depan rumah,Kalvin langsung tergesa menuju rumah Sheril.Damar hanya terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya.

Kalvin berjalan cepat dan benar saja,terlihat Sheril keluar dari mobil yang di tumpanginya..Senyum Kalvin mengembang melihat orang yang paling di harapannya.Langkah Kalvin terhenti karna melihat setangkai bunga amaris  berwarna oranye di dekat pagarnya.

"Ril.....!" triaknya memanggil Sheril.Yang di panggil pun menoleh dan hanya bisa mengela nafas kasar.

"Selamat atas kemenangan kasusmu..Aku ikut senang.." ucap Kalvin dan tangannya menyodorkan bunga yang dia petik dari sekitar pagar rumahnya.

Sheril menerima bunga itu dengan wajah yang heran.

"Oh...ini tadi darurat.Aku cepat kesini begitu tau kamu pulang dan menemukan bunga ini di sana.." Kalvin menunjukan dimana dia memeriknya.

"Okey...trima kasih.." Sheril memberi senyum kecil pada Kalvin kemudian dia berjalan memasuki rumahnya.

"Ril...."

"Apalagi Vin...aku lelah sekali,ingin tidur.Lain kali kita berdebatnya.." Sheril berbalik dan memang terlihat pucat.

"Baiklah....cepat masuk dan istirahat.Aku akan datang lagi nanti..." kata Kalvin dengan senyum yang tak pernah hilang dari bibirnya.Sheril berbalik dan hanya mengendikkan bahu sebagai jawaban.

Dengan terpaksa Kalvin kembali kerumahnya karna memang Sheril butuh istirahat.Dia tidak akan mengganggunya hari ini mungkin besok dia akan kembali.

"Di tolak lagi??" celetuk Damar begitu Kalvin duduk di depannya.

"Dia perlu istirahat.Wajahnya terlihat pucat.Apa pekerjaannya begitu mengerikan seperti ini,dia tadi seperti tidak makan berhari-hari..." Kalvin meletakkan tangannya di dagunya,seolah membayangkan sesuatu dan dia berdecak berkali-kali.

"Mengerikan...kasihan sekali Sherilku.Apa menurut Lu,Gua harus segera menikahinya?agar dia tidak capek kerja dan hanya melayani Gua." Kalvin mulai berimajinasi.

"Ide bagus....!" jawab Damar asal.

"Naaahhhhh....Gua tau,ide Gua mang selalu bagus." katanya penuh percaya diri.

"Lalu kenapa Lu masih disini?cepat lamar dia sekarang."ucap Damar menahan tawanya.

"Bener lagi Lu..." Kalvin berdiri dengan cepat dan bergegas membuka pagar.Namun tak begitu lama ,Kalvin sudah kembali masuk rumah.

"Kenapa lagi tu muka?Harusnya Lu seneng udah bisa lamar Sheril.." tanya Damar begitu melihat Kalvin masuk rumah dengan wajah masam.

"Dia bilang Gue harus ke spikiater,karna udah mulai gila."

"Hahahahahahaha....." pecahlah suara tawa Damar yang di tahannya dari tadi.Tapi yang tersangka hanya diam dan mengeluarkan aura mengerikan.
Melihat wajah Kalvin yang begitu membuat Damar menyudahi tertawanya.

"Kan tadi Lu yang punya ide buat nglamar Sheril?" tanya Kalvin masih dengan aura mengerikan.

"Kenapa jadi Gua?kan Lu sendiri yang bilang mau nglamar dia,Gua cuman mensegerakan pikiran konyol Lu aja.." jawab Damar menahan tawanya.

"Aaiisshh!sialan Lu...Lu pasti udah tau kan klo Gua bakal di damprat ma Sheril?"

Damar hanya mengendikkan bahu sebagai jawaban.

"Sial!Harus gimana lagi Gua coba,biar Gue bisa dapetin dia lagi?" tanya Kalvin prustasi.

"Ya ga gimana-gimana.Jalanin aja apa yang Lu mau,klo Sheril emang berjodoh sama Lu pasti sebentar lagi bakal terima Lu lagi.Gua yakin sekarang dia lagi mikirin Lu.." hibur Damar.

"Tau dari mana Lu klo Sheril mikirin Gua sekarang?"

"Tau lah,Gua ini..!ya walo dalam pikirannya dia nganggep Lu gila sih..." jawab Damar dan di akhiri dengan tertawa puas.

"Sialan Lu..!!!"






Tbc.........

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang