Chapter 24

7.5K 404 10
                                    

"Makanlah...." Kalvin meletakkan piring berisikan daging steak,saus dan kentang goreng di depan Sheril.

"Ga ada nasi ya?" tanya Sheril.Yang sudah menjadi kebiasaannya makan harus ada nasi.

"Itu udah ada kentang Ril.."

"Aku pengen makan nasi..." ucap Sheril pelan.

Kalvin tersenyum simpul.Sheril pernah tinggal lama di Luar Negri,Kalvin pikir makanan western sudah menjadi kebiasaan Sheril.Ternyata wanita di depannya tetaplah orang yang sama dari dulu.Masih menyukai nasi sebagai menu utama.

"Klo begitu tunggulah,aku akan memasak nasi dulu."

"Tidak perlu...Aku akan makan ini saja..." Sheril menjawab dengan cepat saat Kalvin sudah berdiri dari kursinya.

"Tunggulah sebentar,ga akan lama koq..."

"Duduklah....Lagian kayaknya ga mecing steak pake nasi..." ucap Sheril sambil tersenyum.

Kalvin membalas senyum Sheril dan kembali duduk.Sheril sebenarnya merasa ada yang kurang klo ga makan pake nasi,tapi dia tidak mau terlalu merepotkan Kalvin.Dia masih bisa makan daging tanpa nasi,hanya saja perasaannya ada yang kurang.

"Enak....." puji Sheril begitu memakan steak buatan Kalvin.

"Habiskan klo begitu..." jawab Kalvin.Sheril mengangguk,mereka berdua pun makan dengan tenang.

"Karna kamu sudah memasak,aku yang akan mencuci piringnya.." ucap Sheril begitu selesai makan.

"Okey..." jawab Kalvin dan memberikan piringnya pada Sheril.

"Aku tunggu di lantai 2 ya...." ucap Kalvin sebelum meninggalkan Sheril.

"Okey...."

Sheril meletakkan piring di rak yang ada di samping wastafel.Dia menyelesaikan dengan cepat tugasnya.

"Ayo kita lihat ada apa di lemari es itu?" Sheril menuju dapur dan membuka lemari es Kalvin.Sheril tersenyum senang menemukan minuman mengandung yogurt,dia mengambil 2 botol dan membawanya ke lantai 2.

"Apa yang kamu tonton?" tanya Sheril saat melihat Kalvin sudah duduk tenang menyaksikan acara telvisi.

"Berita tentang bisnis dan saham.."

"Ga ada Drakor kah?" tanya Sheril dan duduk di sebelah Kalvin.

"Trima kasih...." ucap Kalvin setelah menerima minuman dari Sheri.

"Kamu mau lihat drakor.?"tanya Kalvin fokus ke televisi tanpa menoleh.

"Ga koq..kamu aja yang nonton.."jawab Sheril canggung.

Kalvin tak lagi menjawab.Karna Sheril tidak begitu mengerti dunia bisnis,jadi dia tidak  mengerti apa yang di bahas pembawa acaranya.Sementara Kalvin sangat serius memperhatikan apa yang ada di televisi.

Sudah setengah jam lamanya mereka tidak berbicara.Kalvin yang masih fokus menonton,Sheril yang hanya diam tak melakukan apapun mulai bosan.Setelah menghela nafas kasar Sheril berdiri,dia ingin pergi dari sana.

"Aku ke kamar dulu."pamit Sheril dan Kalvin tidak menjawabnya.Sheril pun berjalan menuju kamarnya tanpa menunggu jawaban dari Kalvin.

Sheril membuka pintu kamar dan masuk.Saat akan menutup kembali pintu kamarnya,ada kaki yang menghalanginya.

"Kenapa?"tanya Kalvin.

"Kenapa?" Sheril mengulang pertanyaan Kalvin.Dia membuka pintu kamarnya,dan Kalvin kini berdiri tepat di depannya.

"Kenapa kamu pergi ga pamit?Tau-tau kamu udah ga ada." jelas Kalvin.

"Oh...itu aku udah bilang klo aku mau ke kamar tapi kamu ga denger."

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang