Chapter 6

13.1K 630 20
                                    

Hari berlalu dengan cepatnya,tak terasa sudah hampir 6 bulan Kalvin tinggal di sebelah rumah Sheril.Meski dia harus bolak balik Jakarta-Jogja tempat dimana Sheril tinggal sekarang.Karna kantor pusatnya ada di Jakarta,dia tidak bisa untuk tinggal tetap di Jogja.

Apalagi sekarang para dewan direksi sudah mulai tidak suka sikapnya yang tidak fokus di perusahaan.Suasana tegang masih menguar di ruang tertutup ini.AC di dalam ruangan sepertinya tidak dapat mendinginkan suasana panas didalamnya.

"Anda seorang CEO di perusahaan ini,bagaimana Anda bisa bersikap semaunya sendiri?" tanya tegas dari salah satu dewan direksi yang sudah seumuran Papanya Kalvin.

"Sikap Saya yang mana yang menganggu Anda?" Kalvin malah balik bertanya.

"Anda tidak bisa meninggalkan kantor pusat yang di Jakarta dan lebih banyak di kantor cabang yang di Jogja..." ucap dewan direksi yang lain.

"Kan Saya juga sudah menjelaskan mengapa Saya sekarang lebih banyak di Jogja Bapak-Bapak yang terhormat.." jawab Kalvin dengan santai.Beda dengan Damar yang tegang duduk di belakang Kalvin.Damar berkali-kali menghela nafas mendengar tiap kalimat yang keluar dari bosnya.

"Iya...tapi kamu jangan sampai meninggalkan kantor pusat begitu lama.Kami tidak ingin keadaan ini di manfaatkan orang yang tidak suka denganmu Nak..." kata Bapak yang tadi seusia Papanya.

"Saya sudah memikirkan itu Pak Haryanto...Tentu Saya tidak meninggalkan kantor pusat tanpa ada antisipasi.Jadi kalian semua tidak perlu cemas."jawaban Kalvin membuat Pak Haryanto paham.

" Tapi tetap saja tidak bisa begitu..Kamu harus lebih sering stay di Jakarta.Lagi pula untuk apa Kamu trus mengejar wanita yang jelas sudah tidak mau denganmu?Lebih baik cari yang lain,Kamu muda,tampan,mapan.
Saya yakin banyak yang mau denganmu karna kamu adalah Kalvin Bramasta"

Kalvin mengepalkan tangannya kencang mendengar perkataan salah satu dewan direksinya.Orang yang di ketahui Kalvin bernama Pramudi itu termasuk dewan direksi yang tidak begitu menyukai Kalvin.

Kalvin tersenyum ramah meski itu sangatlah sulit karna dia ingat tempat,jadi dia tetap harus manis meski sudah ingin menerkam Pramudi.

"Meskipun Saya jarang di Jakarata,tapi Saya tetap bisa menjalankan perusahaan dengan baik.Kita tidak pernah mengalami kerugian.Jangan bertanya ataupun mengomentari kehidupan pribadi Saya!Yang penting istri muda Anda masih bisa traveling tiap bulan ke luar negri Pak Pramudi...!" ucapan menohok keluar dari mulut sang CEO.Damar hanya menahan tawa di belakang Kalvin.

Semua yang ada di ruang rapat diam tak ada lagi suara sepelan apapun.Hanya terlihat kepala mereka manggut-manggut tanda setuju dengan ucapan sang CEO.

"Saya sudah mengabdi pada kalian selama bertaun-taun,keuntungan slalu kalian dapat dari jerih payahku.Jika kalian takut miskin hanya karna urusan pribadi Saya,silahkan tinggalkan semua kepentingan kalian dengan Perusahaan Saya.Klo Saya mau,Saya bisa meningglkan perusahaan ini seterusnya dan lebih memilih urusan pribadi.Tapi Saya sadar,Saya memiliki tanggung jawab dengan apa yang sudah Saya rintis dari bawah ini...!Sampai di sini masih ada yang belum kalian mengerti???!!" Kalvin berdiri dan mengancingkan jasnya.

"Diam..berarti Saya akhiri rapat hari ini.Semoga kalian bahagia selalu..." Kalvin bergegas meninggalkan ruang rapat tanpa menunggu lebih lama lagi.Aura tidak bagus menguar di sekelilingnya.Damar segera mengikuti langkah lebar Kalvin.

Dengan tidak sabar Kalvin mengeluarkan hape dari saku celananya.Dan menghubungi seseorang yang dari tadi ingin di jumpainya.

"Dimana?"

".........."

"Ada apa disana?"

"....."

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang