Chapter 12

9K 502 7
                                    

Menjelang sore Kalvin baru tiba di tempat yang di share oleh penculik Sheril.Tak memperdulikan apa-apa lagi,semua yang di lakukan Kalvin serba buru-buru.Begitu sampai di tujuan,dia berjalan dengan cepat menuju gudang kosong yang sudah nampak di depannya.

"Ril...!!kamu dimana Sayank?!!" Teriak Kalvin begitu membuka pintu.Disana sangat kotor,berdebu dan banyak sarang laba-laba.Khas tempat yang sudah lama tidak di tempatin.

Kalvin terus menyusuri tempat itu,hingga dia menemukan sebuah ruangan lagi dengan pintu yang masih tertutup.Dengan cepat Kalvin membuka pintu itu dan dia melihat Sheril yang duduk terikat di kursi,terlihat lemas dengan kepala menunduk.

"Sheril!!!!" teriak Kalvin memanggil.Sheril mengangkat kepalanya perlahan dan tersenyum pada Kalvin.Tatapan mata Sheril seolah berkata bahwa dia baik-baik saja.Kalvin perlahan berjalan mendekati.

"Oh...sudah datang rupanya..Cepat sekali sampai kesininya.." terdengar suara pria dari arah pintu.Kalvin menoleh dan nampak ada 2 orang pria berdiri disana.

Kalvin trus mengamati 2 orang itu,tapi dia tetap tidak mengenal siapa mereka.Dua pria yang berbadan tegap,rambut rapi dan sepertinya usia mereka tidak jauh beda dengan Kalvin.Yang satu memakai topi dan satunya memakai hodi yang terlihat seperti orang asing.Bukan orang Indonesia.

"Ga perlu mengamatiku..." Pria bertopi itu berjalan mendekati Kalvin setelah mengunci pintu,satu-satunya jalan keluar mereka.Dan pria berhodi berdiri di belakang Sheril.

"Kita tidak saling kenal.Tapi memang inilah pekerjaanku,mencampuri urusan orang.Diam disini,klo kamu bergerak akan aku tembak wanita itu!!" Pria itu berkata sambil tersenyum.Kalvin diam tak menjawab,karna pria berhodi menodongkan pistol ke kepala Sheril.

"Tapi klo wanita cantik ini,kita sudah kenal dari dulu.Ya kan cantik??" Tangan pria bertopi menarik rambut Sheril,hingga Sheril mendongak.Sheril meringis kesakitan tapi mulutnya masih bungkam.

"Singkirkan tanganmu darinya..!!" triak Kalvin.

Pria itu tak menghiraukan teriakan Kalvin, dia hanya tertawa sumbang.

"Siapa kamu,kita tidak saling kenal,apa tujuanmu!!??" Tanya Kalvin lantang.

"Bagaimana klo kita kenalan dulu?Aku Ivan dan ini James.Kami menerima bayaran besar untuk melenyapkanmu." Pria bertopi itu memperkenalkan dirinya sebagai Ivan.

"Lantas untuk apa kamu bawa Sheril dalam urusan kita..Bukankah kamu hanya di bayar untuk melenyapkanku?" Ucap Kalvin kembali tenang.

"Aku akan bercerita padamu sedikit.Dulu waktu aku tinggal jauh dari sini,aku bertemu wanita yang sangat cantik.Tidak seperti orang lain,yang memandang aku risih karna aku hanya gelandangan.Wanita ini memperlakukan aku dengan baik,aku seperti menemukan tempat teduh di tengah panas.Hingga aku jatuh cinta padanya.Tapi saat aku mengatakan cintaku,dia menolaknya.Dengan alasan bahwa di hatinya tidak ada tempat lagi untuk orang lain,dia mencintai pria lain.Apakah pria itu yang kamu cintai Nad?" Ivan menunjuk Kalvin.Kalvin yang dari tadi diam,berangsur mengerti bahwa wanita yang di maksud oleh Ivan adalah Sheril.

"Jika urusanmu denganku untuk apa kamu membawa dia kemari?" tanya Sheril lemah.

"Kalian memang pasangan yang cocok.Perkataan saja sama.
Oh...aku jadi iri..." Ivan menepuk-nepuk dadanya.

"Ingat kamu di bayar untuk melenyabkanku.." ucap Kalvin.

"Tentu aku ingat.Tapi aku harus memanfaatkan semua kebetulan ini..Kebetulan targetku adalah orang yang di cintai oleh wanitaku.Bagaimana klo aku melenyabkanmu di saksikan oleh kekasihmu ini??" tangan Ivan mengangkat dagu Sheril.

"Biarkan Kalvin pergi,kita selesaikan masalahmu berdua denganku." Sheril berkata dengan pelan.

"O...lihatlah...Kalian membuatku semakin sakit..!!Kalian memang sungguh pasangan serasi.Tapi maaf Nad..Ini pekerjaanku,aku sudah menerima bayaran untuk melenyabkan kekasihmu itu.Dan bonusnya aku bisa melihatmu menderita,karna kekasihmu mati di depanmu." Ivan berjalan perlahan mendekati Kalvin.

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang