"Pagi Mas....." aku menyapa Mas Devan yang tengah sibuk memasak di dapurku.
"Pagi Dek...duduk dan tunggu sarapanmu..." Aku mengangguk dan duduk manis di meja makan.
"Mas masak apa?aku mau makan nasi.."
"Nasi omelet...Mas tau kamu ga bisa jauh dari nasi.."
"Ya gimana lagi?aku orang Indonesia,klo ga makan nasi ya belum makan namanya..." jawabku sambil tersenyum.
"Tinggal lama di luar negri,ga merubah selera makanmu Dek?"tanya Mas Devan yang tengah sibuk memasak.
"Aku ga betah tinggal disana tau Mas??makanya biar Ical aja yang disana,aku pulang kesini.Ical kan bisa makan apa aja,jadi ga masalah dia disana untuk waktu yang lama."
Tak lama Mas Devan membawa 2 piring nasi yang di bungkus telur.Seperti biasa tampilan masakan Mas Devan selalu menggugah selera.Aku segera menyantap makananku begitu sudah ada di depanku.
"Oia....Mas ada perlu apa ke Jogja?"
"Mas di undang jadi bintang tamu di acara yang di adain Kampus Merdeka."
Aku tau kampus itu.Kampus yang lulusan mahasiswanya berpeluang kerja di kapal pesiar dan hotel.Mas Devan sekarang memang banyak menerima undangan sebagai bintang tamu untuk kampus.Karna Mas Devan tahun ini masuk 10 tokoh muda yang menginpirasi banyak kalangan untuk memulai bisnisnya sendiri.
"Trus Della sama siapa?"tanyaku.
Mas Devan dan Della sudah menikah 1 taun lalu.Waktu mereka pacaran aku sudah tinggal di New York.Tapi aku tau mereka pacaran,karna Della tidak mungkin tahan untuk tidak bercerita padaku.Dari dulu Della sudah menyukai Mas Devan,jadi saat mereka jadian Della langsung menelfonku.Setelah pacaran selama 4 taun,akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.Dan sekarang Della sesang hamil 5bulan.
"Aku minta Mama buat nemenin Della di rumah.." jawab Masku.
"Mama sekarang di Bali?" Aku sudah biasa memanggil orangtua Della dengan 'Mama' karna aku dan Della yang sudah berteman sejak kecil.Begitu juga dengan orangtua Ical.
"Iya Dek...Mas minta Mama buat ke Bali nemenin Della.Kalo Della yang ke Surabaya Mas ga tega Dek..."
"Suami yang baik...." pujiku.
"Makanya kamu nyari suami itu yang kayak Mas gini,jangan kayak bedebah tengik itu.." ealah...udah di puji malah dapetnya wejangan.
"Dia baik juga koq Mas..." jawabku sambil trus menyuapkan nasi ke mulutku.
"Baik koq jadi pengkhianat..." ucap Mas Devan tak acuh.
Aku menarik nafas pelan dan menyudahi makanku.
"Mas..aku belum kembali pacaran dengannya.Aku hanya berusaha menerimanya kembali di kehidupanku.""Ini yang Mas ga suka dari kamu Dek...Kamu jadi orang jangan terlalu baik.Adakalanya kamu harus jadi orang kejam asal pada tempatnya.Dan orang kayak Kalvin itu pantas buat di perlakukan dengan kejam." kata Mas Devan serius dan matanya trus menatapku.
"Sheril belum tau takdir seperti apa yang akan Sheril dapat Mas...Jika memang Kalvin menjadi takdir Sheril,Sheril akan berusaha menerimanya."
"Gimana kamu mau dapat takdir lain klo kamu ga pernah membuka hati untuk pria-pria lain di luar sana yang menginginkan kamu buat jadi takdir mereka?"
"Sheril mau Mas....tapi hati Sheril yang ga mau menerima mereka..." kataku berusaha meyakinkan Mas Devan yang masih menatapku.
"Haaaaahhhhh....." Mas Devan membuang nafas berat.
"Mas ga ngerti sama jalan pikiranmu Dek...Kamu masih aja mau menerima orang yang udah nyakitin kamu begitu dalam."
![](https://img.wattpad.com/cover/178452702-288-k833140.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry (END)
RandomKesalahan yang di lakukan di masa lalu,membuat Kalvin menjadi manusia tanpa rasa sekarang.Dia berubah menjadi pria dingin,itu dia lakukan hanya untuk menutupi kerapuhan hatinya...Karna kebaikan Tuhan,setelah bertaun-taun Kalvin bertemu kembali deng...