Kesalahan yang di lakukan di masa lalu,membuat Kalvin menjadi manusia tanpa rasa sekarang.Dia berubah menjadi pria dingin,itu dia lakukan hanya untuk menutupi kerapuhan hatinya...Karna kebaikan Tuhan,setelah bertaun-taun Kalvin bertemu kembali deng...
Trima kasih yang masih setia menanti kelanjutan cerita ini.Maaf baru bisa Up lagi,karna Saya liburan Beb...biar kayak yang lain.Punya cerita liburan...😄😄😄😄
Trima kasih juga yang udah mau singgah dan baca cerita ini.Entah bacanya urut ato loncat-loncat...tetap trima kasih.Tapi ga salah juga si beri dukungan untuk penulis yang sudah setengah tua ini dengan ketik WETON spasi Emboh..😄😄😄just kidding yes...
Yang suka dengan cerita ini jangan lupa VOTE dan koment penyemangat ya..Jangan di bully karna Saya orangnya Baperan,nangisan..😁😁😂
Trus lebih bagus dan cantik klo mau follow akun Saya ya Beb....😘Trima kasih...Slamat membaca yang ga punya acara taun baruan....😂😂
° ° ° ° °
"Apa yang mereka lakukan padamu tadi?" Kalvin mulai bertanya saat mereka sudah masuk di ruang kerja Kalvin.
"Tidak ada.." jawab Sheril bertepatan dengan dia menjatuhkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di sebelah kiri meja kerja Kalvin.
"Masa??" ucap Kalvin tak percaya.Dia pun ikut duduk di sebelah Sheril.
"Makanlah dulu...setelah itu tidurlah disana." Kalvin menunjuk sebuah pintu yang ada di belakang sofa.
"Waah....apa itu semacam ruang rahasia?" Ucap Sheril antusias dan membuka pintu yang di tunjuk Kalvin.
"Bisa di bilang begitu..." Kalvin mengekor di belakang Sheril.
Mulut Sheril tak henti mengagumi isi dari 'ruang rahasia' di dalam kantor Kalvin.Ada sebuah ranjang yang terlihat nyaman,televisi,lampu tidur yang cantik,satu sofa kecil menghadap jendela besar dan ada almari kaca yang tak begitu besar berisikan pakaian Kalvin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalvin duduk di sofa saat Sheril sibuk mengagumi interior di dalam ruang rahasia Kalvin.
"Apa kamu sering tidur disini?" tanya Sheril begitu duduk di sebelah Kalvin,ikut menatap pemandangan di luar.
"Dulu..Dulu sekali aku sering tidur disini dari pada di rumah.Sekarang hampir tidak pernah,karna aku sudah jarang di Jakarta." Kalvin menjawab setelah mengangkat tubuh Sheril duduk di pangkuannya.
"Karna aku harus terus mengikutimu sebelum kamu kembali menghilang dan aku akan menghabiskan waktu disini kembali.Namun,sekarang aku tak keberatan menghabiskam waktu di ruang ini bersamamu.." Kalvin mengunci tubuh Sheril dengan tatapan matanya yang serasa begitu menginginkannya.
"Tapi aku keberatan...." jawab Sheril sambil menunduk.
"Kenapa memangnya?" tanya Kalvin.Dia menatap Sheril yang masih di pangkuannya dengan bingung.