Chapter 25

8.9K 403 10
                                    

"Jessica?" Sheril mengulang nama yang di sebut Kalvin.

Kalvin mengangguk.Sheril melepas pelukannya dan berbaring menatap langit-langit kamar Kalvin.

"Ini semua salah Damar..Dia tidak memberitau siapa nama model yang akan di pakai perusahaan.Aku sudah terlanjur tanda tangan menyetujui dia sebagai modelnya.."kilah Kalvin.Kini Kalvin tengah memiringkan badannya menghadap Sheril dengan sebelah tangan menyangga kepalanya.

"Maksudmu...Kamu tanda tangan tapi tidak tau siapa model yang akan di gunakan?" Sheril kembali bertanya menoleh ke Kalvin.

Dan lagi-lagi Kalvin hanya mengangguk.

"Emang di kertas yang kamu tanda tangani tidak ada namanya?"

"Ada sih...tapi aku ga lihat, langsung aku tanda tangan.Karna aku pikir siapa pun yang di pilih team pemasaran pasti sudah yang terbaik dan bisa menarik minat konsumen." jawab Kalvin tenang.

"Trus kenapa kamu bilang ini salah Damar?"

"Klo dia bilang nama modelnya sebelum aku tanda tangan kan ga akan serumit ini jadinya..."

"Orang kamu yang tanda tangan tanpa melihat nama orangnya koq nyalahin Damar...Aneh kamu ini..." kata Sheril tersenyum dan kembali menatap langit-langit kamar.Kalvin hanya bisa menggaruk belakang kepalanya meskipun tak gatal.

"Dan aku sudah tidak bisa membatalkannya.Jadi Jessica sudah resmi menjadi model untuk Bramasta Motors United" jelas Kalvin lagi.

"Tidak apa...Kalian hanya berbisnis bukan?" tanya Sheril dengan kembali menoleh ke Kalvin.

"Tentu saja...tida ada hal lain selain bisnis..!!" jawab Kalvin penuh keyakinan.

"Klo begitu tidak ada yang harus aku khawatirkan bukan?" senyum manis terukir di bibir Sheril saat mengatakannya.

"Aku mencintaimu...." Kalvin mengecup bibir Sheril.

Selain tersenyum senang tidak ada yang bisa di lakukan lagi oleh Sheril.Kalvin menarik tubuh Sheri lebih mendekat dan memeluknya.

"Aku kira kamu akan marah dan pergi lagi klo tau Jessica yang jadi modelnya.." Kalvin menceritakan kegelisahannya.

"Meskipun dia mantan terindahmu tapi kalo memang hanya sebatas bisnis kenapa aku harus marah.. " jawab Sheril.

"Aku tidak suka perkataanmu yang 'mantan terindahmu' itu .." ucap Kalvin cemberut.

Karna rasa ngantuk yang sudah datang,Sheril hanya tersenyum,tak lagi menjawab.Dia memejamkan mata dan tidur.

"Kamu sudah tidur?" tanya Kalvin.Karna tak mendapat jawaban dia pun mulai memejamkan mata,menyusul Sheril yang sudah dulu tertidur.

🌼🌼🌼

Senyuman langsung tersungging di bibir Kalvin begitu terbangun dan melihat Sheril ada di depan matanya.Kalvin mengamati dengan seksama wajah Sheril.Kulit wajah yang bersih,mata yang masih terpejam dengan bulu mata yang lentik.Hidung kecil yang runcing dan bibir yang sangat menarik Kalvin untuk mengecapnya.

Kalvin memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam.Ternyata memandang bibir Sheril pagi hari hampir membuatnya hilang kesadaran.

"Kamu sudah bangun?" tanya Kalvin begitu menoleh kesamping,ternyata Sheril sudah membuka matanya.Sheril tersenyum dan mengangguk.

"Bagaimana tidurmu?" Kalvin kembali bertanya dengan tangan yang menyelipkan rambut Sheril ke belakang telinga.

Sheril tidak langsung menjawab,dia masih menggeliatkan badannya.
"Lumayan.... " jawab Sheril dengan suara parau khas orang bangun tidur.

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang