Chapter 20

8.5K 397 13
                                    

"Menyatakan terdakwa dengan nama Anneke Diva alias Anneke alias Diva telah terbukti merencanakan percobaan pembunuhan terhadap Saudara Kalvin Bramasta,dengan ini Pengadilan memberikan hukuman 15 tahun penjara dikurangi masa tahanan.Dan menyatakan terdakwa dengan nama Ivan Alexander alias Ivan alias Alex telah terbukti bersalah dan melakukan tindak pidana percobaan pembunuhan terhadap Saudara Kalvin Bramasta,dengan ini pengadilan memberikan hukuman 5 tahun penjara di kurangi masa tahanan."

Beberapa menit yang lalu hakim ketua telah membacakan putusan hukuman yang di terima kedua terdakwa.Anneke sebagai otak dari semua kejahatan mendapatkan hukuman lebih lama dari pada Ivan.

Seharusnya Ivan juga mendapat hukuman atas kasus penculikan terhadap Sheril,namun Sheril tidak ingin meneruskannya dan mencabut laporan atas penculikannya.Hingga Ivan hanya mendapat hukuman atas percobaan pembunuhan Kalvin.

Kalvin masih terus berusaha berdamai dengan Anneke namun Anneke masih membenci dan menyalahkan Kalvin atas meninggalnya Sintya.

Tapi tidak dengan adik bungsu Anneke dan Sintya.Dia tidak menyalahkan Kalvin atas tindakan kedua Kakak perempuannya.Adik bungsu Anneke bernama Galih,laki-laki berusia 20tahun yang masih kuliah semester 4.

Dan sekarang Kalvin tengah berbincang dengan Galih di sebuah Cafe tak jauh dari pengadilan.

"Sebagai permintaan maaf dan penyesalan terdalamku atas apa yang menimpa kedua Kakakmu,Saya akan membiayai seluruh biaya pendidikanmu.Dan juga biaya hidupmu seterusnya.Jika nanti kamu sudah lulus,aku akan mempekerjakanmu di perusahaanku tanpa tes." ucap Kalvin dengan serius.

Galih tersenyum menanggapi ocehan Kalvin.
"Pak Kalvin tidak perlu berbuat berlebihan pada Saya.Semua yang menimpa keluarga Saya sudah menjadi keinginan Tuhan."

"Tapi aku akan tetap bertanggung jawab atas dirimu.Tolong jangan menolaknya.Itu hanya membuatku semakin merasakan penyesalan sepanjang hidup."

"Anda juga sudah cukup menerima balasan Pak Kalvin.Anda tertembak dan koma selama hampir sebulan lamanya.Tulang belakang Anda juga mengalami cidera parah hingga membuat Anda memerlukan bantuan untuk bergerak.Saya rasa itu sudah cukup..." Jawab Galih lagi.

Sudah lewat tiga bulan sejak kejadian itu.Kini Kalvin sudah bisa berjalan menggunakan kruk,tak lagi menggunakan kursi roda.Mungkin sebulan lagi Kalvin sudah tidak memerlukan alat bantu untuk beraktifitas.

"Ini semua bukanlah apa-apa di banding kesulitan kalian semua.Tapi aku tetap bersyukur masih di beri hidup oleh Tuhan.Dan aku rasa itu agar aku bisa menebus semua dosaku kepada Kakakmu.Jadi tolong terimalah ketulusanku untuk membantumu.Anggaplah ini hadiah dari seorang Kakak tertua untukmu." Kalvin masih terus membujuk Galih.

Galih menarik nafas panjang dan menghembuskannya kasar.
"Sebenarnya Saya benar-benar tidak memerlukan bantuan Anda,tapi untuk menghormati rasa penyesalan Anda.Saya akan menerima bantuan dari Anda."

Kalvin tersenyum lega mendengar perkataan pria muda di depannya.

"Trima kasih...Saya merasa satu dosa telah tertebus sekarang.Nanti Saya akan menghubungimu untuk kelanjutanya." jelas Kalvin.

"Sebenarnya Anda tidak perlu melakukan itu untuk Saya.Saya benar-benar telah ikhlas menerima semuanya dan tidak pernah menyalahan Anda.Saya justru merasa tidak nyaman atas perbuatan Anneke kepada Anda.Saya mewakili keluarga Anneke meminta maaf kepada Anda."

"Mari kita sudahi pertikaian ini..Semoga setelah ini kita bisa menjadi akrab layaknya sodara." Kalvin mengulurkan tangannya dan di sambut oleh Galih.Mereka berjabat tangan sebagai tanda kehidupan yang baru untuk masing-masing.

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang