Chapter 17

8.2K 417 5
                                    

"Udah kamu di rumah aja.Biar Damar yang anter Mama ke Bandara."

Pagi ini Mama Kalvin akan kembali ke Jakarta.Papanya yang minta mengambil penerbangan pagi.Biar siang udah di rumah katanya.

Damar sibuk memasukan koper milik Mama Kalvin kebagasi mobil.Sheril,Ical dan Mama Kalvin duduk di kursi kayu yang ada di teras rumah Kalvin.Sementara Kalvin duduk di kursi rodanya.Karna tulang belakangnya yang belum sembuh dia membutuhkan kursi roda untuk beraktifitas.

Kalvin bermaksud mengantar ke Bandara.Tapi Mamanya melarang dia ikut karna kondisinya yang belum boleh banyak bergerak.

"Baiklah....." jawab Kalvin dengan suara berat.

"Ya udah Mama berangkat dulu..Klo ada apa-apa telpon Mama lho...!!" Mama Kalvin berdiri merapikan pakaiannya.

"Iya Ma...."

Ical dan Sheril yang mendorong kursi roda Kalvin mengekor di belakang Mama Kalvin yang berjalan menuju mobil yang sudah di siapkan Damar.

"Hati-hati ya Tan....Semoga perjalanannya menyenangkan dan sampai di tujuan dengan selamat." Sheril mengucapkan kalimat perpisahan untuk Mama Kalvin.

"Berapa kali Mama bilang jangan panggil Tante?" Protes Mama Kalvin.Sheril hanya tersenyum canggung.

"Jangan panggil Tante lagi,panggil Mama.." Mama Kalvin memeluk Sheril.

Sheril mengangguk sebagai jawaban.Mama Kalvin tersenyum tulus.

"Meski nanti anak bodoh Mama itu mencampakkanmu lagi,Mama akan tetap mengakuimu sebagai anak Mama.Dan Mama akan mencoret namanya dari Kartu Keluarga."

"Ma.....siapa yang..."

"Titip anak Mama ya Sayank...." Mama Kalvin memotong protes anaknya.Kalvin berdecak tidak suka.

"Trima kasih ya Nak Ical...Atas bantuannya selama Mama disini."

"Sama-sama Tan.." jawab Ical

"Sama seperti Sheril,kamu harus memanggil Mama juga..." Mama Kalvin kembali protes soal panggilan.Ical juga tersenyum canggung dan mengangguk.

"Mama pergi dulu ya Vin....Jaga kesehatan.Mama akan berkunjung lagi nanti." Sebuah ciuman sayang seorang ibu mendarat di kening Kalvin.

"Hati-hati Ma...." ucap Kalvin.

Mama Kalvin tersenyum dan memasuki mobil.

Sheril melambaikan tangan begitu mobil itu bergerak meningglkan rumah Kalvin.

"Ayo pulang...." ajak Ical.

"Biarkan Sheril di sini dulu." pinta Kalvin.

Ical melihat Sheril yang mengangguk padanya.Tanda bahwa dia memang akan tinggal dulu di rumah Kalvin.

"Klo Damar sudah datang,segera pulanglah...Jangan lama-lama disini..." Oceh Ical dan dia juga pergi meninggalkan rumah Kalvin.

"Iya.iya...." jawab Sheril malas.Kemudian Sheril mendorong Kalvin memasuki rumah.

"Ril...???" panggil Kalvin.

"Hmmm..."

"Aku laper..." kata Kalvin.Sheril terkekeh mendengarnya.

"Baiklah....kamu mau sarapan apa bayi besar?"

"Apa??bayi besar?" Kalvin mengulang kata bayi besar dengan tak terima.

"Yang benar saja apa itu bayi besar..?Aku kan cute baby.."gumam Kalvin,tapi masih bisa di dengar oleh Sheril dan itu membuat Sheril tak dapat menahan tawanya.

I'm Sorry (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang